Citizen6, Jakarta - Kota Tacloban yang berada di Pulau Leyte Filipina merupakan daerah terparah akibat terpaan Topan Haiyan. Misi tim kemanusiaan PKPU yang terdiri dari tiga anggota tim spesialis rescue, Muhammad Kaimuddin, Subur Rojinawi, Eko Sulistio Sukirno serta seorang dokter yaitu dr Martanto, terbang dari bandara Soekarno Hatta menggunakan Cebu Pacifik, Kamis (14/11/2013) pukul 00.30 WIB dan transit di Manila pukul 05.30 waktu setempat.
Selanjutnya Koordinator Tim Rescue PKPU, Subur Rojinawi melanjutkan perjalanan ke Cebu pukul 12.00 dan tiba di Cebu pukul 14.00 waktu setempat. Sedangkan ketiga tim lainnya yang terdiri dari Manajer DRM Rescue PKPU, M Kaimuddin, serta Eko Sulistio Sukirno dan dokter Martanto melanjutkan perjalanan pukul 18.30 dan tiba di Cebu pukul 20.00 waktu setempat.
Manajer DRM PKPU, M Kaimuddin menceritakan selama transit di Manila Tim Kemanusiaan PKPU terus berkoordinasi dengan beberapa NGO lokal dan mendampingi tim sehingga mendapatkan tambahan kebutuhan aksi lapangan.
Selain itu, kata Kaimuddin, Tim Kemanusiaan PKPU juga berkoordinasi dengan pak Yudi, Kabid Sosial dan Budaya dari KBRI melalui telepon. KBRI juga meminta 4 nama Tim Kemanusiaan PKPU yang berada di Filipina. “KBRI menyarankan untuk bertemu dengan Kedubes yang juga sedang berada di Cebu. Tim Kemanusiaan PKPU juga terhubung dengan Catholic Relief Service di Cebu yang juga mengupayakan situasi terkini di Cebu,” ungkap Kaimuddin.
Tim Kemanusiaan PKPU yang mendapat informasi dari mitra NGO lokal yang sudah menyeberang ke Pulau Leyte menceritakan banyak mayat yang terlantar mulai membusuk dan hanya ditutup dengan terpal. “Sementara pengungsi mulai meninggalkan kota mencari makan minum sekedar bertahan hidup. Tidak ada air dan listrik di Tacloban,” tutur Kaimuddin.
Karena itu, setelah berkoordinasi dengan KBRI dan NGO lokal di Filipina, Tim Kemanusiaan PKPU memutuskan berbagi tim. Subur Rojinawi, Eko Sulistio Sukirno dan dr Martanto menyeberang untuk berangkat menuju Ormoc, sementara M Kaimuddin tetap berada di Cebu untuk berkoordinasi dan bekerjasama dengan IKRAM, NGO dari Malaysia juga UN OCHA dan KBRI.
Saat ini, hampir semua NGO lokal maupun asing menuju Tacloban. “Jumat kemarin, semua tikel kapal cepat maupun kapal ferry sudah habis. Hari Sabtu pagi pukul 10.00 waktu setempat, tiket baru dibuka untuk berangkat menuju Ormoc,” pungkas Kaimuddin. (PKPU/Arjuna/Jakarta)
Laporan M Kaimuddin, Tim Kemanusiaan PKPU langsung dari Cebu, Filipina (Mohamad Sukismo/kw)
Mohamad Sukismoa adalah pewarta warga
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Selanjutnya Koordinator Tim Rescue PKPU, Subur Rojinawi melanjutkan perjalanan ke Cebu pukul 12.00 dan tiba di Cebu pukul 14.00 waktu setempat. Sedangkan ketiga tim lainnya yang terdiri dari Manajer DRM Rescue PKPU, M Kaimuddin, serta Eko Sulistio Sukirno dan dokter Martanto melanjutkan perjalanan pukul 18.30 dan tiba di Cebu pukul 20.00 waktu setempat.
Manajer DRM PKPU, M Kaimuddin menceritakan selama transit di Manila Tim Kemanusiaan PKPU terus berkoordinasi dengan beberapa NGO lokal dan mendampingi tim sehingga mendapatkan tambahan kebutuhan aksi lapangan.
Selain itu, kata Kaimuddin, Tim Kemanusiaan PKPU juga berkoordinasi dengan pak Yudi, Kabid Sosial dan Budaya dari KBRI melalui telepon. KBRI juga meminta 4 nama Tim Kemanusiaan PKPU yang berada di Filipina. “KBRI menyarankan untuk bertemu dengan Kedubes yang juga sedang berada di Cebu. Tim Kemanusiaan PKPU juga terhubung dengan Catholic Relief Service di Cebu yang juga mengupayakan situasi terkini di Cebu,” ungkap Kaimuddin.
Tim Kemanusiaan PKPU yang mendapat informasi dari mitra NGO lokal yang sudah menyeberang ke Pulau Leyte menceritakan banyak mayat yang terlantar mulai membusuk dan hanya ditutup dengan terpal. “Sementara pengungsi mulai meninggalkan kota mencari makan minum sekedar bertahan hidup. Tidak ada air dan listrik di Tacloban,” tutur Kaimuddin.
Karena itu, setelah berkoordinasi dengan KBRI dan NGO lokal di Filipina, Tim Kemanusiaan PKPU memutuskan berbagi tim. Subur Rojinawi, Eko Sulistio Sukirno dan dr Martanto menyeberang untuk berangkat menuju Ormoc, sementara M Kaimuddin tetap berada di Cebu untuk berkoordinasi dan bekerjasama dengan IKRAM, NGO dari Malaysia juga UN OCHA dan KBRI.
Saat ini, hampir semua NGO lokal maupun asing menuju Tacloban. “Jumat kemarin, semua tikel kapal cepat maupun kapal ferry sudah habis. Hari Sabtu pagi pukul 10.00 waktu setempat, tiket baru dibuka untuk berangkat menuju Ormoc,” pungkas Kaimuddin. (PKPU/Arjuna/Jakarta)
Laporan M Kaimuddin, Tim Kemanusiaan PKPU langsung dari Cebu, Filipina (Mohamad Sukismo/kw)
Mohamad Sukismoa adalah pewarta warga
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.