Citizen6, Tasikmalaya: Taman kota adalah salah satu bentuk keindahan yang menghiasi sebuah kota. Namun apa jadinya bila taman kota dihiasi dengan tumpukan sampah? Hal ini membuat hilangnya nilai estetika.
Taman yang harusnya dirawat dan dijaga sebaik mungkin malah dibiarkan gersang dan kotor. Tentu ini sangat membuat kita tidak takjub. Dewasa ini kita dapat melihat banyak fakta mengenai taman kota beberapa daerah besar di Indonesia, salah satunya kota Tasikmalaya.
Ketika berjalan melewati pusat kota, tepatnya di Jalan Alun-Alun Kabupaten, Minggu 12 Januari 2014 kemarin, masih tampak terdapat beberapa tumpukan sampah yang bertebaran di sekitar taman kota. Salah satu pemicunya adalah keberadaan pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar taman kota. Padahal hal itu telah dilarang oleh peraturan pemerintah daerah.
Adanya pedagang kaki lima membuat banyak sampah bertebaran, mengapa? Karena banyaknya orang yang membeli makanan di tempat itu membuat produksi sampah semakin bertambah. Apalagi jika sampahnya dibuang sembarangan, semakin memperburuk keadaan taman kota.
Tidak cukup samai di situ saja, pengelolaan yang kurang oleh pemerintah setempat membuat taman kota menjadi kurang terurus, sehingga tanaman pun banyak yang layu hingga mati. Suasana pun menjadi gersang dan tidak asri.
Masalah sampah memang menjadi masalah utama untuk taman kota. Melihat kondisi tersebut, upaya pemeliharaan oleh masyarakat dan pemerintah harus lebih ditingkatkan lagi. Masyarakat harus bisa menjaga taman tersebut sebaik mungkin. Seperti dengan membuang sampah pada tempatnya dan tidak merusak tanaman, yang merupakan sebagian kecil upaya masyarakat yang tinggal disekitar taman kota.
Selain itu, pemerintah, khususnya pemerintah daerah (PEMDA) setempat harus bisa mengelola taman tersebut sebaik mungkin. Jangan sampai pemerintah daerah (PEMDA) hanya mengurusi masalah yang tidak terlalu penting. Pengelolaan dari pemerintah bisa berupa peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk taman kota, dan penyediaan sumber daya manusia (SDM) untuk merawat taman kota. Pengelolaan yang baik dapat membuat taman kota menjadi asri kembali. (mar)
Penulis
Dary Nur Istiqomah
Tasikmalaya, daryunataristiqoxxx@gmail.com
Twitter: @riedary
Baca juga:
[Warga Mengadu] Bangunan SD Negeri Medan Rusak
Lutung Muaragembong Bekasi Terancam Punah
[Warga Mengadu] Di Jakarta, Pedestrian Dianggap Warga Kelas Dua
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Mulai 7 Januari sampai 17 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.
Taman yang harusnya dirawat dan dijaga sebaik mungkin malah dibiarkan gersang dan kotor. Tentu ini sangat membuat kita tidak takjub. Dewasa ini kita dapat melihat banyak fakta mengenai taman kota beberapa daerah besar di Indonesia, salah satunya kota Tasikmalaya.
Ketika berjalan melewati pusat kota, tepatnya di Jalan Alun-Alun Kabupaten, Minggu 12 Januari 2014 kemarin, masih tampak terdapat beberapa tumpukan sampah yang bertebaran di sekitar taman kota. Salah satu pemicunya adalah keberadaan pedagang kaki lima yang berjualan di sekitar taman kota. Padahal hal itu telah dilarang oleh peraturan pemerintah daerah.
Adanya pedagang kaki lima membuat banyak sampah bertebaran, mengapa? Karena banyaknya orang yang membeli makanan di tempat itu membuat produksi sampah semakin bertambah. Apalagi jika sampahnya dibuang sembarangan, semakin memperburuk keadaan taman kota.
Tidak cukup samai di situ saja, pengelolaan yang kurang oleh pemerintah setempat membuat taman kota menjadi kurang terurus, sehingga tanaman pun banyak yang layu hingga mati. Suasana pun menjadi gersang dan tidak asri.
Masalah sampah memang menjadi masalah utama untuk taman kota. Melihat kondisi tersebut, upaya pemeliharaan oleh masyarakat dan pemerintah harus lebih ditingkatkan lagi. Masyarakat harus bisa menjaga taman tersebut sebaik mungkin. Seperti dengan membuang sampah pada tempatnya dan tidak merusak tanaman, yang merupakan sebagian kecil upaya masyarakat yang tinggal disekitar taman kota.
Selain itu, pemerintah, khususnya pemerintah daerah (PEMDA) setempat harus bisa mengelola taman tersebut sebaik mungkin. Jangan sampai pemerintah daerah (PEMDA) hanya mengurusi masalah yang tidak terlalu penting. Pengelolaan dari pemerintah bisa berupa peningkatan kualitas sarana dan prasarana untuk taman kota, dan penyediaan sumber daya manusia (SDM) untuk merawat taman kota. Pengelolaan yang baik dapat membuat taman kota menjadi asri kembali. (mar)
Penulis
Dary Nur Istiqomah
Tasikmalaya, daryunataristiqoxxx@gmail.com
Twitter: @riedary
Baca juga:
[Warga Mengadu] Bangunan SD Negeri Medan Rusak
Lutung Muaragembong Bekasi Terancam Punah
[Warga Mengadu] Di Jakarta, Pedestrian Dianggap Warga Kelas Dua
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atauopini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Mulai 7 Januari sampai 17 Januari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.