Sebetulnya getuk goreng ini bukan didirikan oleh H. Tohirin melainkan dari mertuanya yaitu San Pirngad pada tahun 1918. San Pirngad merupakan penjual nasi rames di daerah Sokaraja, getuk basah merupakan salah satu produk dagangannya. Berawal dari getuk basah yang tidak habis dijual, tersirat dalam pikiran San Pirngad untuk mengolah dagangannya tersebut menjadi getuk goreng. Pada kurun waktu tahun 1918 -1923 getuk goreng yang dibuatnya disajikan secara gratis dan dari rasanya yang khas banyak diminati oleh para pelanggan. Sehingga pada tahun 1924 getuk goreng Sokaraja hasil karya San Pirngad mulai diperdagangkan. Hingga akhirnya usaha ini diteruskan oleh H. Tohirin.
Getuk goreng H. Tohirin ini menjadi sangat spesial karena membuka 10 cabang toko yang semuanya dibuka di JL. Jendral Soedirman, Sokaraja. Jadi kurang lengkap rasanya jika anda berkunjung ke Kota Purwokerto tanpa menyicipi oleh-oleh khas yang lezat ini. (bnu)
Penulis:
Faris Mabchut Nahdi
Purwokerto, fargaxxx@yahoo.co.id.
Baca Juga:
Sensasi Semangkok Bubur Ayam "Simpang Lima" Semarang
Gudeg Yu Djum, Kenikmatan Kuliner Khas Yogya
Gurih dan Pedasnya Ayam Geprek Bu Rum Yogya
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Advertisement
Mulai 16 Desember sampai 27 Desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.