Sukses

Tanggal Cantik, FISIP Undip Gelar Kampanye Capres BEM

Suasana Boulevard gedung B-C FISIP Universitas Diponegoro (Undip) tidak seperti biasanya. Puluhan orang duduk berjajar di depan gedung B.

Citizen6, Semarang: Suasana Boulevard gedung B-C FISIP Universitas Diponegoro (Undip) tidak seperti biasanya. Puluhan orang duduk berjajar di depan gedung B. Ternyata hari itu, Rabu 11 Desember 2013 merupakan kampanye lisan bagi dua calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP Undip.

Genderang yel-yel dari kedua tim pendukung capres dan cawapres BEM FISIP bergemuruh di kampus FISIP Undip. Teriakan jargon calon nomor urut 1 yaitu "Fisip Mendobrak" bersahutan dengan jargon calon nomor urut dua yaitu "Merangkul Fisip". Acara yang sengaja dilaksanakan dalam tanggal yang unik ini, 11-12-13, menyita perhatian beberapa mahasiswa untuk
mendengarkan orasi kedua pasangan capes-cawapes ini.
       
Nomor urut 1, Aga dan Dwi (AbaDi) mengawali orasi dan disusul pasangan nomor urut 2 Jacklin dan Nafis. Orasi yang dihadiri juga oleh
Pembantu Dekan III, Wahyu Hidayat, berlangsung sekitar 25 menit. Masing-masing calon menyampaikan visi misi mereka. Setelah orasi para pasangan capres-cawapres disuarakan, moderator membuka 3 sesi tanya jawab. Banyak audience yang ingin bertanya pada masing masing calon. Dan disela-sela sesi tanya jawab ada 3 orang mahasiswi yang member bunga kepada pasangan nomor urut 1. Salah satu pertanyaan yang bagus adalah pertanyaan dari Rani, mahasiswi Ilmu Komunikasi. "Apa sih fungsi dari BEM FISIP sendiri? Kenapa suara kita nanti itu penting buat memilih presiden BEM?" tanya mahasiswi itu. Pertanyaan tersebut dijawab beragam oleh kedua pasang calon. Calon nomor urut dua yang berkesampatan untuk menjawab pertama kali berpendapat bahwa BEM merupakan  "penyambung lidah" dari mahasiswa ke Dekanat. BEM juga menjadi wadah pemersatu di FISIP karena merangkul dan mengkoordinir anggota internal seperti HMJ, HMPS, UKK dan mahasiswa itu sendiri. Berbeda dengan nomor urut 2, pasangan nomor urut 1 menjawab bahwa BEM adalah eksekutor dari senat sebagai legislative. BEM juga menjadi "teropong" bagi Dekanat karena Dekanat tidak mungkin mengawasi mahasiswa satu per satu.

Acara kampanye lisan tersebut selesai sekitar pukul 11.00 WIB. acara ditutup dengan pesan politik dari masing-masing pasangan calon presiden dan wakilnya. Menurut Imam, mahasiswa Ilmu Komunikasi, orasi terbuka merupakan kegiatan yang bagus karena calon-calonnya bisa langsung berinteraksi kepada masyarakat FISIP. (bnu)

Penulis
Aditya Fahmi Nurwahid
Semarang, aditfahmi.privxxx@xmail.com.

Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com