Citizen6, Semarang: Dalam rangka memperingati Hari Anti Korupsi yang jatuh pada Senin 9 Desember 2013, Infinity Creative Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro (Undip) bersama pelaku industri kreatif dari Bandung yakni Monoponik Kreative Kompany menggelar Sweet Morning Campaign "Gerakan 100 Tangan Anti Korupsi" pada Car Free Day di Jalan Pahlawan Semarang, Minggu 8 Desember 2013.
Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan inspirasi baru dalam melawan korupsi tersebut, merupakan bentuk keprihatinan pelaku industry creative terhadap kasus korupsi di Indonesia yang kian ramai bergulir. Peran pemuda memang sangat dibutuhkan dalam melawan korupsi. Sayangnya, kebanyakan pemuda masih menggunakan cara lama dalam melawan korupsi, seperti berdemo.
"Lawan korupsi udah nggak zamannya lagi pakai demo-demoan. Yang keganggu bukan koruptor tapi aktivitas masyarakat sekitar, " tutur Ahmad Rifqi, CEO Monoponik.
Generasi muda dapat melawan korupsi dengan berbagai cara yang lebih creative, misalnya membuat poster yang didesain secara apik untuk mengkampanyekan gerakan anti korupsi pada masyarakat. Pesan anti korupsi yang dikemas dengan cara yang unik, tentu akan lebih "ngena" di hati masyarakat dibandingkan dengan berdemo dan menutup jalan karena hal ini akan mengganggu aktivitas.
Dalam kegiatan tersebut, peserta Car Free Day diajak untuk memberikan testimony/pesan tentang anti korupsi dan melakukan cap tangan pada kain putih sebagai bentuk penolakan terhadap korupsi di Indonesia.
"Kami sangat setuju dengan semangat anak muda dan kreativitasnya untuk melawan korupsi, kalau bukan pemuda yang menyelamatkan negri ini, lalu siapa lagi?" tutur Bapak Budiman, salah satu peserta Sweet Morning Campaign usai memberikan cap tangan.
Peserta yang sudah memberikan cap tangan mendapatkan stiker yang berisi pesan anti korupsi, sehingga semangat dan kreativitas dalam melawan korupsi akan terus menyebar di kalangan masyarakat. (Chintya Dyah Meidyasari/mar)
Chintya Dyah Meidyasari, Mahasiswa Ilmu Komunikasi-Undip dan pewarta warga.
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 3 Desember sampai 13 desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Terima Kasihku untuk 2013". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Kegiatan yang bertujuan untuk memberikan inspirasi baru dalam melawan korupsi tersebut, merupakan bentuk keprihatinan pelaku industry creative terhadap kasus korupsi di Indonesia yang kian ramai bergulir. Peran pemuda memang sangat dibutuhkan dalam melawan korupsi. Sayangnya, kebanyakan pemuda masih menggunakan cara lama dalam melawan korupsi, seperti berdemo.
"Lawan korupsi udah nggak zamannya lagi pakai demo-demoan. Yang keganggu bukan koruptor tapi aktivitas masyarakat sekitar, " tutur Ahmad Rifqi, CEO Monoponik.
Generasi muda dapat melawan korupsi dengan berbagai cara yang lebih creative, misalnya membuat poster yang didesain secara apik untuk mengkampanyekan gerakan anti korupsi pada masyarakat. Pesan anti korupsi yang dikemas dengan cara yang unik, tentu akan lebih "ngena" di hati masyarakat dibandingkan dengan berdemo dan menutup jalan karena hal ini akan mengganggu aktivitas.
Dalam kegiatan tersebut, peserta Car Free Day diajak untuk memberikan testimony/pesan tentang anti korupsi dan melakukan cap tangan pada kain putih sebagai bentuk penolakan terhadap korupsi di Indonesia.
"Kami sangat setuju dengan semangat anak muda dan kreativitasnya untuk melawan korupsi, kalau bukan pemuda yang menyelamatkan negri ini, lalu siapa lagi?" tutur Bapak Budiman, salah satu peserta Sweet Morning Campaign usai memberikan cap tangan.
Peserta yang sudah memberikan cap tangan mendapatkan stiker yang berisi pesan anti korupsi, sehingga semangat dan kreativitas dalam melawan korupsi akan terus menyebar di kalangan masyarakat. (Chintya Dyah Meidyasari/mar)
Chintya Dyah Meidyasari, Mahasiswa Ilmu Komunikasi-Undip dan pewarta warga.
Disclaimer
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai 3 Desember sampai 13 desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Terima Kasihku untuk 2013". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.