Citizen6, Jakarta - Saat ini, produksi daging lokal Provinsi Papua, hanya sebesar 11,049 ton. Jumlah tersebut sangatlah kurang dan belum dapat memenuhi kebutuhan daging di Provinsi Papua. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka Provinsi Papua harus dapat meningkatkan hasil ternak sapi.
Menurut catatan Dinas peternakan Provinsi Papua, konsumsi daging untuk Provinsi Papua 18.370 ton, atau meningkat 4,13% di tahun 2012, jika dibandingkan dengan tahun 2011, dan kontributor daging perkomoditas ternak terhadap total konsumsi daging di Provinsi Papua yang paling terbesar adalah Unggas, sebesar 54,81%, diikuti daging Babi 20,52%, dan daging Sapi 20,52%.
Jadi jika kita bisa meningkatkan produksi kebutuhan akan daging sapi, maka kita juga harus bisa membudidayakan ternak sapi itu dengan sebaik mungkin, di mana sapi–sapi tersebut dapat berkembang biak dengan cepat, agar bisa menutupi nilai impor daging, sehingga pemerintah mengharapkan agar peternak lokal terus mengembangkan usaha ternaknya untuk memenuhi program pencapaian swasembada daging sapi
Kementerian Pertanian menetapkan 13 wilayah pengembangan sapi potong, termasuk Provinsi Papua. Ini untuk pencapaian swasembada daging sapi secara nasional di tahun 2014, sehingga yang diharapkan pemerintah setiap Kabupaten di Provinsi Papua mampu untuk mengembangkan sektor Peternakan Sapi. Swasembada daging sapi ini juga mampu meningkatkan PAD bagi setiap kabupaten itu sendiri. (Damian Alexander/kw)
Damian Alexander adalah pewarta warga
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Menurut catatan Dinas peternakan Provinsi Papua, konsumsi daging untuk Provinsi Papua 18.370 ton, atau meningkat 4,13% di tahun 2012, jika dibandingkan dengan tahun 2011, dan kontributor daging perkomoditas ternak terhadap total konsumsi daging di Provinsi Papua yang paling terbesar adalah Unggas, sebesar 54,81%, diikuti daging Babi 20,52%, dan daging Sapi 20,52%.
Jadi jika kita bisa meningkatkan produksi kebutuhan akan daging sapi, maka kita juga harus bisa membudidayakan ternak sapi itu dengan sebaik mungkin, di mana sapi–sapi tersebut dapat berkembang biak dengan cepat, agar bisa menutupi nilai impor daging, sehingga pemerintah mengharapkan agar peternak lokal terus mengembangkan usaha ternaknya untuk memenuhi program pencapaian swasembada daging sapi
Kementerian Pertanian menetapkan 13 wilayah pengembangan sapi potong, termasuk Provinsi Papua. Ini untuk pencapaian swasembada daging sapi secara nasional di tahun 2014, sehingga yang diharapkan pemerintah setiap Kabupaten di Provinsi Papua mampu untuk mengembangkan sektor Peternakan Sapi. Swasembada daging sapi ini juga mampu meningkatkan PAD bagi setiap kabupaten itu sendiri. (Damian Alexander/kw)
Damian Alexander adalah pewarta warga
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.