Sukses

Ratusan Warga Semarang `Lari`, Peringati Hari AIDS Sedunia

Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember, diperingati warga Semarang dengan aksi lari.

Citizen6, Semarang: Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember, diperingati warga Semarang dengan aksi lari.

Semarang sebagai kota yang masuk dalam 10 kota besar pengidap  HIV AIDS terbanyak di Indonesia ini, mengadakan acara gerakan sosial yang bernama Semarang Aids Run (Semar). Semar 2013 yang bertemakan "Run from the Aids not the People" ini, digelar di area Car Free Day Jalan Pahlawan-Simpang Lima, pada Minggu 1 Desember 2013 pagi.



Dengan mengambil rute 2 km, peserta berlari mengikuti rute yang berbentuk pita di sepanjang car free day. Dimulai dari Jalan Pahlawan lalu menuju arah Simpang Lima dan setelah mengelilingi Simpang Lima, peserta kembali lagi ke Jalan Pahlawan.



Acara yang merupakan hasil kerjasama AIESEC Undip, Trax FM, Semarang Runner, dan KPA Jateng ini, mengajak lebih dari 43 komunitas yang berada di Semarang. Salah satunya, LSM Graha Mitra. Mereka tidak hanya menyebarkan bunga dan leaflet  mengenai HIV AIDS, para relawan dari LSM ini juga  mengadakan games yang menarik perhatian pengunjung.

"Permainan ular tangga ini merupakan bentuk sosialisasi kita sambil bermain,  karna kalau hanya mensosialisasi, orang tidak akan mengingat, tapi kalau dengan permainan ini orang akan mengingat. Oh ya, permainan ini ada pertanyaannya, ada kuisnya, dan ada doorprize-nya meskipun tidak besar," ujar Koordinator Lapangan LSM Graha Mitra.

Selain itu, adapula hiburan musik act for aids yang diberikan oleh mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro (Undip). Mereka juga mengadakan talkshow tentang HIV AIDS dengan pembicara dr Muchlis Achsan, spesialis penyakit dalam konsultan penyakit tropik dan infeksi. Berbeda dengan FKM, mahasiswa FIB Undip mengadakan aksi kampanye dengan membentangkan spanduk yang berisi tanda tangan dan opini masyarakat Semarang mengenai HIV/AIDS.

Menurut data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Jawa Tengah menjadi provinsi dengan kasus HIV AIDS tebesar ke-6 di Indonesia. Kemudian yang memprihatinkan lagi, lebih dari 70% penderita HIV/AIDS ialah dari kalangan usia muda 15-39 tahun. Untuk itu, diharapkan dengan adanya acara ini, masyarakat Semarang terutama anak muda, bisa menjauhi penyakit HIV AIDS tapi tidak menjauhi Orang Dengan HIV AIDS (ODH).

"Dari 7421 kasus HIV AIDS, yang paling banyak menyerang ya pada usia produktif, 20-21 tahun, dan ini tentunya mengancam produktivitas SDM kita...” kata sekretaris KPA Jateng, Suwandi Sawadi. (Nurhayati/mar)

Nurhayati, Mahasiswi Komunikasi Universitas Diponegoro dan pewarta warga.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Video Terkini