Sukses

Menularkan `Virus` Menulis bagi Perempuan di Kota Semarang

Ibu-Ibu Doyan Nulis didirikan tahun 2010 di Bandung, oleh seorang penulis produktif dan pengusaha Indari Mastuti.

Citizen6, Semarang: Jika Anda melihat seorang ibu muda cekikian di sudut rumah makan atau kafe di Semarang, jangan salah mengira kalau mereka sedang bergosip. Siapa tahu, mereka adalah anggota grup Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) Semarang yang sedang Kopi Darat (kopdar) bulanan.

Di tengah kesibukan menulis, mengurus anak, dan bekerja, para perempuan ini bersemangat untuk meluangkan waktu berkumpul sebulan sekali. Apa saja yang diobrolkan? Tentu saja seputar dunia tulis-menulis.  Bahan untuk ide tulisan, bisa diambil dari mana saja, seperti  menghilangnya tahu dari peredaran.

Berbagai tema dibahas secara santai di kopdar yang selalu dinantikan ini. Misalnya kami pernah mengundang Nonie Arnee, wartawan yang artikelnya sering wara-wiri di Koran terkemuka di Jawa Tengah (Jateng).  Mbak Nonie sharing tentang pengalamannya sebagai jurnalis. Bagaimana menulis artikel yang keren dan nendang.

Di lain kesempatan, IIDN Semarang juga pernah membahas bagaimana menulis cerita anak dengan penulis anak produktif, Dian Kristiani. Pernah juga belajar ngeblog pada Rahmi Aziza, blogger yang sering menang juara blog. Para anggota pun bergantian mengisi acara kopdar bulanan ini. Untuk agenda berikutnya, para anggota akan belajar editing dari Aan Wulandari, ibu dua anak yang produktif menulis buku anak dan editor. Jadi, tak sekedar kopdar, tapi juga menambah ilmu, bertukar informasi, serta mengobrol tentang segala hal. Menjadi hiburan tersendiri untuk melepas lelah.

Ibu-Ibu Doyan Nulis didirikan 2010 di Bandung, oleh seorang penulis produktif dan pengusaha Indari Mastuti. Ia ingin memberdayakan para perempuan khususnya ibu untuk berkarya lewat tulisan. Grup IIDN semakin besar di Facebook. Untuk mewadahi para ibu di Semarang pada 2011, berdirilah IIDN Semarang. Korwil aka Koordinator Wilayah adalah Dewi Rieka yang akrab dipanggil Dedew, penulis buku anak dan remaja.  Kini, IIDN Semarang beranggotakan 376 perempuan. Tak hanya dari kota Semarang tapi juga kota lai seperti Salatiga, Demak, Kudus, Pekalongan, Surabaya, Muntilan, dan lain-lain. Siapa saja yang memiliki keterikatan dengan Semarang.

Kami juga kerap bertukar informasi, tips menulis, ide, cerita, dan canda via grup Facebook. Selain kopdar bulanan, IIDN Semarang juga pernah mengadakan workshop menulis yang pesertanya masyarakat umum. Seperti workshop travelling writing bersama dedengkot penulis travelling yaitu Mas Gol A Gong pada November 2012. Bulan Februari 2013, IIDN berkesempatan menimba ilmu menulis komedi pada master kocak bang Boim Lebon, penulis puluhan buku komedi, di Semarang.  

Ingin belajar menulis cerpen, IIDN Semarang mengundang Mas Wiwien Wintarto penulis teenlit dan Metropo GPU yang berdomisili di Kota Lumpia. Selain kopdar, workshop, kami juga hadir di acara bedah buku karya para anggota untuk memberikan dukungan.

Alhamdulilah, IIDn Semarang juga beberapa kali diundang untuk berbagi pengalaman di Semarang, seperti acara talkshow TVKU dan Brobudur TV, Komunitas Loenpia, talkshow di radio Gajah Mada FM, Majalah Mother and Baby, Komunitas TDA Semarang, dan sebagainya. Kami juga pernah mengadakan bakti sosial di panti asuhan dan berbagi tips menulis bersama anak-anak. Menjadi impian kami, mengajar, menulis untuk anak-anak panti asuhan. Banyak bakat terpendam yang bisa diasah.

Untuk berbagi informasi dan pengalaman, dibuatlah blog www. iidnsemarangblogspot.com. Di sini para anggota boleh mengisi blog dengan artikel apapun yang bermanfaat bagi pembaca. Syarat bergabung dengan IIDN mudah saja, tidak mesti ibu-ibu. Latar belakang anggota kami pun beragam, mulai dari ibu rumah tangga, wanita karir, bakul lapak online, mahasiswi, dan pelajar.

Asal berjenis perempuan dan memilik minat dengan tulis-menulis, yuk bisa bergabung dengan kami. Nggak perlu keder untuk kopdar walau masih newbie di grup. Soal minat menulis, anggota kami memiliki beragam minat. Ada yang menulis buku non fiksi, novel, menulis artikel dan cerpen di media massa atau sebagai blogger. Tak masalah, keragaman ini membuat grup semakin dinamis. Memiliki komunitas membuat para anggota menjadi lebih bersemangat menulis, saling mendukung, dan menyemangati.

Impian kami, lebih banyak perempuan di Indonesia yang berdaya lewat tulisan. Tak harus menjadikan menulis sebagai profesinya, tapi menjadikan menulis adalah napasnya. Bagian dari ibadah, mengungkapkan perasaan dan pikiran, berbagi ilmu, pengalaman dan inspirasi dengan sekitarnya. Menulis itu, berbagi. Tertarik? Yuk gabung bersama kami di https://www.facebook.com/groups/IIDNsemarang/ atau kontak kami di iidnsemarang@gmail.com. (Dewi Rieka/Mar)

Dewi Rieka adalah pewarta warga yang tergabung dalam grup Ibu-Ibu Doyan Nulis (IIDN) Semarang. Ia bisa dihubungi lewat blog: www.dewirieka.blogspot.com dan email: dewirieka0204@gmail.com.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.