Citizen6, Semarang: Setelah dibangun Patung Merlion dan Liberty, kini Surya Yudha Park menambah fasilitas wisata manasik haji. Lokasi ini terletak di Jalan Raya Rejasa, Banjarnegara, Jawa Tengah atau sekitar 1 kilometer ke arah utara dari alun-alun kota Banjarnegara.
Wisata manasik haji ini menempati lahan seluas 5000 meter persegi yang dilengkapi dengan berbagai replika yang mirip dengan keadaan yang sebenarnya. Tempat wisata rohani ini terletak di kawasan terpadu Surya Yudha Park Banjarnegara dan di desain serta dibangun oleh putra daerah Banjarnegara.
"Awalnya, kawasan ini akan dijadikan sebagai tempat ikon patung di dunia seperti Patung Kincir Angin dan Menara Pissa. Namun saat itu, pemilik Surya Yudha Park, Satriyo Yudiarto diberi masukan untuk membangun wisata rohani. Kemudian dibangunlah wisata manasik haji ini," tutur Bambang Suryadi, General Affair Senior Manager Surya Yudha Park.
Wisata Manasik Haji ini terdiri dari Ka'bah, Makom Ibrahim, Terowongan Mina, Bukit Shafa, Bukit Marwa, Wustho, Aqobah, Ula, Gua Hiro, dan Muszdalifah. Tempat ini di desain sedemikian rupa dengan pembentukan replika-replika berbagai tempat untuk ibadah haji. Selain itu, tempat ini juga dilengkapi dengan petunjuk pelaksanaan ibadah haji yang terpampang di setiap bagian yang ada sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk mengetahui tata cara ibadah haji.
Pembukaan grand opening tempat ini dilaksanakan pada 19 Oktober 2013 oleh Bupati Banjarnegara, Kementrian Agama Banjarnegara,dan Pemilik Surya Yudha Park. Rangkaian acara grand opening ini diawali dengan pelepasan manasik haji dan umroh oleh Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA).
"Tempatnya menarik, mirip seperti aslinya di Mekah. Saya sengaja jalan-jalan di sini bersama keluarga untuk mengobati rasa penasaran replika Mekah dan menghabiskan akhir pekan bersama keluarga," ujar Reyhan, pengunjung wisata manasik haji .
Pembangunan tempat ini bertujuan untuk wisata manasik haji yang dapat dijadikan sebagai wisata edukasi rohani dari berbagai lapisan masyarakat, baik dari PAUD maupun kalangan umum. Pembangunan tempat manasik ini merupakan salah satu yang terlengkap dan memadai yang ada di Indonesia.
Untuk mengunjungi tempat ini, kita dapat menjangkaunya tanpa biaya masuk. Hanya dengan membayar retribusi parkir sebesar Rp 2.000 untuk mobil dan Rp 1.000 untuk sepeda motor. Tempat ini menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat sekitar, wisatawan yang ingin berlbur maupun orang yang ingin manasik. Karena letaknya yang terpusat dengan fasilitas Surya Yudha Park yang meliputi waterpark, hotel bintang tiga, sport center, karaoke, kafe, dan resto. (Haninda Rafi Windiastuti/mar)
Haninda Rafi Windiastuti, Mahasiswa Komunikasi UNDIP Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro-Semarang dan pewarta warga.
Mulai 18 November-29 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Guruku Idolaku". Dapatkan merchandise menarik dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Wisata manasik haji ini menempati lahan seluas 5000 meter persegi yang dilengkapi dengan berbagai replika yang mirip dengan keadaan yang sebenarnya. Tempat wisata rohani ini terletak di kawasan terpadu Surya Yudha Park Banjarnegara dan di desain serta dibangun oleh putra daerah Banjarnegara.
"Awalnya, kawasan ini akan dijadikan sebagai tempat ikon patung di dunia seperti Patung Kincir Angin dan Menara Pissa. Namun saat itu, pemilik Surya Yudha Park, Satriyo Yudiarto diberi masukan untuk membangun wisata rohani. Kemudian dibangunlah wisata manasik haji ini," tutur Bambang Suryadi, General Affair Senior Manager Surya Yudha Park.
Wisata Manasik Haji ini terdiri dari Ka'bah, Makom Ibrahim, Terowongan Mina, Bukit Shafa, Bukit Marwa, Wustho, Aqobah, Ula, Gua Hiro, dan Muszdalifah. Tempat ini di desain sedemikian rupa dengan pembentukan replika-replika berbagai tempat untuk ibadah haji. Selain itu, tempat ini juga dilengkapi dengan petunjuk pelaksanaan ibadah haji yang terpampang di setiap bagian yang ada sehingga memudahkan bagi pengunjung untuk mengetahui tata cara ibadah haji.
Pembukaan grand opening tempat ini dilaksanakan pada 19 Oktober 2013 oleh Bupati Banjarnegara, Kementrian Agama Banjarnegara,dan Pemilik Surya Yudha Park. Rangkaian acara grand opening ini diawali dengan pelepasan manasik haji dan umroh oleh Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA).
"Tempatnya menarik, mirip seperti aslinya di Mekah. Saya sengaja jalan-jalan di sini bersama keluarga untuk mengobati rasa penasaran replika Mekah dan menghabiskan akhir pekan bersama keluarga," ujar Reyhan, pengunjung wisata manasik haji .
Pembangunan tempat ini bertujuan untuk wisata manasik haji yang dapat dijadikan sebagai wisata edukasi rohani dari berbagai lapisan masyarakat, baik dari PAUD maupun kalangan umum. Pembangunan tempat manasik ini merupakan salah satu yang terlengkap dan memadai yang ada di Indonesia.
Untuk mengunjungi tempat ini, kita dapat menjangkaunya tanpa biaya masuk. Hanya dengan membayar retribusi parkir sebesar Rp 2.000 untuk mobil dan Rp 1.000 untuk sepeda motor. Tempat ini menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat sekitar, wisatawan yang ingin berlbur maupun orang yang ingin manasik. Karena letaknya yang terpusat dengan fasilitas Surya Yudha Park yang meliputi waterpark, hotel bintang tiga, sport center, karaoke, kafe, dan resto. (Haninda Rafi Windiastuti/mar)
Haninda Rafi Windiastuti, Mahasiswa Komunikasi UNDIP Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Diponegoro-Semarang dan pewarta warga.
Mulai 18 November-29 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Guruku Idolaku". Dapatkan merchandise menarik dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.