Sukses

Pabrik Kopi di Bandung ini, Berdiri Sejak 1930

Meminum kopi di pagi hari sambil membaca koran sepertinya sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia. Simak kiriman artikel Rofiudin ini.

Citizen6, Bandung: Meminum kopi di pagi hari sambil membaca koran sepertinya sudah menjadi kebiasaan orang Indonesia. Kopi kini menjadi minuman yang cukup populer di Indonesia, apalagi sejak ditemukannya jenis kopi baru yaitu kopi luwak kopi asli dari Indonesia.

Salah satu jenis pengolahan kopi lainya yaitu kopi cappucino, kopi dengan penambahan susu, krim, dan taburan cokelat di atasnya yang menjadi minuman khas dari negara Italia. Namun jika kita tilik dari sejarah tanaman kopi itu sendiri sebenarnya tanaman kopi bukan berasal dari Eropa namun dari negara di Benua Afrika yaitu negara Etiopia sekitar 3000 tahun yang lalu atau 1000 SM.

Tanaman kopi ini kemudian dikembangkan oleh bangsa Arab pada saat itu dan mulailah minuman kopi ini di kenal di seluruh bagian dunia. Minuman kopi ini terus dikembangkan, hingga pada saat ini telah ditemukan berbagai jenis kopi di antaranya yang paling populer adalah kopi arabica dan kopi robusta. Kopi inilah yang digadang-gadang sebagai kopi dengan cita rasa terbaik. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).

Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi. Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.

Minuman kopi di Indonesia berkembang dengan sangat cepat, ini dibuktikan dengan berdirinya Koffie Fabriek Aroma. Koffie Fabriek Aroma adalah salah satu pabrik kopi yang sudah terkenal di kota Bandung. Pabrik kopi ini sudah berdiri sejak tahunPabr. Bangunan khas Belanda yang belum diubah sama sekali sejak bangunan itu berdiri menjadi ciri khas tersendiri untuk pabrik kopi di zaman sekarang.
Bukan hanya bangunannya saja yang tidak pernah berubah, namun aroma kopi khas yang dihasilkan dari proses pengolahannya juga tidak pernah berubah. Hal ini lah yang membuat Koffie Fabriek Aroma bertahan hingga sekarang.

Kopi dengan rasa yang masih murni ini lahir dari proses yang terhitung tidak sebentar, tidak seperti kopi lain yang tercipta dengan campur tangan bahan kimia, kopi ini masih alami. Bahkan untuk proses penyimpanannya membutuhkan waktu delapan tahun untuk kopi jenis arabica dan lima tahun untuk kopi jenis robusta. Penyimpanan ini dimaksudkan untuk menghilangkan sifat jelek kopi, yaitu mengurangi kadar kafein dan menghilangkan kadar asam kopi hingga 3% sampai 2% sehingga kopi aman diminum, tidak membuat perut jadi kembung dan tidak meninggalkan rasa kecut di tenggorokan.

Kemasan kopi aroma sangat otentik dan hemat. Sejak awal pabrik didirikan, kemasan kopi aroma hanya ganti penampilan dua kali. Kemasannya terbuat dari kantong berbahan kertas roti lalu dibungkus lagi dengan plastik tipis, agar aromanya tak mudah lepas. Dengan harga yang relatif murah, sekitar Rp. 10.500 hingga Rp. 13.500 sebungkus–toko kopi ini selalu dipadati oleh pengunjung.

Jadi, buat para pecinta dan penikmat kopi yang lagi jalan-jalan di kota Bandung, wajib mampir dan mencoba yang kopi dari Koffie Fabriek Aroma ini. Langsung aja datang ke Jalan Banceuy No 51 Bandung. Selamat mencoba dan selamat menikmati. (bnu)

Penulis
M Rofiudin Suprimanto
Bandung, rofisuprimaxxx@gmail.com.

Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.