Sukses

Mahasiswa Undip Lahirkan Peluang Usaha dari Kamar Berantakan

Sesuatu yang berantakan selalu identik dengan hal negatif. Tetapi Itu tidak berlaku bagi Donni Renaldy mahasiswa jurusan manajemen Undip.

Citizen6, Semarang: Sesuatu yang berantakan selalu identik dengan membawa hal negatif. Misalnya saja kamar tidur yang berantakan, pasti mood yang kita miliki juga menurun untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Tetapi Itu tidak berlaku bagi Donni Renaldy mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Diponegoro (Undip). Ia menjadikan kamar berantakan sebagai peluang untuk mendirikan usaha.

Berawal dari kamarnya yang selalu berantakan yang tidak sempat di rapihkan karena aktif berkegiatan di kampus, timbulah sebuah ide untuk mendirikan usaha jasa pembersih kamar kost-kostan dan kontrakan. Mendirikan usaha tidak melulu harus yang besar, yang penting mampu melihat peluang yang ada di sekitar kita. Mulanya usaha tersebut hanya untuk sebagai dana usaha suatu acara tetapi sang kakak menyarankan untuk di jadikan sebuah usaha.

Usaha yang didirikan Donni dan dibantu beberapa temannya juga menjadi solusi bagi Anda mahasiswa yang sangat aktif berkegiatan tetapi tidak sempat merapihkan kamarnya. Tak disangka, ternyata usahanya ini mendapatkan respon positif dari para pelanggannya. Bahkan ia berencana untuk menambah 100 orang karyawan pada bulan Maret nanti karena melihat perminat dalam penggunaan jasanya itu semakin meningkat. Sebelumnya ia pernah turun tangan langsung untuk membersih kan kamar pelanggannya karena karyawannya sedang berhalangan, Donni pun tidak merasa malu ataupun jijik dalam melakukan bisnisnya tersebut.

"Kenapa harus malu, usaha saya kan halal. Bisa menguntungkan orang lain juga. Yang penting kalau mau sukses harus tekun," jelas Donni.

Usaha tersebut memang memiliki resiko besar, namun anak muda ini tidak gentar untuk terus menjalan kan usahanya. Resikonya ialah ia harus siap menerima banyak komplain dari para pelanggan apabila ada barang yang hilang ketika karyawannya bekerja membersihkan salah satu kamar pelanggan.

"Alhamdulillah selama ini belum ada complain mengenai barang kehilangan," tutur donni sembari tertawa kecil. Memang dalam mendirikan usaha pasti ada saja kendalanya apalagi status Donni dan kawan-kawannya yang masih mahasiswa, mereka harus pintar-pintar mengatur jadwal.

"Kita pakai sistem scheduling, jadi semuanya terjadwal sesuai dengan waktu kuliah jadi kuliah nggak akan terganggu," tutur Donni. Dari usahanya itu Donni berhasil meraih juara 2 pada kompetisi Diponegoro Entrepreneur Challenge 2013.

Karena berada di lingkungan kampus tentu ia menetapkan harga untuk penggunaan jasanya sesuai kantong mahasiswa, cukup merogoh kocek Rp 25 ribu maka kamar Anda sudah rapih dan bersih dari pada sebelumnya. Dalam usahanya ini Donni juga tidak segan-segan untuk menerima kritik dan saran dari para pelanggannya agar dapat memberikan yang terbaik untuk pelayanannya.

"Setelah kamar rapi, kita selalu kasih kertas yang di sediakan untuk mengisi kritik dan saran ataupun komentar setelah menggunakan jasa kita," tutur Donni menambahkan.

Ide memang bisa timbul dimana saja dan kapan saja, tetapi tidak semuanya merupakan peluang yang dapat di manfaatkan sebagai usaha. Kini walaupun belum menamatkan bangku kuliahnya, Donni telah memiliki pendapatan dari usaha yang didirikannya bahkan membuka lapangan pekerjaan baru. Tentu hal ini mengurangi jumlah pengangguran yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Bagi Anda yang penasaran dengan usaha jasa pembersih yang didirikan donni bisa memfollow Twitter @MoreCling atau menghubungi 082134936297. (mar)


Penulis
Almira Yughni Sabira
Semarang, almirayughnisabxxx@yahoo.com

Baca juga:
Mengembangkan Kreativitas Lewat Cosplay
Batik Sebagai Pengasah Kreativitas
Meraup Emas lewat 'Kantin Berjalan'

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Video Terkini