Citizen6, Bogor: Siapa yang tak kenal Andrea Hirata, Dewi Lestari, dan Habibburahman El Shirazi? Mereka adalah tiga dari banyak penulis Indonesia yang sudah cukup dikenal namanya. Profesi penulis kini makin diminati. Tak hanya remaja yang berminat menekuni jalan pena ini, ibu rumah tangga pun tak mau kalah. Banyak komunitas-komunitas penulis yang didirikan, salah satunya adalah Be a Writer (BAW), yang didirikan tanggal 27 Oktober 2011, di grup facebook.
BAW, demikian komunitas itu disebut, didirikan oleh Leyla Imtichanah yang kini menggunakan nama pena Leyla Hana, seorang penulis yang telah menerbitkan belasan novel, nonfiksi, dan antologi. Dengan menggandeng dua penulis lain: Riawani Elyta dan Eni Martini, BAW ingin mencetak penulis-penulis andal dari semua kalangan. Sejak pertama kali dibentuk, BAW hanya berfokus pada pencetakan penulis yang produktif dan berkualitas, sehingga jumlah anggota dibatasi hanya 100 orang.
Yap, komunitas BAW hanya berisikan 100 anggota. Bagaimana jika lebih? Tentu saja ada kemungkinan lebih, karena biarpun komunitas ini cukup tertutup, ada saja yang penasaran ingin bergabung di dalamnya. Bagaimana tidak penasaran, komunitas ini telah berhasil mencetak penulis-penulis yang menerbitkan buku berkualitas dan memenangkan berbagai perlombaan menulis. Sebut saja: Shabrina WS, Aida Maslamah, Nyi Penengah Dewanti, Ade Anita, Mell Shaliha, Triana Dewi, Windi Teguh, Fardelyn Hacky, Amalia Dewi F, Anik Nuraeni, Santi Artanti, Rantau Anggun, Binta Al Mamba, Tuti Adhayati, Oci YM, Afin Yulia, Wuri Nugraeni, Viana Wahyu, Atik Herwening, Saefullah Abu Zaza, Elita Duatnova, Dwi Rahmawati, Anne Adzkiya, Asni Ahmad, dan banyak lagi.
Oleh karena itu, BAW menerapkan peraturan: barangsiapa yang tidak aktif di grup selama satu bulan, akan dikeluarkan dari grup. Itu berarti, tidak akan bisa lagi memperoleh bimbingan dan pengajaran dari para mentor BAW. Setiap hari ada jadwal menulis yang bisa diisi oleh para anggota: menulis catatan harian, resensi film dan buku, cerita pendek, puisi, bahkan potongan novel. Jenis tulisan di BAW tidak dibatasi. Semua boleh menulis apa saja. Hasilnya, satu per satu anggota BAW yang sebelumnya tidak percaya diri menerbitkan tulisannya, kini sudah mempunyai buku sendiri. Semua buku diterbitkan oleh penerbit nasional, yang berarti memperoleh royalti atau honor. Jadi, kegiatan menulis yang semula hanya hobi, bisa menjadi profesi.
Beberapa kali, para anggota BAW melakukan kopi darat. Tak hanya bertukar rindu dan rasa ingin tahu, melainkan juga berbagi semangat dan motivasi untuk terus menelurkan buku-buku yang menerbitkan inspirasi. Be a Writer, Be a Winner! Itulah tagline komunitas kami, yang menjadi penyemangat dalam menulis dan berprestasi. Sebagian tulisan anggota BAW bisa dibaca di www.bawindonesia.blogspot.com. (Leyla Imtichanah/Arn)
*Leyla Imtichanah adalah pendiri Be A Writer yang dapat dihubungi melalui Twitter @leylahana dan www.leylahana.blogspot.com
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
BAW, demikian komunitas itu disebut, didirikan oleh Leyla Imtichanah yang kini menggunakan nama pena Leyla Hana, seorang penulis yang telah menerbitkan belasan novel, nonfiksi, dan antologi. Dengan menggandeng dua penulis lain: Riawani Elyta dan Eni Martini, BAW ingin mencetak penulis-penulis andal dari semua kalangan. Sejak pertama kali dibentuk, BAW hanya berfokus pada pencetakan penulis yang produktif dan berkualitas, sehingga jumlah anggota dibatasi hanya 100 orang.
Yap, komunitas BAW hanya berisikan 100 anggota. Bagaimana jika lebih? Tentu saja ada kemungkinan lebih, karena biarpun komunitas ini cukup tertutup, ada saja yang penasaran ingin bergabung di dalamnya. Bagaimana tidak penasaran, komunitas ini telah berhasil mencetak penulis-penulis yang menerbitkan buku berkualitas dan memenangkan berbagai perlombaan menulis. Sebut saja: Shabrina WS, Aida Maslamah, Nyi Penengah Dewanti, Ade Anita, Mell Shaliha, Triana Dewi, Windi Teguh, Fardelyn Hacky, Amalia Dewi F, Anik Nuraeni, Santi Artanti, Rantau Anggun, Binta Al Mamba, Tuti Adhayati, Oci YM, Afin Yulia, Wuri Nugraeni, Viana Wahyu, Atik Herwening, Saefullah Abu Zaza, Elita Duatnova, Dwi Rahmawati, Anne Adzkiya, Asni Ahmad, dan banyak lagi.
Oleh karena itu, BAW menerapkan peraturan: barangsiapa yang tidak aktif di grup selama satu bulan, akan dikeluarkan dari grup. Itu berarti, tidak akan bisa lagi memperoleh bimbingan dan pengajaran dari para mentor BAW. Setiap hari ada jadwal menulis yang bisa diisi oleh para anggota: menulis catatan harian, resensi film dan buku, cerita pendek, puisi, bahkan potongan novel. Jenis tulisan di BAW tidak dibatasi. Semua boleh menulis apa saja. Hasilnya, satu per satu anggota BAW yang sebelumnya tidak percaya diri menerbitkan tulisannya, kini sudah mempunyai buku sendiri. Semua buku diterbitkan oleh penerbit nasional, yang berarti memperoleh royalti atau honor. Jadi, kegiatan menulis yang semula hanya hobi, bisa menjadi profesi.
Beberapa kali, para anggota BAW melakukan kopi darat. Tak hanya bertukar rindu dan rasa ingin tahu, melainkan juga berbagi semangat dan motivasi untuk terus menelurkan buku-buku yang menerbitkan inspirasi. Be a Writer, Be a Winner! Itulah tagline komunitas kami, yang menjadi penyemangat dalam menulis dan berprestasi. Sebagian tulisan anggota BAW bisa dibaca di www.bawindonesia.blogspot.com. (Leyla Imtichanah/Arn)
*Leyla Imtichanah adalah pendiri Be A Writer yang dapat dihubungi melalui Twitter @leylahana dan www.leylahana.blogspot.com
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.