Citizen6, Semarang: Jika Anda pecinta sejarah dan berkunjung ke Semarang, tak lengkap rasanya jika tidak mampir ke salah satu tempat bersejarah yang menjadi ikon wisata Kota Semarang, yakni Lawang Sewu atau gedung seribu pintu.
Gedung yang berada di Jalan Pahlawan ini sangat cocok menjadi salah satu pilihan destinasi wisata, karena gedung yang bernuansa Belanda ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi.
Tapi tak ada salahnya jika Anda berkunjung ke Lawang Sewu pada malam hari, karena pada malam hari gedung ini terlihat lebih cantik dan mempesona di bandingkan pagi maupun siang hari.
Untuk bisa mendapatkan tiket masuk ke Lawang Sewu, para pengunjung cukup membayar Rp 10 ribu saja, namun jika ingin mendapatkan seorang pemandu untuk dapat menjelaskan keseluruhan Lawang Sewu ini, maka Anda harus mengeluarkan uang sekitar Rp 30 ribu per satu rombongan pengunjung.
Ketika sampai di depan pintu masuk, kita di suguhi oleh pemandangan wajah gedung yang di hiasi oleh lampu-lampu yang menambah nilai keindahan gedung ini. Bangunan megah nan bersejarah ini dulunya adalah kantor pusat kereta api Belanda yang bernama Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij. Lalu ketika Belanda kalah oleh Jepang, bangunan ini berubah fungsi menjadi pusat pertahanan militer Jepang di Jawa Tengah.
Lalu pemandu akan mengantarkan kita ke dalam museum yang terletak di sebelah kiri gedung utama. Di sana terdapat blueprint sketsa konstruksi bangunan Lawang Sewu dan foto-foto Lawang Sewu dari masa ke masa. Setelah itu Anda akan di antarkan ke gedung utama Lawang Sewu. Di dalam gedung terdapat puluhan ruangan yang berfungsi sebagai kamar dan ruang dansa. Suasana yang terkesan horor dan angker sangat kental di dalam gedung ini, karena gedung ini memiliki koridor panjang nan gelap.
Di sini Anda akan diajak berkeliling melihat-lihat dan diberi penjelasan tentang penjara jongkok, penjara berdiri dan tempat pemenggalan para pejuang Indonesia yang ada di ruang bawah tanah. Setelah itu Anda akan diajak naik ke lantai satu lagi. Sebuah tur yang sangat menyenangkan sekaligus memacu keberanian kita. Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah Anda berani? (Irham Naufal Fadhila/mar)
Irham Naufal Fadhila adalah pewarta warga dan bisa dihubungi via Twitter: @irham_naufal dan email: irham_2695@yahoo.com
Mulai 18 November-29 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Guruku Idolaku". Dapatkan merchandise menarik dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Gedung yang berada di Jalan Pahlawan ini sangat cocok menjadi salah satu pilihan destinasi wisata, karena gedung yang bernuansa Belanda ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi.
Tapi tak ada salahnya jika Anda berkunjung ke Lawang Sewu pada malam hari, karena pada malam hari gedung ini terlihat lebih cantik dan mempesona di bandingkan pagi maupun siang hari.
Untuk bisa mendapatkan tiket masuk ke Lawang Sewu, para pengunjung cukup membayar Rp 10 ribu saja, namun jika ingin mendapatkan seorang pemandu untuk dapat menjelaskan keseluruhan Lawang Sewu ini, maka Anda harus mengeluarkan uang sekitar Rp 30 ribu per satu rombongan pengunjung.
Ketika sampai di depan pintu masuk, kita di suguhi oleh pemandangan wajah gedung yang di hiasi oleh lampu-lampu yang menambah nilai keindahan gedung ini. Bangunan megah nan bersejarah ini dulunya adalah kantor pusat kereta api Belanda yang bernama Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij. Lalu ketika Belanda kalah oleh Jepang, bangunan ini berubah fungsi menjadi pusat pertahanan militer Jepang di Jawa Tengah.
Lalu pemandu akan mengantarkan kita ke dalam museum yang terletak di sebelah kiri gedung utama. Di sana terdapat blueprint sketsa konstruksi bangunan Lawang Sewu dan foto-foto Lawang Sewu dari masa ke masa. Setelah itu Anda akan di antarkan ke gedung utama Lawang Sewu. Di dalam gedung terdapat puluhan ruangan yang berfungsi sebagai kamar dan ruang dansa. Suasana yang terkesan horor dan angker sangat kental di dalam gedung ini, karena gedung ini memiliki koridor panjang nan gelap.
Di sini Anda akan diajak berkeliling melihat-lihat dan diberi penjelasan tentang penjara jongkok, penjara berdiri dan tempat pemenggalan para pejuang Indonesia yang ada di ruang bawah tanah. Setelah itu Anda akan diajak naik ke lantai satu lagi. Sebuah tur yang sangat menyenangkan sekaligus memacu keberanian kita. Lalu bagaimana dengan Anda? Apakah Anda berani? (Irham Naufal Fadhila/mar)
Irham Naufal Fadhila adalah pewarta warga dan bisa dihubungi via Twitter: @irham_naufal dan email: irham_2695@yahoo.com
Mulai 18 November-29 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Guruku Idolaku". Dapatkan merchandise menarik dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.