Sukses

[Resolusi 2014] Punya Nama Seabadi Pramoedya Ananta Toer

Waktu memang egois! Tak peduli apakah kita sedang nyaman berada di dalamnya atau justru tidak sama sekali, ia malah meninggalkan kita dengan

Citizen6, Jakarta: Waktu memang egois! Tak peduli apakah kita sedang nyaman berada di dalamnya atau justru tidak sama sekali, ia malah meninggalkan kita dengan lekas. Syukur kalau ia membuat kita ingat akan segala rentetan angka yang dimilikinya. Tapi kalau sebaliknya? Bisa jadi kita akan tergerus olehnya sehingga kita lupa tanggal keberapa, hari keberapa, bulan keberapa, jam berapa, menit keberapa hingga detik keberapa tentang suatu kenangan terjadi. Di saat inilah hanya dua pilihan yang bisa kita lakukan ; menyesal atau mengantisipasi.

Sebenarnya bisa saja saya menolak kepada Sang Waktu untuk tidak meninggalkan saya. Apalagi banyak impian saya yang belum terwujud. Namun tetap saja, sekeras-kerasnya saya merengek pada Sang Waktu, ia akan tetap berdiri kokoh akan pendiriannya. Berlari atas orang yang tidak peduli terhadapnya atau berjalanan berbarengan dengan yang menaruh kepercayaan kepadanya. Nah, saya golongan yang mana?

2014 sebentar lagi datang. Otomatis akan ada banyak impian yang ingin saya realisasikan di tahun yang baru. 2013 mungkin tidak terlalu baik sama saya. Mau tidak mau, jika saya ingin mewujudkan apa yang inginkan, saya harus pandai-pandai membujuk Sang Waktu agar lebih bersahabat dengan saya. Tidak boleh tidak. Menguatkan kembali fondasi-fondasi impian yang terkadang kikis oleh pasang-surut gelombang semangat adalah hal utama yang harus saya lakukan. Ibarat rumah, begitulah impian. Nah, kalau fondasinya sudah rubuh, bagaimana kita bisa membuat ‘rumah’? Saya berharap beberapa resolusi saya ini dapat terwujud di 2014.

1.    Menerbitkan Buku Solo.
Sebenarnya 2 karya saya pernah diterbitkan dalam bentuk buku sejak 2010. Namun itu merupakan buku antologi alias buku keroyokan, bukan buku yang keseluruhan isinya ditulis oleh saya sendiri. Maka di tahun 2014 saya sangat berharap saya dapat menerbitkan buku yang sepenuhnya ditulis oleh diri sendiri melalui penerbit besar dan terjejer rapi di toko buku. Saya ingin mewujudkannya karena selain sedari kecil saya bercita-cita menjadi penulis, saya juga ingin nama saya abadi dalam zaman melalui tulisan. Bukankah Pramoedya Ananta Toer pernah berkata demikian?

Demi mewujudkannya saya harus membuat target menulis dan berkomitmen penuh dalam menuntaskan tulisan saya dari awal hingga akhir. Jika sudah jadi, saya akan berusaha untuk mengirimkannya ke berbagai penerbit buku dengan semangat pantang menyerah.

2.    Lolos Pertukaran Pemuda/Pelajar, Khususnya SSEAYP.
Lolos pertukaran pelajar/pemuda adalah salah satu impian yang ingin saya capai di tahun 2014. Apalagi kalau melalui PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara) yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI dan PCMI (Purna Caraka Muda Indonesia) dengan negara-negara terkait.
Sebenarnya saya ingin lolos di program negara yang mana saja. Namun kalau di suruh memilih, di antara sekian banyaknya program yang tersedia, SSEAYP-lah yang paling saya incar.

SSEAYP adalah program kapal ASEAN-Jepang. Program pertukaran ini melibatkan 11 negara di Asia ; 10 negara ASEAN ditambah Jepang. Saya ingin sekali menjadi delegasi Indonesia di program ini karena program ini berbeda dengan program-program lainnya. Betapa tidak, jika kita terpilih dalam program ini, kita akan berlayar dengan menggunakan kapal pesiar sembari mengunjungi berbagai negara ASEAN plus Jepang dalam rangka menjalin persahabatan antar negara-negara sahabat. Tak tanggung, waktu yang dihabiskan adalah hampir 2 bulan!
Demi mewujudkan resolusi yang satu ini, saya harus berusaha semaksimal mungkin dalam mengasah kemampuan bahasa Inggris saya, wawasan kebangsaan dan internasional, menguasai kesenian tradisional dan yang terpenting adalah harus punya karakter yang baik.

3.    Membeli dan Menguasai Angklung.
Saya telah bergabung dengan komunitas angklung bernama Rumah Angklung. Namun sayang, meski sudah hampir setahun bergabung, saya masih belum lancar dan lihai dalam bermain angklung. Punya angklung 1 set pun juga tidak. Atas dasar itulah saya ingin sekali membeli angklung dan menguasainya di tahun 2014. Selain karena suka, saya merasa sebagai orang Indonesia kita punya tanggung jawab untuk melestarikannya. Kalau bukan kita, siapa lagi?
Solusinya, saya harus lebih giat lagi dalam mempelajari angklung sembari mengumpulkan uang ‘hasil mengajar’ untuk membelinya.

Demikianlah impian-impian yang ingin saya capai di 2014. Sejujurnya ada puluhan atau bahkan mungkin ratusan resolusi yang ingin saya wujudkan di 2014. Lagipula bukankah membuat resolusi itu gratis? Namun atas keterbatasan tulisan, saya tidak bisa menampilkannya dan hanya bisa membeberkan beberapa resolusi yang utama saja. (kw)

Penulis:
Noval Kurniadi
Jakarta, novalkuXXX@gmail.com

Baca Juga:
[Resolusi 2014] Mengubah Media Menjadi Media Digital
[Resolusi 2014] Menjadi Pendidik yang Sekian Lama Tertunda
[Resolusi 2014] Bertemu Teman nan Jauh Di Sana

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.


Â