Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) alias Jogja (nama resminya Yogyakarta) dikenal sebagai tujuan favorit para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara. Sajian ragam wisata mulai dari wisata budaya, belanja, hingga kuliner bisa dinikmati di provinsi yang dipimpin Sri Sultan Hamengku Buwono X itu.
Salah satu kuliner yang melegenda di Daerah yang dijuluki kota pelajar itu adalah gudeg. "Gudeg adalah makanak khas Jogja dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek." mengutip wikipedia.
Jika Anda berwisata ke Jogja, Gudeg adalah pilihan oleh-oleh terbaik, disamping tentu saja batik dan cindera mata yang lain. Namun bagaimana bisa gudeg yang berkuah dijadikan buah tangan? Jangan khawatir, gudeg Jogja kini mulai berinovasi agar bisa dikemas rapi dan dijadikan buah tangan.
Tengok saja warung Gudeg Plengkung yang berlokasi di Jalan KS Tubun Yogyakarta yang tak jauh dari Jalan Malioboro. Di rumah makan sederhana ini Anda bisa mendapatkan gudeg dengan cita rasa spesial yang bisa dijadikan buah tangan khas Jogja.
Rumah makan dengan interior yang didominasi unsur kayu itu menawarkan beberapa paket gudeg yang dikemas dalam kendil tanah liat atau besek yang terbuat dari anyaman bambu. Sangat khas dan otentik.
Seporsi gudeg oleh-oleh ini ditawarkan mulai dari harga Rp60.000 untuk kemasan besek dan mulai dari Rp75.000 untuk kemasan kendil.
Anda bisa memilih sendiri lauk untuk dipadankan dengan seporsi gudeg dan krecek. Ada telur pindang, tahu bacem, daging ayam, kepala ayam, hingga ceker ayam. Semuanya bisa Anda pilih sesuai selera.
Sepaket gudeg tersebut dibalut dengan daun pisang sebelum dikemas ke dalam kendil atau besek. Menurut pengelola warung, gudeg tersebut bisa tahan tiga hari dalam perjalanan. Pilihan oleh-oleh yang tepat kan? Otentik, bercita rasa khas, dan tentunya mudah dibawa. (Andra Oktaviani /kw)
Andra Oktaviani adalah pewarta warga yang bisa dihubungi di akun Twitter: @andraokta dan Blog: andraokta.wordpress.com
Mulai 30 September-11 Oktober ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Oleh-oleh Khas Kotaku". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Salah satu kuliner yang melegenda di Daerah yang dijuluki kota pelajar itu adalah gudeg. "Gudeg adalah makanak khas Jogja dan Jawa Tengah yang terbuat dari nangka muda yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat masakan ini. Warna coklat biasanya dihasilkan oleh daun jati yang dimasak bersamaan. Gudeg dimakan dengan nasi dan disajikan dengan kuah santan kental (areh), ayam kampung, telur, tahu dan sambal goreng krecek." mengutip wikipedia.
Jika Anda berwisata ke Jogja, Gudeg adalah pilihan oleh-oleh terbaik, disamping tentu saja batik dan cindera mata yang lain. Namun bagaimana bisa gudeg yang berkuah dijadikan buah tangan? Jangan khawatir, gudeg Jogja kini mulai berinovasi agar bisa dikemas rapi dan dijadikan buah tangan.
Tengok saja warung Gudeg Plengkung yang berlokasi di Jalan KS Tubun Yogyakarta yang tak jauh dari Jalan Malioboro. Di rumah makan sederhana ini Anda bisa mendapatkan gudeg dengan cita rasa spesial yang bisa dijadikan buah tangan khas Jogja.
Rumah makan dengan interior yang didominasi unsur kayu itu menawarkan beberapa paket gudeg yang dikemas dalam kendil tanah liat atau besek yang terbuat dari anyaman bambu. Sangat khas dan otentik.
Seporsi gudeg oleh-oleh ini ditawarkan mulai dari harga Rp60.000 untuk kemasan besek dan mulai dari Rp75.000 untuk kemasan kendil.
Anda bisa memilih sendiri lauk untuk dipadankan dengan seporsi gudeg dan krecek. Ada telur pindang, tahu bacem, daging ayam, kepala ayam, hingga ceker ayam. Semuanya bisa Anda pilih sesuai selera.
Sepaket gudeg tersebut dibalut dengan daun pisang sebelum dikemas ke dalam kendil atau besek. Menurut pengelola warung, gudeg tersebut bisa tahan tiga hari dalam perjalanan. Pilihan oleh-oleh yang tepat kan? Otentik, bercita rasa khas, dan tentunya mudah dibawa. (Andra Oktaviani /kw)
Andra Oktaviani adalah pewarta warga yang bisa dihubungi di akun Twitter: @andraokta dan Blog: andraokta.wordpress.com
Mulai 30 September-11 Oktober ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Oleh-oleh Khas Kotaku". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.