Citizen6, Tangerang: Kedelai merupakan salah satu makanan favorit dan kebutuhan protein terbesar bagi penduduk di Indonesia. Seperti diketahui, kedelai merupakan bahan baku untuk tahu, tempe dan susu. Lonjakan harga yang terjadi dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan kesulitan di banyak kalangan masyarakat. Kesulitan ini dirasakan tidak hanya oleh pengrajin atau produsen tahu dan tempe, tetapi juga oleh sebagian besar masyarakat Indonesia yang notabene menjadikan tahu dan tempe sebagai makanan favorit. Belum lagi masyarakat miskin yang hanya mampu membeli makanan dengan harga terjangkau, seperti tahu dan tempe yang selama ini tergolong makanan bergizi dan murah meriah.
Seperti yang kita tahu, harga kedelai per kilogram sebelumnya masih berkisar Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu tetapi dengan kenaikan harga kedelai ini bisa mencapai Rp 9.700/kg kedelai. Hal ini pun sangat disayangkan oleh para pengrajin kedelai karena tingginya harga kedelai tidak mengurangi keinginan konsumen untuk membeli tahu dan tempe. Oleh sebab itu, para pedagang mensiasati dagangannya agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan mengurangi porsi dari penjualan biasanya.
Berbagai bentuk protes pun mulai dilakukan oleh sejumlah pengrajin tahu dan tempe. Mereka sangat menyayangkan sikap Pemerintah yang tidak jelas dalam melakukan kebijakan penurunan harga kedelai. Kekecewaan yang sama juga dirasakan oleh konsumen tahu dan tempe sendiri. Mereka berharap pemerintah agar cepat mengambil langkah agar harga kedelai bisa kembali normal. (Yosephina Indah/Satria Yudha Baskara/Robby Setyawan/bnu)
Yosephina Indah, Satria Yudha Baskara, Robby Setyawan adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Seperti yang kita tahu, harga kedelai per kilogram sebelumnya masih berkisar Rp 4 ribu sampai Rp 5 ribu tetapi dengan kenaikan harga kedelai ini bisa mencapai Rp 9.700/kg kedelai. Hal ini pun sangat disayangkan oleh para pengrajin kedelai karena tingginya harga kedelai tidak mengurangi keinginan konsumen untuk membeli tahu dan tempe. Oleh sebab itu, para pedagang mensiasati dagangannya agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan mengurangi porsi dari penjualan biasanya.
Berbagai bentuk protes pun mulai dilakukan oleh sejumlah pengrajin tahu dan tempe. Mereka sangat menyayangkan sikap Pemerintah yang tidak jelas dalam melakukan kebijakan penurunan harga kedelai. Kekecewaan yang sama juga dirasakan oleh konsumen tahu dan tempe sendiri. Mereka berharap pemerintah agar cepat mengambil langkah agar harga kedelai bisa kembali normal. (Yosephina Indah/Satria Yudha Baskara/Robby Setyawan/bnu)
Yosephina Indah, Satria Yudha Baskara, Robby Setyawan adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.