Citizen6, Jakarta: Saat memasuki 2013 banyak impian yang ingin saya raih. Hingga tahun ini, saya tinggal mengevaluasi kembali, apa saja impian-impian yang sudah saya capai. Â
Ketika masuk 2013 hanya satu impian terbesar yang ingin saya capai ditahun ini yaitu bisa memberikan kado terindah bagi kedua orangtua, yaitu Sarjana. Mengingat kerja keras mereka demi menyekolahkan saya hingga ke perguruan tinggi, tentunya saya tidak ingin mengecewakan mereka.
Saat kuliah di salah satu kampus ternama di Jakarta, saya jauh dari mereka, karena asal saya dari pulau samosir, Sumatera Utara. Saat saya mengerjakan skripsi di semester 8, itu artinya skripsi yang saya buat harus selesai dengan waktu yang ditentukan pihak kampus untuk bisa menjadi seorang sarjana.
Tepat di akhir maret 2013, saat memasuki tahap pengajuan judul, pertarungan pun di mulai. Perlu diketahui saat pengajuan judul ternyata tidak mudah mendapatkan persetujuan dari pihak fakultas, apakah judul skripsi itu pantas atau menarik untuk diteliti. Waktu itu saya berhadapan dengan ketua program studi dan mempresentasikan di hadapannya tujuan dan manfaat apa yang akan diperoleh dari hasil judul penelitian yang saya ajukan.
Sebelum menghadap ke Kepala Program Studi (KAPRODI) untuk pengajuan judul, saya terlebih dulu konsultasi dengan dosen yang menurut saya kompeten, supaya judul semakin mantap ketika berhadapan dengan KAPRODI. Ternyata, sampai tujuh judul yang saya ajukan ditolak mentah-mentah, karena dibilang judul tersebut kurang menarik dan menantang.
Dari semua penolakan tersebut, akhirnya di judul skripsi saya yang ke-8 disetujui. Dari sekian banyak mahasiswa yang mengajukan judul skripsinya, hanya saya yang ditolak sampai 7 kali. Bahkan saat mereka sudah mengajukan proposal, saya masih berkelut dengan judul. Hal ini sempat membuat saya sedih, karena target saya, di 2013 harus lulus.
Setelah judul skripsi di setujui akhirnya bab per bab pun menjadi santapan harian, ngejar-ngejar dosen menjadi rutinitas demi masa depan. Dengan berjalannya waktu, bimbingan pun terus berjalan dengan berbagai tantangan. Dari harus bertemu dengan dosen pembimbing jam 07.00 pagi, yang memang jadwalnya lebih banyak di kampus lain di banding kampus saya sendiri.
Selama pengerjaan skripsi banyak tantangan bahkan godaan yang saya hadapi. Seperti rasa malas, kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat bahkan adapula teman-teman yang meremehkan kemampuan saya. Ada yang mengatakan kalau saya tidak mungkin lulus tahun ini. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat saya untuk mencapai target, yaitu harus 2013 ini. Karena memang ini adalah salah satu mimpi yang harus saya raih.
Setiap perjuangan yang sudah saya jalani selama skripsi ternyata tidak sia-sia. Tepat pada 16 Agustus 2013 skripsi selesai dan siap diujikan. Ini merupakan hadiah terindah yang bisa saya berikan untuk kedua orangtua. Akhirnya pihak fakultas mengumumkan sidang akan diadakan pada 30 Agustus 2013.
Hari itu adalah penentu saya menjadi sarjana atau tidak. Tepat pukul 11.00 WIB sidan pun dimulai. Selama 2 jam berbagai pertanyaan dilontarkan. Pengumuman lulus atau tidaknya, saya harus menunggu Yudisium 10 September 2013, karena di sinilah diumumkan hasil sidang. Tepat pukul 17.00 WIB, KAPRODI membacakan hasinya. Saya sangat senang sekali ketika hasil sidang skripsi diumumkan dan saya dinyatakan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Puji dan syukur saya ucapkan, karena bisa lulus menjadi sarjana dengan target IPK di atas tiga seperti yang saya targertkan sebelumnya.
Akhirnya saya bisa memberikan kado terindah kepada kedua orangtua dan akan wisuda tahun 2013. Kelulusan saya ini merupakan kado terindah dari Tuhan dan prosesi wisuda dilaksanakan menjelang natal.
Semua impian pasti tercapai ketika kita bisa menghargai proses, karena untuk mencapai impian besar pasti akan menghadapi proses yang besar pula. Jangan pernah menyerah apapun yang terjadi ketika banyak orang meremehkanmu, ingatlah kamu sudah maju selangkah dari mereka. Dan perlu diingat semua mimpi akan menjadi nyata kalau dibarengi usaha dan doa. So, never give up. (Parsaoran Gultom/mar)
Parsaoran Gultom adalah pewarta warga.
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 3 Desember sampai 13 desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Terima Kasihku untuk 2013". Ada merchandise eksklusif dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Ketika masuk 2013 hanya satu impian terbesar yang ingin saya capai ditahun ini yaitu bisa memberikan kado terindah bagi kedua orangtua, yaitu Sarjana. Mengingat kerja keras mereka demi menyekolahkan saya hingga ke perguruan tinggi, tentunya saya tidak ingin mengecewakan mereka.
Saat kuliah di salah satu kampus ternama di Jakarta, saya jauh dari mereka, karena asal saya dari pulau samosir, Sumatera Utara. Saat saya mengerjakan skripsi di semester 8, itu artinya skripsi yang saya buat harus selesai dengan waktu yang ditentukan pihak kampus untuk bisa menjadi seorang sarjana.
Tepat di akhir maret 2013, saat memasuki tahap pengajuan judul, pertarungan pun di mulai. Perlu diketahui saat pengajuan judul ternyata tidak mudah mendapatkan persetujuan dari pihak fakultas, apakah judul skripsi itu pantas atau menarik untuk diteliti. Waktu itu saya berhadapan dengan ketua program studi dan mempresentasikan di hadapannya tujuan dan manfaat apa yang akan diperoleh dari hasil judul penelitian yang saya ajukan.
Sebelum menghadap ke Kepala Program Studi (KAPRODI) untuk pengajuan judul, saya terlebih dulu konsultasi dengan dosen yang menurut saya kompeten, supaya judul semakin mantap ketika berhadapan dengan KAPRODI. Ternyata, sampai tujuh judul yang saya ajukan ditolak mentah-mentah, karena dibilang judul tersebut kurang menarik dan menantang.
Dari semua penolakan tersebut, akhirnya di judul skripsi saya yang ke-8 disetujui. Dari sekian banyak mahasiswa yang mengajukan judul skripsinya, hanya saya yang ditolak sampai 7 kali. Bahkan saat mereka sudah mengajukan proposal, saya masih berkelut dengan judul. Hal ini sempat membuat saya sedih, karena target saya, di 2013 harus lulus.
Setelah judul skripsi di setujui akhirnya bab per bab pun menjadi santapan harian, ngejar-ngejar dosen menjadi rutinitas demi masa depan. Dengan berjalannya waktu, bimbingan pun terus berjalan dengan berbagai tantangan. Dari harus bertemu dengan dosen pembimbing jam 07.00 pagi, yang memang jadwalnya lebih banyak di kampus lain di banding kampus saya sendiri.
Selama pengerjaan skripsi banyak tantangan bahkan godaan yang saya hadapi. Seperti rasa malas, kurangnya dukungan dari orang-orang terdekat bahkan adapula teman-teman yang meremehkan kemampuan saya. Ada yang mengatakan kalau saya tidak mungkin lulus tahun ini. Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat saya untuk mencapai target, yaitu harus 2013 ini. Karena memang ini adalah salah satu mimpi yang harus saya raih.
Setiap perjuangan yang sudah saya jalani selama skripsi ternyata tidak sia-sia. Tepat pada 16 Agustus 2013 skripsi selesai dan siap diujikan. Ini merupakan hadiah terindah yang bisa saya berikan untuk kedua orangtua. Akhirnya pihak fakultas mengumumkan sidang akan diadakan pada 30 Agustus 2013.
Hari itu adalah penentu saya menjadi sarjana atau tidak. Tepat pukul 11.00 WIB sidan pun dimulai. Selama 2 jam berbagai pertanyaan dilontarkan. Pengumuman lulus atau tidaknya, saya harus menunggu Yudisium 10 September 2013, karena di sinilah diumumkan hasil sidang. Tepat pukul 17.00 WIB, KAPRODI membacakan hasinya. Saya sangat senang sekali ketika hasil sidang skripsi diumumkan dan saya dinyatakan lulus dengan nilai yang sangat memuaskan. Puji dan syukur saya ucapkan, karena bisa lulus menjadi sarjana dengan target IPK di atas tiga seperti yang saya targertkan sebelumnya.
Akhirnya saya bisa memberikan kado terindah kepada kedua orangtua dan akan wisuda tahun 2013. Kelulusan saya ini merupakan kado terindah dari Tuhan dan prosesi wisuda dilaksanakan menjelang natal.
Semua impian pasti tercapai ketika kita bisa menghargai proses, karena untuk mencapai impian besar pasti akan menghadapi proses yang besar pula. Jangan pernah menyerah apapun yang terjadi ketika banyak orang meremehkanmu, ingatlah kamu sudah maju selangkah dari mereka. Dan perlu diingat semua mimpi akan menjadi nyata kalau dibarengi usaha dan doa. So, never give up. (Parsaoran Gultom/mar)
Parsaoran Gultom adalah pewarta warga.
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 3 Desember sampai 13 desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Terima Kasihku untuk 2013". Ada merchandise eksklusif dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.