Sukses

UMY Dirikan Pusat Studi dan Pengembangan Desa SMS

Dalam menjalankan tri dharma universitas, kali ini UMY memfasilitasi masyarakat Galur Kulonprogo dengan membuat pusat studi masyarakat.

Citizen6, Yogyakarta: Dalam menjalankan tri dharma universitas, yaitu pengabdian masyarakat, kali ini Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memfasilitasi masyarakat Galur Kulonprogo dengan membuat pusat studi masyarakat. Pusat studi yang diberi nama Sehat Mandiri dan Sejahtera (SMS) tersebut akan mengadakan beberapa program untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.

Dalam silaturrahmi UMY dengan masyarakat galur, Sabtu 28 Desember 2013, Sriyadi mengatakan, pihak UMY siap membantu masyarakat galur dalam bidang pertanian, peternakan ataupun pengambangan ekonomi masyarakat lainnya.

"Kami akan memfasilitasi segala hal yang kami mampu untuk pengembangan pertanian, peternakan ataupun lainnya. Rektor UMY pun sudah mengatakan siap untuk memberikan manfaat dan kontribusi untuk program ini," ungkap dosen Fakultas Pertanian UMY ini.

Untuk tahap awal, UMY akan merenovasi pendopo dusun Kranggan yang sudah lama. Dalam rancangan pembangunan (site plan) yang dibuat tim UMY, pendopo tersebut akan dilengkapi dengan kantor, tempat ibadah, prasasti, gapura, tempat pengelolaan kotoran hewan ternak dan lainnya.

"Kita renovasi pendopo ini dan kita beri nama SMS, dengan harapan nantinya masyarakat Kranggan Galur ini sehat, mandiri dan sejahtera dunia akhirat," kata Sriyadi.

Sedangkan Kepala kantor penyuluhan pertanian dan peternakan Dinas Ketahanan Pangan, Kabupaten Kulonprogo, Maman Sugi mengatakan, dengan adanya pusat studi yang dibimbing oleh UMY hendaknya dapat meningkatkan ekonomi kabupaten Kulonprogo. Ditambah lagi dengan adanya bandara nantinya di Kulonprogo.

"Kulonprogo harus siap untuk mengahadapi kebutuhan terutama pangan. Karena dengan adanya bandara di sini nanti, pasti permintaan pangan dan kebutuhan lainnya akan meningkat," jelas Maman.

Dalam kesempatan tersebut, Maman meminta pada pihak UMY untuk memberikan rumus dalam peningkatan cocok tanam terutama tanaman padi. Karena Kulonprogo dari tahun ketahun selalu surplus beras sekitar 40 ribu ton beras. Ditambah lagi, tidak adanya beras merek lokal DIY yang dapat diunggulkan.

"Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kita tidak punya produk lokal yang dapat diunggulkan. Untuk Kulonprogo sendiri setiap tahun selalu surplus beras sekitar 40 ribu ton. Kami harap juga bantuannya dari UMY nanti untuk permasalahan ini," ungkapnya.

Untuk 2014, Kulonprogo akan mengeluarkan beras produk lokal. Beras yang akan diberi nama "menor" tersebut akan mulai proses panennya hari senin akhir bulan desember akhir tahun ini.

"Karena tidak adanya beras unggulan dari DIY, Kulonprogo mencoba mencetus produk lokal yang diberi nama menor. Semoga dengan adanya produk lokal dapat memberikan semangat pada bidang yang lainnya juga," ungkap Maman. (mar)

Penulis
Ahlul Amalsyah
Yogyakarta, ahlulamalsxxx@yahoo.com, ahlul.amalsxxx@umy.ac.id

Baca juga:
UMY dan Tamkang University Perkuat Kerjasama Pertukaran Pelajar
UMY Sediakan Layanan `UMY Oto Care`
Konser Pamit DC UMY Untuk Mengenang Tsunami Aceh


Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 16 Desember sampai 3 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Resolusi 2014". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com, Dyslexis Cloth, dan penerbit dari Gramedia bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.