Sukses

`Pliek-U`, Kelezatan Makanan Aceh yang Bikin Lupa Diri

Gurihnya kuah Pliek-U membuat kita tak mampu menahan napsu untuk terus mencicipinya. Kelezatanya membuat perut terus lapar.

Citizen6, Banda Aceh: Aceh merupakan salah satu wilayah yang memiliki ciri khas paling berbeda dari wilayah lainnya. Kekayaan budaya masyarakatnya membuat Aceh tak lagi dipandang sebelah mata.

Memang benar, perang berkepanjangan telah membuat negeri itu berantakan, ditambah lagi musibah tsunami yang berhasil meluluh-lantakkan hampir semua wilayah pesisirnya.

Sejak dulu hingga kini, Aceh dikenal sebagai wilayah dengan kekayaan budaya masyarakat yang berlimpah. Tari saman menjadi warisan budaya dunia. Penerapan syariat Islam menjadikan Aceh dijuluki sebagai `Serambi Mekah`.

Aceh juga memiliki produksi kopi berkualitas yang dikenal luas hingga ke mancanegara. Serta berbagai macam makanan khas yang menjadi idola para pecinta kuliner, seperti mie Aceh.

Salah satu makanan khas yang paling digemari adalah `Kuah Pliek-U`. Masakan sejenis gulai ini terdiri dari beragam sayur-sayuran dan Pliek-U menjadi bumbu utama dalam pembuatannya.

Pliek-U atau patarana adalah ampas kelapa yang telah dibusukkan untuk diperas minyaknya. Sejak dahulu, masyarakat Aceh sering mengolah kelapa untuk diambil minyaknya. Minyak ini biasa digunakan sebagai minyak goreng. Ampas dari olahan kelapa ini kemudian dikeringkan dengan dijemur sehingga menghasilkan Pliek-U yang berwarna kecoklatan.

Pliek-U berfungsi sebagai bumbu penyedap untuk mengolah sayur-sayuran yang akan dijadikan kuah (gulai). Sayur-sayuran yang digunakan seperti buah melinjo muda, daun melinjo, kacang panjang, kacang tanah, nangka muda, pepaya muda, rebung dan terong muda.

Bahan lainnya adalah santan dari kelapa tua, serta rempah-rempah yang umumnya tumbuh di sekitaran rumah masyarakat. Tak lupa, bahan yang terpenting adalah Pliek-U.

Saat dimasak, kuah ini akan mengeluarkan aroma sedap yang mampu membuat liur menetes. Gurihnya kuah Pliek-U membuat kita tak mampu menahan napsu untuk terus mencicipinya. Kelezatanya membuat perut terus lapar, sehingga terkadang kita lupa bahwa kita telah kenyang. Biasanya kuah Pliek-U disantap bersama nasi putih, ikan asin dan emping melinjo. Meski begitu, banyak juga masyarakat -termasuk penulis- yang hanya menyantap kuahnya saja.

Pliek-U juga sering dijadikan bumbu colek saat merujak. Penulis sendiri sering menjadikan campuran Pliek-U, garam, gula dan cabai rawit sebagai bumbu colek untuk mangga muda, pisang muda, salak, jamblang, dan rumbia. Merujak dengan Pliek-U adalah kegiatan yang sering dilakukan untuk mengisi waktu kosong dalam aktifitas sehari-hari.

Bagi Anda yang ingin mencicipi gurihnya Pliek-U, Anda dapat segera merencanakan liburan akhir tahun 2013 ini untuk menuju ke ujung barat Indonesia, tepatnya di provinsi Aceh. Wisata budaya masyarakat akan menanti Anda di sana. (Igw)

Penulis

Rizki Asyary
Banda Aceh, rizkXXXXXXXX@gmail.com

Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.