Citizen6, Surabaya: Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Teluk Sangkulirang (TSR)-542 dari jajaran Satuan Kapal Amfibi Komando Armada RI Kawasan Timur (Satfib Koarmatim) telah berhasil menyelamatkan 6 orang Anak Buah Kapal (ABK) KM. Sinar Emas yang dihantam ombak besar dan tenggelam disekitar perairan Kalimantan Timur, belum lama ini, Selasa, 17 September 2013 kemarin.
KM. Sinar Emas yang saat itu membawa 30 ton solar bertolak dari pelabuhan Derami Tarakan sekitar pukul 04.15 waktu setempat dalam kondisi cuaca baik dan belum ada tanda-tanda cuaca bakal memburuk. Namun setelah 15 menit kapal bertolak, kapal yang dinahkodai Asman tersebut mengalami goncangan hebat karena ditiup angin sangat kencang. Pada saat itu, nahkoda kapal sudah sempat memutar haluan untuk kembali ke Tarakan. Tapi ombak setinggi 1,5 meter menghantam lambung kanan kapal sehingga sang nahkoda sulit menyelamatkan kapal dan akhirnya kapal pun tenggelam.
Ketika itu KRI TSR yang dikomandani Mayor Laut (P) Adi Sunaryo yang sedang melaksanakan patroli di wilayah perairan Timur Indonesia, tepat dekat dengan lokasi kejadian, segera melaksanakan pertolongan kepada para ABK kapal tersebut. Begitu kapal berada di lokasi kejadian, kondisi para korban seluruhnya sudah jatuh di laut. Maka pada saat itu juga, Komandan KRI TSR-542 segera memerintahkan untuk memberikan pertolongan korban jatuh di laut. Kemudian tidak membutuhkan waktu terlalu lama, semua ABK berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat.
"Setelah berhasil menyelamatkan para korban, kita juga beri tindakan medis dengan memeriksa kondisi seluruh korban yang dilakukan oleh bintara kesehatan kapal. Selanjutnya kita beri makan, pakaian, dan tindakan selanjutnya para korban akan dibawa ke pangkalan TNI AL terdekat," kata Komandan KRI TSR. (Dispenarmatim/Arn)
*Dispenarmatim adalah pewarta warga.
KM. Sinar Emas yang saat itu membawa 30 ton solar bertolak dari pelabuhan Derami Tarakan sekitar pukul 04.15 waktu setempat dalam kondisi cuaca baik dan belum ada tanda-tanda cuaca bakal memburuk. Namun setelah 15 menit kapal bertolak, kapal yang dinahkodai Asman tersebut mengalami goncangan hebat karena ditiup angin sangat kencang. Pada saat itu, nahkoda kapal sudah sempat memutar haluan untuk kembali ke Tarakan. Tapi ombak setinggi 1,5 meter menghantam lambung kanan kapal sehingga sang nahkoda sulit menyelamatkan kapal dan akhirnya kapal pun tenggelam.
Ketika itu KRI TSR yang dikomandani Mayor Laut (P) Adi Sunaryo yang sedang melaksanakan patroli di wilayah perairan Timur Indonesia, tepat dekat dengan lokasi kejadian, segera melaksanakan pertolongan kepada para ABK kapal tersebut. Begitu kapal berada di lokasi kejadian, kondisi para korban seluruhnya sudah jatuh di laut. Maka pada saat itu juga, Komandan KRI TSR-542 segera memerintahkan untuk memberikan pertolongan korban jatuh di laut. Kemudian tidak membutuhkan waktu terlalu lama, semua ABK berhasil dievakuasi dengan kondisi selamat.
"Setelah berhasil menyelamatkan para korban, kita juga beri tindakan medis dengan memeriksa kondisi seluruh korban yang dilakukan oleh bintara kesehatan kapal. Selanjutnya kita beri makan, pakaian, dan tindakan selanjutnya para korban akan dibawa ke pangkalan TNI AL terdekat," kata Komandan KRI TSR. (Dispenarmatim/Arn)
*Dispenarmatim adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 10-20 September ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Komunitasku Keren!". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.