Citizen6, Semarang: AtmosPHere adalah sebuah komunitas peduli bumi yang resmi terbentuk pada 18 Maret 2008. AtmosPHere berawal dari obrolan 5 mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro (FKM UNDIP) Semarang yang merasa tergelitik dengan keadaan bumi saat ini. Bumi yang sudah semakin tua dan tidak bersahabat.
Mereka percaya, bumi menjadi seperti ini bukan semata-mata karena bumi yang sudah tua, namun ada juga campur tangan manusia yang mempercepat proses penuaan itu. Bumi sudah menyediakan tempat hidup yang begitu nyaman bagi kita, tidak ada salahnya kita berterimakasih kepada bumi. Karena kita hanya punya satu bumi, jadi tidak perlu jadi superman untuk menyelamatkan bumi! Inilah alasan mengapa atmosPHere atau sering kami sebut atmos itu ada.
AtmosPHerian adalah sebutan bagi kami yang tergabung dalam komunitas ini. Awal mulanya, atmos menjadi biro yang bernaung di bawah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKM UNDIP, namun sejak 2011, atmos mengembangkan sayapnya dan berdiri sendiri sebagai sebuah komunitas.
Kami menyadari bahwa atmosPHere adalah sebuah komunitas yang kecil dan masih perlu banyak belajar. Keanggotaan kami masih berpusat di Fakultas yang melahirkan kami, FKM tercinta. Namun kami yakin bahwa kami memiliki komitmen, keyakinan, dan semangat untuk bisa menggerakkan orang-orang di sekitar kami menjadi peduli bumi. Mengapa kita perlu menggerakkan orang lain? Karena sebuah perubahan akan lebih cepat bila kita bergerak bersama sehingga bumi kita yang tercinta ini akan lebih cepat terselamatkan.
AtmosPHere dipimpin oleh seorang CEO dibantu seorang sekretaris bendahara dan wakil ketua. AtmosPHere memiliki tiga divisi yang bergerak sesuai bidangnya masing-masing, yaitu divisi conservation, resource, dan public relation. Divisi conservation adalah divisi yang bertanggung jawab pada event perbaikan lingkungan dengan terjun langsung ke lapangan, seperti bersih-bersih pantai, penghijauan kampus, penanaman mangrove, pelatihan pengomposan, dan bank sampah. Divisi conservation memiliki sub divisi adventure yang khusus menangani kegiatan petualangan atmos seperti naik gunung, kemah, dan hiking.
Divisi resource adalah bagian PSDM atau HRD dari atmos. Divisi ini bertanggung jawab untuk penjagaan internal anggota atmos, seperti upgrading, pendidikan dan pelatihan (diksar), pembuatan paket anggota serta penanggung jawab danus untuk menunjang kas atmos. Terakhir adalah divisi public relation atau PR, adalah divisi yang bertugas untuk menjaga hubungan eksternal atmos, baik stake holder maupun sesama komunitas peduli lingkungan di dalam UNDIP dan sekitar Semarang, penanggung jawab media publikasi atmos, dan otak dari aksi kampanye peduli lingkungan. Event yang masih menjadi wacana kami yaitu: Launching Bank Sampah, hunting for basecamp, biopori, goodybag ramah lingkungan, studi banding dengan lembaga perintis bank sampah di kota Yogjakarta, dan muncak bersama sambil bersih gunung Ungaran.
Tahun ini atmosPHere sudah memasuki generasi ke enam, dimulai dari generasi pendiri yang kami sebut angkatan 0 hingga angkatan 5 yang beranggotakan mahasiswa angkatan 2012. Dalam atmos tidak ada istilah alumni atau mantan, karena semua anggota yang pernah menjadi anggota atmos, selamanya masih menjadi bagian dari keluarga besar atmos dan turut serta dalam kegiatan atmos.
Kegiatan kami tidak jauh berbeda dengan kegiatan-kegiatan komunitas lingkungan yang lain. Satu event yang menjadi andalan kami adalah muncak atau naik gunung. Walaupun hanya sebagian kecil yang baru mencicipi petualanganya. Namun mereka selalu pulang dengan membawa cerita yang sangat segar, hingga membuat kita yang belum pernah naik gunung ingin menikmati pengalaman itu juga. Pengalaman berjalan, mendaki, menahan lapar, haus, emosi, bekerja sama dengan satu tim, hingga akhirnya berhasil sampai puncak untuk mengibarkan bendera merah putih dan bendera atmos.
"Kita merasa lebih dekat dengan sang pencipta," begitu kata teman-teman atmos yang telah mendaki gunung. Wow, luar biasa bukan? Bendera atmosPHere sudah berkibar di puncak gunung Ungaran, Sindoro, Merbabu, Lawu, Merapi, Slamet dan gunung yang menjadi pesone film 5 cm, Mahameru. AtmosPHere juga menjadi salah satu pencetus Car Free Day bersama Bapak Walikota Semarang pada 7 Juni 2009, yang merupakan CFD pertama kali di kota Semarang.
Pengalaman tersebut menjadi motivasi bagi kami untuk mengembangkan sayap atmos keluar dari FKM. Keanggotaan Tahun 2014 nanti, kami akan mencoba mengembangkan sayap ke fakultas-fakultas lain di Undip. Kami juga akan menyambut dengan tangan terbuka apabila ada masyarakat yang ingin bergabung. Kami berharap bisa mengajak orang lain untuk lebih peduli kepada bumi kita yang sedang kelelahan ini. Walaupun kami belum bisa melakukan hal yang besar dan signifikan untuk menolong bumi, namun sejatinya hal yang besar berawal dari hal kecil yang sepele dan sering dilupakan orang, dan kami atmosPHerian akan berusaha mengawali hal-hal kecil itu.
Dalam stand up dream Upgrading atmosPHere 2012, beberapa anggota menyampaikan apa harapanya untuk atmosPHere. Mereka menjawab,"Ada atau tidak ada kegiatan, yang penting atmos itu tetap ada","Saya ingin anak cucu saya nanti tau apa itu atmosPHere". Jawaban yang sangat manis pada saat itu, yang menggambarkan kuatnya persaudaraan dalam atmos. Bagi kami adalah sebuah kebanggaan bisa menjadi bagian dari cerita indah atmosPHere. Salam hijau dari kami atmosPHerian.(Kusniawati Rahayu/Mar)
Kusniawati Rahayu adalah pewarta warga dan juga CEO atmosPHere yang bisa dihubungi lewat akun twitter @atmos_Ph dan email: salamhijau@yahoo.co.id.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan,wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Mereka percaya, bumi menjadi seperti ini bukan semata-mata karena bumi yang sudah tua, namun ada juga campur tangan manusia yang mempercepat proses penuaan itu. Bumi sudah menyediakan tempat hidup yang begitu nyaman bagi kita, tidak ada salahnya kita berterimakasih kepada bumi. Karena kita hanya punya satu bumi, jadi tidak perlu jadi superman untuk menyelamatkan bumi! Inilah alasan mengapa atmosPHere atau sering kami sebut atmos itu ada.
AtmosPHerian adalah sebutan bagi kami yang tergabung dalam komunitas ini. Awal mulanya, atmos menjadi biro yang bernaung di bawah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKM UNDIP, namun sejak 2011, atmos mengembangkan sayapnya dan berdiri sendiri sebagai sebuah komunitas.
Kami menyadari bahwa atmosPHere adalah sebuah komunitas yang kecil dan masih perlu banyak belajar. Keanggotaan kami masih berpusat di Fakultas yang melahirkan kami, FKM tercinta. Namun kami yakin bahwa kami memiliki komitmen, keyakinan, dan semangat untuk bisa menggerakkan orang-orang di sekitar kami menjadi peduli bumi. Mengapa kita perlu menggerakkan orang lain? Karena sebuah perubahan akan lebih cepat bila kita bergerak bersama sehingga bumi kita yang tercinta ini akan lebih cepat terselamatkan.
AtmosPHere dipimpin oleh seorang CEO dibantu seorang sekretaris bendahara dan wakil ketua. AtmosPHere memiliki tiga divisi yang bergerak sesuai bidangnya masing-masing, yaitu divisi conservation, resource, dan public relation. Divisi conservation adalah divisi yang bertanggung jawab pada event perbaikan lingkungan dengan terjun langsung ke lapangan, seperti bersih-bersih pantai, penghijauan kampus, penanaman mangrove, pelatihan pengomposan, dan bank sampah. Divisi conservation memiliki sub divisi adventure yang khusus menangani kegiatan petualangan atmos seperti naik gunung, kemah, dan hiking.
Divisi resource adalah bagian PSDM atau HRD dari atmos. Divisi ini bertanggung jawab untuk penjagaan internal anggota atmos, seperti upgrading, pendidikan dan pelatihan (diksar), pembuatan paket anggota serta penanggung jawab danus untuk menunjang kas atmos. Terakhir adalah divisi public relation atau PR, adalah divisi yang bertugas untuk menjaga hubungan eksternal atmos, baik stake holder maupun sesama komunitas peduli lingkungan di dalam UNDIP dan sekitar Semarang, penanggung jawab media publikasi atmos, dan otak dari aksi kampanye peduli lingkungan. Event yang masih menjadi wacana kami yaitu: Launching Bank Sampah, hunting for basecamp, biopori, goodybag ramah lingkungan, studi banding dengan lembaga perintis bank sampah di kota Yogjakarta, dan muncak bersama sambil bersih gunung Ungaran.
Tahun ini atmosPHere sudah memasuki generasi ke enam, dimulai dari generasi pendiri yang kami sebut angkatan 0 hingga angkatan 5 yang beranggotakan mahasiswa angkatan 2012. Dalam atmos tidak ada istilah alumni atau mantan, karena semua anggota yang pernah menjadi anggota atmos, selamanya masih menjadi bagian dari keluarga besar atmos dan turut serta dalam kegiatan atmos.
Kegiatan kami tidak jauh berbeda dengan kegiatan-kegiatan komunitas lingkungan yang lain. Satu event yang menjadi andalan kami adalah muncak atau naik gunung. Walaupun hanya sebagian kecil yang baru mencicipi petualanganya. Namun mereka selalu pulang dengan membawa cerita yang sangat segar, hingga membuat kita yang belum pernah naik gunung ingin menikmati pengalaman itu juga. Pengalaman berjalan, mendaki, menahan lapar, haus, emosi, bekerja sama dengan satu tim, hingga akhirnya berhasil sampai puncak untuk mengibarkan bendera merah putih dan bendera atmos.
"Kita merasa lebih dekat dengan sang pencipta," begitu kata teman-teman atmos yang telah mendaki gunung. Wow, luar biasa bukan? Bendera atmosPHere sudah berkibar di puncak gunung Ungaran, Sindoro, Merbabu, Lawu, Merapi, Slamet dan gunung yang menjadi pesone film 5 cm, Mahameru. AtmosPHere juga menjadi salah satu pencetus Car Free Day bersama Bapak Walikota Semarang pada 7 Juni 2009, yang merupakan CFD pertama kali di kota Semarang.
Pengalaman tersebut menjadi motivasi bagi kami untuk mengembangkan sayap atmos keluar dari FKM. Keanggotaan Tahun 2014 nanti, kami akan mencoba mengembangkan sayap ke fakultas-fakultas lain di Undip. Kami juga akan menyambut dengan tangan terbuka apabila ada masyarakat yang ingin bergabung. Kami berharap bisa mengajak orang lain untuk lebih peduli kepada bumi kita yang sedang kelelahan ini. Walaupun kami belum bisa melakukan hal yang besar dan signifikan untuk menolong bumi, namun sejatinya hal yang besar berawal dari hal kecil yang sepele dan sering dilupakan orang, dan kami atmosPHerian akan berusaha mengawali hal-hal kecil itu.
Dalam stand up dream Upgrading atmosPHere 2012, beberapa anggota menyampaikan apa harapanya untuk atmosPHere. Mereka menjawab,"Ada atau tidak ada kegiatan, yang penting atmos itu tetap ada","Saya ingin anak cucu saya nanti tau apa itu atmosPHere". Jawaban yang sangat manis pada saat itu, yang menggambarkan kuatnya persaudaraan dalam atmos. Bagi kami adalah sebuah kebanggaan bisa menjadi bagian dari cerita indah atmosPHere. Salam hijau dari kami atmosPHerian.(Kusniawati Rahayu/Mar)
Kusniawati Rahayu adalah pewarta warga dan juga CEO atmosPHere yang bisa dihubungi lewat akun twitter @atmos_Ph dan email: salamhijau@yahoo.co.id.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan,wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.