Citizen6, Kalimantan Selatan: Harapan para punggawa Power F Speed Offroad Team untuk meraih gelar juara nasional Speed Offroad 2013 kategori tim, semakin dekat untuk menjadi kenyataan. Hasil hari pertama Kejurnas Speed Offroad di Batu Licin yang mereka peroleh, membuat optimisme tim semakin meningkat. Di hari pertama, kakak beradik Tb Adhi dan Tb Deyang menjadi yang tercepat di kelasnya masing-masing.
Di hari pertama, cuaca di Batu Licin cukup cerah cenderung panas. Lintasan pertandingan sepanjang 3,8 km di daerah perbukitan menghadirkan tantangan tersendiri bagi para offroader. Lintasan yang berkontur naik turun dan juga debu beterbangan yang cukup tebal mengharuskan para offroader untuk ekstra hati-hati, karena salah perhitungan sedikit saja, bisa berakibat buruk.
Tb Adhi yang turun di kelas 3.2 memulai perjuangannya dengan tidak terlalu mulus. "Di SS1, mesin mobil saya drop powernya, jadi hasilnya tidak maksimal. Tetapi di SS2, mobil sudah beres, sudah mantap, dan saya berhasil mencatatkan waktu yang sangat baik, sehingga dari posisi 3 di SS1, kita langsung melesat menjadi yang tercepat di G3.2," kata Tb Adhi yang di dampingi Achmad Faisal sebagai navigator.
Hal yang hampir sama juga dialami oleh Tb Deyang. Hanya menempati posisi ke tiga di SS1, Deyang berhasil mencatatkan waktu lebih baik di SS2, sehingga untuk sementara menjadi yang teratas di kelas G2.3.
"Saat baru start SS1 kira-kira 300 meter, pedal rem lepas. Jadi sampai dengan selesai SS1, saya tidak menginjak rem, hanya mengandalkan rem tangan dan engine break. Akibatnya, waktu saya di SS1 itu adalah 4 menit 21 detik dan berada di urutan ke 3," kata Deyang.
"Tapi waktu di SS2, saya berhasil mencatatkan waktu 4 menit 13 detik. Lebih cepat 8 detik dari waktu di SS1. Dari posisi ke 3, saya naik ke posisi 1," tambah Deyang. Â
"Secara perhitungan perolehan angka di kategori tim, Power F Speed Offroad Team memang memimpin, dan dari hasil yang kami peroleh pada hari ini, peluang untuk meraih juara nasional semakin besar. Tetapi, masih ada hari kedua dimana apapun bisa terjadi. Kita harus tetap fokus dan tidak boleh lengah. Di hari kedua besok, kita akan bermain aman, mencoba meminimalisasi terjadinya kesalahan, dan berusaha untuk bisa finish. Diperkirakan besok cuaca akan panas, debu juga kemungkinan besar akan kembali menjadi kendala. Tetapi semoga apa yang sudah kita perjuangkan di 4 seri sebelumnya, terlengkapi dengan hasil positif di seri 5 ini," kata Boy Martadinata yang juga merupakan tim manager dari tim offroad yang baru terbentuk di awal 2013 ini. (Anky Tomasouw/mar)
Anky Tomasouw Adalah pewarta warga yang bisa dihubungi lewat email: anky@karyaku.com
Mulai 16 Oktober-1 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "6 Alasan Aku Cinta Indonesia". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Di hari pertama, cuaca di Batu Licin cukup cerah cenderung panas. Lintasan pertandingan sepanjang 3,8 km di daerah perbukitan menghadirkan tantangan tersendiri bagi para offroader. Lintasan yang berkontur naik turun dan juga debu beterbangan yang cukup tebal mengharuskan para offroader untuk ekstra hati-hati, karena salah perhitungan sedikit saja, bisa berakibat buruk.
Tb Adhi yang turun di kelas 3.2 memulai perjuangannya dengan tidak terlalu mulus. "Di SS1, mesin mobil saya drop powernya, jadi hasilnya tidak maksimal. Tetapi di SS2, mobil sudah beres, sudah mantap, dan saya berhasil mencatatkan waktu yang sangat baik, sehingga dari posisi 3 di SS1, kita langsung melesat menjadi yang tercepat di G3.2," kata Tb Adhi yang di dampingi Achmad Faisal sebagai navigator.
Hal yang hampir sama juga dialami oleh Tb Deyang. Hanya menempati posisi ke tiga di SS1, Deyang berhasil mencatatkan waktu lebih baik di SS2, sehingga untuk sementara menjadi yang teratas di kelas G2.3.
"Saat baru start SS1 kira-kira 300 meter, pedal rem lepas. Jadi sampai dengan selesai SS1, saya tidak menginjak rem, hanya mengandalkan rem tangan dan engine break. Akibatnya, waktu saya di SS1 itu adalah 4 menit 21 detik dan berada di urutan ke 3," kata Deyang.
"Tapi waktu di SS2, saya berhasil mencatatkan waktu 4 menit 13 detik. Lebih cepat 8 detik dari waktu di SS1. Dari posisi ke 3, saya naik ke posisi 1," tambah Deyang. Â
"Secara perhitungan perolehan angka di kategori tim, Power F Speed Offroad Team memang memimpin, dan dari hasil yang kami peroleh pada hari ini, peluang untuk meraih juara nasional semakin besar. Tetapi, masih ada hari kedua dimana apapun bisa terjadi. Kita harus tetap fokus dan tidak boleh lengah. Di hari kedua besok, kita akan bermain aman, mencoba meminimalisasi terjadinya kesalahan, dan berusaha untuk bisa finish. Diperkirakan besok cuaca akan panas, debu juga kemungkinan besar akan kembali menjadi kendala. Tetapi semoga apa yang sudah kita perjuangkan di 4 seri sebelumnya, terlengkapi dengan hasil positif di seri 5 ini," kata Boy Martadinata yang juga merupakan tim manager dari tim offroad yang baru terbentuk di awal 2013 ini. (Anky Tomasouw/mar)
Anky Tomasouw Adalah pewarta warga yang bisa dihubungi lewat email: anky@karyaku.com
Mulai 16 Oktober-1 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "6 Alasan Aku Cinta Indonesia". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.