Citizen6, Jakarta: Kehidupan bangsa saat ini menunjukan makin merosotnya nilai-nilai keikhlasan. Politik diramaikan dengan logika traksaksional dan kehidupan masyarakat menunjukan gejala yang makin materialistik dan hitung-hitungan untung rugi. Tak sedikit mereka berbuat sesuatu hanya untuk mendulang popularitas dan pencitraan. Saat ini kita butuh kembali memperkokoh nilai-nilai keikhlasan yang dulu sangat jelas dicontohkan para pendiri bangsa ini.
"Keikhlasan juga salah satu nilai yang seringkali dicontohkan Gus Dur. Karenanya kami mengangkat tema ini dan berharap bisa mendorong gerakan untuk berbuat ikhlas demi perbaikan bangsa ke depan,"Â terang puteri mendiang KH Abdurrahman Wahid Yenny Zannuba Wahid, Sabtu 28 Desember 2013.
Setiap akhir tahun seperti sekarang ini, Yenny sering terharu melihat banyak masyarakat yang secara swadaya membuat berbagai kegiatan untuk mendoakan Presiden RI ke-4 itu. Bentuknya macam-macam dari seminar, kongkow, pawai budaya, dan lain-lain.
"Saya melihat ini bentuk kecintaan mereka terhadap Gus Dur. Dan itu dilakukan secara swadaya. Saya berharap ini juga bentuk keikhlasan mereka memperbaiki bangsa," tandas Direktur the Wahid Institute ini.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari ini keluarga besar kembali menggelar Haul (peringatan tahunan meninggalnya seseorang) di rumah kediaman di Jalan Warun Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan.
Acara berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga tengah malam. Sebagai simbolisasi keikhlasan itu, haul kali ini diisi dengan pembacaan satu juta Surat Al-Ikhlas.
Selepas magrib acara akan dibuka dengan atraksi Perguruan Pagar Nusa dari Jawa Timur. Dilanjutkan testimoni oleh sejumlah tokoh, tahlil, istighatsah, dan taushiyah (nasihat).
Sejumlah tokoh dan kiai yang akan hadir antara lain Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirodj, mantan Menteri Agama KH Tolchah Hasan, Rais ‘Am Jam’iyah Ahlu Thariqah al-Mu’tabarah an Nahdliyah Habib Luthfi bin Yahya, pengasuh Pesantren Al-Azyiziyah Denanyar Jombang KH Aziz Masyhuri.
Adapun sejumlah tokoh yang akan memberi testimoni antara lain Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Sutarman, Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama. Beberapa nama kolega mantan ketua umum PBNU yang dijadwalkan hadir, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Tokoh Katolik Frans Magnis Suseno, Ketua Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Musdah Mulia, mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian.
"Undangan yang hadir diperkirakan lebih dari 4000 orang. Selain testimoni akan ada monolog dari budayawan Butet Kertaredjasa dan pembacaan puisi oleh puteri bungsu Gus Dur Inayah Wulandari," terang Alamsyah M Dja’far salah seorang panitia. (mar)
Penulis
Alamsyah M. Dja’far dan Gamal Ferdhi
Jakarta
Baca juga:
Mahasiswa Asal Samosir di Semarang, Rayakan Natal Bersama
Selama 2013 YMN Bangun 21 Masjid
Konser Pamit DC UMY Untuk Mengenang Tsunami Aceh
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
"Keikhlasan juga salah satu nilai yang seringkali dicontohkan Gus Dur. Karenanya kami mengangkat tema ini dan berharap bisa mendorong gerakan untuk berbuat ikhlas demi perbaikan bangsa ke depan,"Â terang puteri mendiang KH Abdurrahman Wahid Yenny Zannuba Wahid, Sabtu 28 Desember 2013.
Setiap akhir tahun seperti sekarang ini, Yenny sering terharu melihat banyak masyarakat yang secara swadaya membuat berbagai kegiatan untuk mendoakan Presiden RI ke-4 itu. Bentuknya macam-macam dari seminar, kongkow, pawai budaya, dan lain-lain.
"Saya melihat ini bentuk kecintaan mereka terhadap Gus Dur. Dan itu dilakukan secara swadaya. Saya berharap ini juga bentuk keikhlasan mereka memperbaiki bangsa," tandas Direktur the Wahid Institute ini.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, hari ini keluarga besar kembali menggelar Haul (peringatan tahunan meninggalnya seseorang) di rumah kediaman di Jalan Warun Silah, Ciganjur, Jakarta Selatan.
Acara berlangsung sejak pukul 08.00 WIB hingga tengah malam. Sebagai simbolisasi keikhlasan itu, haul kali ini diisi dengan pembacaan satu juta Surat Al-Ikhlas.
Selepas magrib acara akan dibuka dengan atraksi Perguruan Pagar Nusa dari Jawa Timur. Dilanjutkan testimoni oleh sejumlah tokoh, tahlil, istighatsah, dan taushiyah (nasihat).
Sejumlah tokoh dan kiai yang akan hadir antara lain Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Sirodj, mantan Menteri Agama KH Tolchah Hasan, Rais ‘Am Jam’iyah Ahlu Thariqah al-Mu’tabarah an Nahdliyah Habib Luthfi bin Yahya, pengasuh Pesantren Al-Azyiziyah Denanyar Jombang KH Aziz Masyhuri.
Adapun sejumlah tokoh yang akan memberi testimoni antara lain Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Sutarman, Ketua Umum Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama. Beberapa nama kolega mantan ketua umum PBNU yang dijadwalkan hadir, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Tokoh Katolik Frans Magnis Suseno, Ketua Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) Musdah Mulia, mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian.
"Undangan yang hadir diperkirakan lebih dari 4000 orang. Selain testimoni akan ada monolog dari budayawan Butet Kertaredjasa dan pembacaan puisi oleh puteri bungsu Gus Dur Inayah Wulandari," terang Alamsyah M Dja’far salah seorang panitia. (mar)
Penulis
Alamsyah M. Dja’far dan Gamal Ferdhi
Jakarta
Baca juga:
Mahasiswa Asal Samosir di Semarang, Rayakan Natal Bersama
Selama 2013 YMN Bangun 21 Masjid
Konser Pamit DC UMY Untuk Mengenang Tsunami Aceh
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.