Citizen6, Bekasi: Selama ini, sebutan Los Galacticos cenderung mengarah kepada klub raksasa asal Spanyol Real Madrid. Wajar saja, dalam satu dekade terakhir Los Blancos berhasil mengumpulkan bintang sepakbola dari belahan dunia. Dengan uang yang tak terbatas, Madrid bahkan mejadi klub yang selalu mencatatkan dirinya dalam rekor transfer pemain.
Pembelian Garet Bale, salah satu contoh manuver transfer klub ini yang paling mencengangkan. Seperti banyak dikabarkan oleh media massa, Bale diboyong dari Totenham Hotspur dengan nilari 100 Juta euro memecahkan rekor transfer Cristiano Ronaldo 94 Juto euro. Meski belakangan, Presiden Madrid mengungkapkan bahwa harga Bale masih di bawah Ronaldo yakni 91 Juta euro. Toh tetap saja, Bale menjadi pemain dengan nilai transfer termahal pada musim kompetisi kali ini.
Jauh sebelum ada Ronaldo dan Bale, Madrid pernah membuat rekor transfer saat mendatangakn Luis Figo dari Barcelona, Zidane dari Juventus dan Kaka dari AC Milan. Itulah Real Madrid, klub ini dibangun dengan segala kemewahanya. Dengan taburan pemain bintang. Sehingga tidak salah jika klub ini menyandang gelar Los Galacticos.
Namun bila melihat perjalanan sepakbola saat ini, benarkah hanya Madrid yang berhak atas gelar tersebut. Sementara kita ketahui bersama, beberapa klub di luar Madrid juga telah melakukan hal yang. Sebut saja Chelsea dengan Roman Abrahamovicnya, PSG, Mancester City dan AS Monaco.
Klub-klub tersebut juga tidak kalah gilanya dengan Madrid. Pemilik klub rela merogeh kocek dalam-dalam untuk menjadikan klub mererka, menjadi klub raksasa. Coba lihat hasilnya, luar biasa. Chelsea berhasil meraih gelar Champions, PSG kembali menjadi juara Liga Prancis, begitu dengan Mancester City.
Dengan fakta tersebut, maka Madrid bukanlah satu-staunya klub yang berhak atas sebutan Los Galacticos. PSG, Chelsea, Mancaster City juga berhak. Jika kemudian yang menjadi alat ukur adalah jumlah pemain bintang plus banderol harga pemain.
Bicara Los Galaticos baru, maka Mancester City nampaknya menjadi klub yang pantas mendapat julukan tersebut. Dibandingkan PSG atau Chelsea. Mengapa kemudian City layak mendapatkan julukan tersebut. Sebab City memiliki materi pemain lebih ok ketimbang Chelsea atau PSG.
Bukan bermaksud menganggap remeh, setidaknya fakta tersebut diakui oleh Jose Mourinho. Pelatih yang kini menukangi Chelsea itu menyebut City memiliki materi pemain luar biasa. Bahkan menurut Mourinho, Pallegrini selaku pelatih City bisa membentuk City menjadi dua klub dengan kemampuan yang sama hebat dan kuatnya.
Apa yang dikatakan Mourinho bisa jadi benar. Coba saja kita bedah materi pemain City lalu kita jadikan menjadi dua tim. Yakni A dan B. Tentu kedua tim itu akan sama baik dan bagusnya. Karena hampir semua pemain di klub tersebut memiliki kualitas mumpuni.
Di klub A misalnya kita bisa menyusun tim dengan komposisi sebagai berikut : Kiper (Joe Hart), belakang (Kompany, Lescott, Zabaleta, Chlichy), tengah (Fernandhinho, Toure, Silva, Navas), depan ( Aguero, Dzeko) skema 4-4-2.
Di klub B kita bisa menyusun tim dengan komposisi sebagai berikut ; kipper (Pantilimon), belakang (Nastasic, Dhemichelis, Kolarov, Ricards), tengah (Javi Garcia, Rodwel, Nasri, Milner), depan (Negredo, Jovetic) skema 4-4-2.
Dari komposisi tersebut, saya yakin lawan-lawan City tentu bakal bingung jika harus memilih berhadapan dengan tim A atau B dari Mancester City. Sebab keduanya sama-sama memiliki kekuatan nyaris merata. Meski pun tetap Pallegrini selaku pelatih City, tentunya punya komposisi sendiri untuk tim inti City.
Bandingkan dengan materi pemain yang dimiliki PSG dan Chelsea. Meski memiliki pemain-pemain bintang, kedua klub tersebut tetap akan terlihat timpang jika ada pemain intinya tidak bisa tampil. Pun dengan Madrid, yang saat ini memegang gelar Los Galacticos.
Dengan demikian, rasanya tidak berlebihan bila Mancester City dianugrahi gelar Los Galacticos baru dari tanah Britania. (Ivan Faizal/mar)
Ivan Faizal adalah penikmat sepakbola yang tinggal di Kota Bekasi dan pewarta warga.
Mulai 6 November-15 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Jika Aku Punya Startup". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Pembelian Garet Bale, salah satu contoh manuver transfer klub ini yang paling mencengangkan. Seperti banyak dikabarkan oleh media massa, Bale diboyong dari Totenham Hotspur dengan nilari 100 Juta euro memecahkan rekor transfer Cristiano Ronaldo 94 Juto euro. Meski belakangan, Presiden Madrid mengungkapkan bahwa harga Bale masih di bawah Ronaldo yakni 91 Juta euro. Toh tetap saja, Bale menjadi pemain dengan nilai transfer termahal pada musim kompetisi kali ini.
Jauh sebelum ada Ronaldo dan Bale, Madrid pernah membuat rekor transfer saat mendatangakn Luis Figo dari Barcelona, Zidane dari Juventus dan Kaka dari AC Milan. Itulah Real Madrid, klub ini dibangun dengan segala kemewahanya. Dengan taburan pemain bintang. Sehingga tidak salah jika klub ini menyandang gelar Los Galacticos.
Namun bila melihat perjalanan sepakbola saat ini, benarkah hanya Madrid yang berhak atas gelar tersebut. Sementara kita ketahui bersama, beberapa klub di luar Madrid juga telah melakukan hal yang. Sebut saja Chelsea dengan Roman Abrahamovicnya, PSG, Mancester City dan AS Monaco.
Klub-klub tersebut juga tidak kalah gilanya dengan Madrid. Pemilik klub rela merogeh kocek dalam-dalam untuk menjadikan klub mererka, menjadi klub raksasa. Coba lihat hasilnya, luar biasa. Chelsea berhasil meraih gelar Champions, PSG kembali menjadi juara Liga Prancis, begitu dengan Mancester City.
Dengan fakta tersebut, maka Madrid bukanlah satu-staunya klub yang berhak atas sebutan Los Galacticos. PSG, Chelsea, Mancaster City juga berhak. Jika kemudian yang menjadi alat ukur adalah jumlah pemain bintang plus banderol harga pemain.
Bicara Los Galaticos baru, maka Mancester City nampaknya menjadi klub yang pantas mendapat julukan tersebut. Dibandingkan PSG atau Chelsea. Mengapa kemudian City layak mendapatkan julukan tersebut. Sebab City memiliki materi pemain lebih ok ketimbang Chelsea atau PSG.
Bukan bermaksud menganggap remeh, setidaknya fakta tersebut diakui oleh Jose Mourinho. Pelatih yang kini menukangi Chelsea itu menyebut City memiliki materi pemain luar biasa. Bahkan menurut Mourinho, Pallegrini selaku pelatih City bisa membentuk City menjadi dua klub dengan kemampuan yang sama hebat dan kuatnya.
Apa yang dikatakan Mourinho bisa jadi benar. Coba saja kita bedah materi pemain City lalu kita jadikan menjadi dua tim. Yakni A dan B. Tentu kedua tim itu akan sama baik dan bagusnya. Karena hampir semua pemain di klub tersebut memiliki kualitas mumpuni.
Di klub A misalnya kita bisa menyusun tim dengan komposisi sebagai berikut : Kiper (Joe Hart), belakang (Kompany, Lescott, Zabaleta, Chlichy), tengah (Fernandhinho, Toure, Silva, Navas), depan ( Aguero, Dzeko) skema 4-4-2.
Di klub B kita bisa menyusun tim dengan komposisi sebagai berikut ; kipper (Pantilimon), belakang (Nastasic, Dhemichelis, Kolarov, Ricards), tengah (Javi Garcia, Rodwel, Nasri, Milner), depan (Negredo, Jovetic) skema 4-4-2.
Dari komposisi tersebut, saya yakin lawan-lawan City tentu bakal bingung jika harus memilih berhadapan dengan tim A atau B dari Mancester City. Sebab keduanya sama-sama memiliki kekuatan nyaris merata. Meski pun tetap Pallegrini selaku pelatih City, tentunya punya komposisi sendiri untuk tim inti City.
Bandingkan dengan materi pemain yang dimiliki PSG dan Chelsea. Meski memiliki pemain-pemain bintang, kedua klub tersebut tetap akan terlihat timpang jika ada pemain intinya tidak bisa tampil. Pun dengan Madrid, yang saat ini memegang gelar Los Galacticos.
Dengan demikian, rasanya tidak berlebihan bila Mancester City dianugrahi gelar Los Galacticos baru dari tanah Britania. (Ivan Faizal/mar)
Ivan Faizal adalah penikmat sepakbola yang tinggal di Kota Bekasi dan pewarta warga.
Mulai 6 November-15 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Jika Aku Punya Startup". Ada merchandise eksklusif bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.