Sukses

Konservasi Cemara Udang Bersama Mahasiswa Mancanegara

Pencangkokan serta penanaman cemara udang merupakan kegiatan insidentil departemen project IAAS LC UGM.

Citizen6, Yogyakarta: Pencangkokan serta penanaman cemara udang merupakan kegiatan insidentil departemen project IAAS LC UGM. Kegiatan ini dilatarbelakangi oleh terjadinya abrasi pantai Samas serta rencana pembangunan jalur lintas selatan di sepanjang pantai Samas. Abrasi pantai Samas mulai mengkhawatirkan dan menimbulkan kerusakan besar pada rumah penduduk pada awal bulan Agustus 2013.

Berbekal pengetahuan dari disiplin ilmu masing-masing, IAAS Local Committee Universitas Gadjah Mada didirikan sebagai wadah untuk saling bertukar informasi di bidang pertanian dan ilmu-ilmu terkait. Asosiasi internasional yang bergerak di bidang pertanian ini berpusat di Leuven, Belgia. Di Indonesia, IAAS sudah didirikan di delapan universitas yakni Institut Pertanian Bogor, Universitas Padjajaran, Universitas Diponegoro, Universitas Sebelas Maret, Universitas Haluoleo, Universitas Brawijaya, Universitas Mataram dan yang paling muda usianya yaitu IAAS LC Universitas Gadjah Mada.

Anggota International Association of Students on Agriculture and Related Sciences (IAAS) Local Committee UGM tidak hanya mahasiswa dari Fakultas Pertanian, namun juga meliputi Fakultas Teknologi Pertanian, Fakultas Kehutanan, Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas Peternakan, Fakultas MIPA, Fakultas Biologi, Fakultas Hukum, Fakultas Psikologi dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

IAAS LC UGM yang mempunyai hosting place pertama di Samas merasa ikut memiliki lokasi ini, sehingga berupaya untuk mengurangi abrasi dengan cara pencangkokan serta penanaman cemara udang. Tanaman cemara udang dipilih karena tingkat kelebatan daunnya serta tingginya daya tahan tanaman ini terhadap lingkungan ekstrim dibandingkan dengan tanaman barrier lainnya.

Rencana pemerintah pusat membangun jalur lintas selatan yang diawali pada tahun 2014 juga turut melatarbelakangi kegiatan ini. Subandi, salah satu mitra IAAS LC UGM yang juga ketua Gabungan Kelompok Tani Srigading menjelaskan bahwa selain melindungi tanaman pertanian dari angin yang mengandung garam, tanaman cemara udang juga mampu menahan pergerakan gumuk pasir, sehingga layak ditanam sebagai tanaman pelindung jalan raya seiring pembangunan jalur lintas selatan.
    
Kegiatan ini dilakukan pada 24 Agustus 2013 bertempat di selatan lahan pertanian desa Srigading. Peserta yang turut berpartisipasi adalah full member IAAS, candidate member IAAS, serta mahasiswa KKN UGM Srigading. Kegiatan pencangkokan pohon cemara udang, bertujuan untuk menumbuhkan akar di bagian pangkal tajuk, sehingga dapat ditanam setelah dipotong.
    
Tak berhenti disitu, pada 23 September 2013, dilakukan penanaman pohon yang sudah memunculkan akar. Dengan cara memotong batang yang telah dicangkok kemudian ditanam di pasir sekitar Pantai Samas. Kegiatan penanaman ini melibatkan pula dua mahasiswa mancanegara, yang sedang mengikuti program The 5th Dream International Summer Program yang terselenggara atas kerjasama dengan Office of International Affairs UGM di Yogyakarta. Seminggu sebelumnya, warga Srigading yang dipimpin Dukuh Ngepet menanam sekitar 200 bibit cemara udang.
  
Dalam rangka menindaklanjuti program pencangkokan dan penanaman cemara udang ini, Project Department yang mengafiliasi Exchange Programme Department memasukkan program ini pada Expro Visit pada 23 November 2013 lalu. Kegiatan ini melibatkan candidate member IAAS LC UGM yang berjumlah sekitar belasan orang. Harapannya kegiatan ini dapat berjalan secara berkelanjutan dan melibatkan berbagai departemen dan IAAS LC lain. (kw)

Penulis:
Nur Afifah adalah Staf Ahli Project Department IAAS LC UGM 2013 dan mahasiswi Psikologi UGM

Baca Juga:
MP Fakultas Biologi UGM Berkreasi Dalam Rapat Kerja
Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM Ingin Down to Earth
Mahasiswa Fakultas Geografi UGM Lakukan Penelitian Karst Gombong

Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 27 Desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.