Citizen6, Sulawesi Selatan: Warga Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) meminta pemerintah membuat aturan agar nasib anak TKI yang bekerja di luar negeri mendapat perhatian dari pemerintah. Apalagi dengan belum adanya aturan resmi yang melarang TKI membawa anaknya ikut ke luar negeri menyebabkan banyak anak yang putus sekolah di tempat TKI yang bekerja di luar negeri.
Pada gebyar TKI 2013 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu 30 November 2013 kemarin malam terungkap masih banyak orangtua yang menjadi tenaga kerja Indonesia, bekerja di luar negeri membawa anaknya yang masih usia sekolah. Hal itu menyebabkan banyak sekolah tempat asal TKI kekurangan murid, sedangkan di tempat TKI bekerja di luar negeri banyak anak usia sekolah yang putus sekolah.
Modus yang digunakan, orangtua bekerja sebagai TKI sedangkan sang anak menggunakan visa kunjungan.
Untuk mengantisipasi hal itu Haji Sadar Ahdar, Camat Bontolempangan, 80 kilometer dari kota Gowa yang juga mantan TKI mengharapkan agar pemerintah membuat aturan resmi yang dapat mencegah anak TKI ikut keluar negeri dengan meninggalkan bangku sekolah. Selain itu ia juga meminta perhatian pemerintah agar memperhatikan nasib anak TKI yang berada di kampung halaman dan ditinggal bekerja di luar negeri.
Menjawab permintaan tersebut Kepala BP3TKI Sulawesi Selatan Agus Bustami menjelaskan akan memperkuat kerjasama dengan pihak imigrasi, sehingga dapat menekan jumlah anak usia sekolah yang ikut orangtua berangkat ke luar negeri untuk menjadi TKI.
Pada gebyar TKI 2013 di Halaman Museum Balalompoa, Jalan Wahid Hasyim Gowa, Sulsel, Kepala BNP2TKI yang diwakili Kepala Biro Keuangan dan Umum BNP2TKI Rizal Bastari mengingatkan masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri melalui jalur resmi pemerintah agar terdata dan mendapat jaminan mulai dari pendaftaran hingga kembali ke kampung halaman.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kabupaten Gowa H Abbas Alaudin saat membuka Gebyar TKI 2013 menjelaskan, hingga Oktober 2013 sebanyak 1892 warga Gowa bekerja sebagai TKI dengan negara tujuan Malaysia. Ia berharap agar kegiatan sosialisasi kepada masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri semakin sering dilaksanakan oleh BNP2TKI.
Pelaksanaan Gebyar TKI 2013 bertema bersama TKI membangun negeri yang sedianya akan dihadiri oleh anggota DPR RI Ahmad Nizar Shihab ini berbeda dengan pelaksanaan di kota lainnya yang biasanya di lapangan sepakbola, lapangan sekolah maupun lapangan terbuka lainnya. Kali ini pelaksanaan Gebyar TKI 2013 Kabupaten Gowa, Sulsel dilaksanakan di halaman Museum Balla Lompoa Sunguminasa yang bersejarah bagi masyarakat Gowa. (Bdwi/Toh/Arw/mar)
Toha Al Mansur adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Pada gebyar TKI 2013 di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu 30 November 2013 kemarin malam terungkap masih banyak orangtua yang menjadi tenaga kerja Indonesia, bekerja di luar negeri membawa anaknya yang masih usia sekolah. Hal itu menyebabkan banyak sekolah tempat asal TKI kekurangan murid, sedangkan di tempat TKI bekerja di luar negeri banyak anak usia sekolah yang putus sekolah.
Modus yang digunakan, orangtua bekerja sebagai TKI sedangkan sang anak menggunakan visa kunjungan.
Untuk mengantisipasi hal itu Haji Sadar Ahdar, Camat Bontolempangan, 80 kilometer dari kota Gowa yang juga mantan TKI mengharapkan agar pemerintah membuat aturan resmi yang dapat mencegah anak TKI ikut keluar negeri dengan meninggalkan bangku sekolah. Selain itu ia juga meminta perhatian pemerintah agar memperhatikan nasib anak TKI yang berada di kampung halaman dan ditinggal bekerja di luar negeri.
Menjawab permintaan tersebut Kepala BP3TKI Sulawesi Selatan Agus Bustami menjelaskan akan memperkuat kerjasama dengan pihak imigrasi, sehingga dapat menekan jumlah anak usia sekolah yang ikut orangtua berangkat ke luar negeri untuk menjadi TKI.
Pada gebyar TKI 2013 di Halaman Museum Balalompoa, Jalan Wahid Hasyim Gowa, Sulsel, Kepala BNP2TKI yang diwakili Kepala Biro Keuangan dan Umum BNP2TKI Rizal Bastari mengingatkan masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri melalui jalur resmi pemerintah agar terdata dan mendapat jaminan mulai dari pendaftaran hingga kembali ke kampung halaman.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Bupati Kabupaten Gowa H Abbas Alaudin saat membuka Gebyar TKI 2013 menjelaskan, hingga Oktober 2013 sebanyak 1892 warga Gowa bekerja sebagai TKI dengan negara tujuan Malaysia. Ia berharap agar kegiatan sosialisasi kepada masyarakat yang ingin bekerja di luar negeri semakin sering dilaksanakan oleh BNP2TKI.
Pelaksanaan Gebyar TKI 2013 bertema bersama TKI membangun negeri yang sedianya akan dihadiri oleh anggota DPR RI Ahmad Nizar Shihab ini berbeda dengan pelaksanaan di kota lainnya yang biasanya di lapangan sepakbola, lapangan sekolah maupun lapangan terbuka lainnya. Kali ini pelaksanaan Gebyar TKI 2013 Kabupaten Gowa, Sulsel dilaksanakan di halaman Museum Balla Lompoa Sunguminasa yang bersejarah bagi masyarakat Gowa. (Bdwi/Toh/Arw/mar)
Toha Al Mansur adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.