Sukses

Lutung Muaragembong Bekasi Terancam Punah

Hilangnya habitat hutan, penangkapan liar yang terus berlanjut, mengakibatkan keberadaan Lutung Budeng terancam punah.

Citizen6, Bekasi: Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan dan penangkapan liar yang terus berlanjut, serta populasi lutung yang terus menyusut, Lutung Budeng (Trachypithecus Auratus,  The Javan lutung, Ebony Lutung atau Javan Langur) dievaluasikan sebagai terancam punah di dalam IUCN Red List sehingga melalui Kepmen Kehutanan dan Perkebunan Nomor: 733/Kpts-II/1999, Pemerintah Indonesia menetapkan bahwa Lutung Jawa adalah satwa yang dilindungi, karena jumlah dan keberadaannya yang sudah jarang dijumpai.

Kepmen tersebut dapat dibaca di:
http://www.kutilang.or.id/wp-content/uploads/2011/07/SK_733_1999_tentang-Penetapan-Lutung-Jawa-Trachypithecus-auratus-sebagai-satwa-dilindungi.pdf

Jumat, 10 Januari 2014 selepas sholat jumat kami (saya, Komar dan epoyd) bersiap hunting foto Lutung Jawa. Perjalanan dari Kebalen Kecamatan Babelan (tempat kami tinggal) menuju Kecamatan Muaragembong dapat ditempuh sekitar 1 - 2 jam tergantung cuaca.

Di lokasi kami ditemani 2 teman (Marsuf & Uci) yang tahu seluk-beluk jalan agar pencarian kami semakin efektif, jangan sampai membuang-buang waktu karena salah jalan mengingat matahari sudah semakin tinggi, jam 3 kami sudah melewati situs Pertamina menuju lokasi pencarian.

Menurut kabar, karena jumlah lutung yang sudah sangat jarang (Langka) dan sering diburu kemungkinan kami menemukan kawanan lutung ini sangat tipis, sebagian mengabarkan bahwa lutung ini musiman, jika dicari bukan pada musimnya kemungkinan lutung ini tidak dapat dijumpai.

Dalam perjalanan kami sering berpapasan dengan para pemancing, beberapa orang membawa senapan angin (mudah-mudahan bukan berburu lutung), pedagang-pedagang antar kampung.

Ditengah perjalanan kami bertemu mobil plat merah milik Pak Lurah Desa Pantai Mekar, kamipun berhenti untuk bersilaturahim. Berdasarkan informasi dari Pak Lurah Darman Alamsyah, Lurah Desa Pantai Mekar Muara Gembong, lutung masih dapat dijumpai di sekitaran Sungai Nyamuk sampai ke Beting pinggir pantai Harapan Jaya.

Bermodalkan nekad dan tidak bosan bertanya pada penduduk sekitar kami akhirnya menuju Sungai Nyamuk Pantai Harapan Jaya menelusuri jalan setapak pinggiran empang dan sisa-sisa hutan mangrove.

Kami sempat bertemu dengan kawanan lutung, namun sayang suara motor kami membuat mereka lari menjauh bersembunyi di rindang semak. Di perjalanan kami melihat sejenis musang yang disebut Senggarangan, biawak, monyet (kunyuk) dan berbagai jenis burung habitat pantai.

Kami mengatur strategi dengan sedikit mengatur jarak permotor, sepanjang masih terlihat sehingga masing-masing dapat mencari sekiranya lutung berani muncul.

Setelah setengah jam motor berjalan perlahan akhirnya kami bertemu sekelompok lutung lainnya yang sedang bermain di pucuk pohon. Kawanan lutung inilah akhir pencarian kami. Walaupun jarak yang cukup jauh namun lensa kami masih dapat menangkap wujud lutung dari kejauhan.

Sayangnya hal ini tidak berlangsung lama, cuaca tidak mendukung, angin pembawa hujan mulai meniup, burung-burung pantai berterbangan menjauh tanda akan segera turun hujan sehingga kami bergegas meninggalkan lokasi. Terjebak hujan di kawasan empang Sungai Nyamuk akan sangat menyulitkan, sehingga sebisa mungkin kami harus sudah mencapai jalan besar saat turun hujan, Alhamdulillah hujan turun setelah kami berhasil mencapai jalan besar.

Kapan-kapan, dengan persiapan yang lebih matang, kami akan kembali, dengan target hasil foto yang lebih dekat guna membuktikan bahwa lutung Muaragembong masih eksis, oleh karenanya dibutuhkan kepedulian dan bantuan semua pihak agar lutung-lutung ini tetap lestari bersama dengan habitat lainnya di Pantai Utara Bekasi, Muaragembong. (kw)

Penulis:
Bisot Palawarukka
Bekasi, Jawa Barat, bisot182XXX@gmail.com

Baca Juga:
Menengok Peradaban Masa Lalu di Museum Wayang Kekayon
Unik! Minum Susu dari Sapi Pakai Blankon
Pantai Nampu, Keindahan Tersembunyi di Ujung Wonogiri

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com

Mulai 7 Januari sampai 17 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.