Sukses

[Warga Mengadu] Sopir Miniarta Keluhkan Kondisi Jalan yang Rusak

Sopir angkot Miniarta 04 jurusan Depok-Pasar Minggu mengeluhkan kondisi Jalan di Tole Iskandar, Depok.

Citizen6, Depok: Antrean panjang kendaraan di Jalan Tole Iskandar, Depok II Tengah kembali terjadi. Kali ini antrean kendaraan bisa mencapai 1 kilometer. Hujan deras yang kembali mengguyur wilayah Depok dan sekitarnya menyebabkan lubang yang menganga bak jebakan bagi pengendara kondisinya semakin parah.

Kondisi ini, salah satunya dirasakan oleh Sopir angkot Miniarta 04 jurusan Depok-Pasar Minggu yang mengeluhkan kondisi Jalan di Tole Iskandar, tepatnya di Depan Masjid Al-Huda Depok. Pasalnya, jalan yang kondisinya berlubang dan rusak parah tersebut sering menimbulkan kemacetan dan antrean panjang.

Tepatnya pada Selasa 4 Januari 2014 pagi kemarin, sekitar pukul 06.30 WIB, mulai dari Perumahan Griya Asri antrean kendaraan mulai memadati jalan menuju pertigaan Depok II Tengah. Tidak sedikit kendaraan roda empat maupun dua yang akhirnya memutar balik mobilnya untuk mencari jalur alternatif lain. Tidak terkecuali Miniarta 04 yang disupiri, sebut saja Dahlan namanya.

Sebelum mobil mencapai Jalan Raden Saleh, Studio Alam, tepat di depan sebuah masjid, Dahlan memutar balik kendaraannya agar tidak terjebak kemacetan lebih lama. Lewat Jalan Japat yang memang sarat dengan rumah penduduk di kanan kirinya, ia membelokkan mobilnya. Betul saja, lewat jalan tersebut, perjalanan terbilang cukup lancar, karena tidak banyak kendaraan yang mengambil jalur tersebut.

Sebelumnya sempat terjadi perdebatan kecil dengan penumpang. Karena ada dari mereka yang tidak ingin melewati Jalan Juanda atas saran penumpang lain yang bisa tembus langsung ke daerah Margonda untuk menghindari kemacetan. Hal ini ditolaknya disebabkan karena tujuannya adalah Terminal Depok.

Setelah melewati komplek perumahan penduduk, akhirnya mobil keluar di dekat Kantor Pos Depok 2 Tengah. Berharap di jalur tersebut tidak terjadi kemacetan, nyatanya malah sebaliknya.

"Wah.. Ko malah nggak mau jalan yah lewat sini. Kalau udah macet gini, nggak bisa diputus," ungkap salah satu penumpang mobil Miniarta 04.

Mendengar hal tersebut, Dahlan pun mencoba bertanya pada penumpangnya, mana lagi jalur yang dapat dilaluinya agar terhindar dari kemacetan. Karena mereka tidak mengenal daerah tersebut, maka Dahlan tetap dalam jalur antrean kendaran yang semakin panjang.

Di tengah kepasrahannya, Dahlan mengeluarakan semua uneg-unegnya dan mengkritisi Pemerintah Kota Depok yang membiarkan jalan rusak tersebut terlalu lama dibiarkan.

"Seharusnya Pemerintah Kota Depok lebih mendahulukan buat jalan lalu lintas daripada proyek pelebaran jalan di Margonda yang sampai setengah tahun ini belum selesai dikerjakan. Paling untuk perbaikannya hanya butuh waktu sekitar 2 sampai 3 hari, nggak sampai berbulan-bulan seperti di Margonda," ungkapnya.

"Kalau dipikir secara logika, menurut saya harusnya proyek kecil yang diperbaiki jangan proyek yang besar dulu. Karena ini sudah merugikan semua orang," tambah Dahlan.

Di tengah pembicaraan, Dahlan berpapasan dengan mobil pribadi yang menanyakan sudah berapa jam terjebak macet. Ia pun menjawab,"Ini sudah 1 setengah jam dari Pasar Mini. Udah nggak tahu lagi lah ini, nggak bisa kasih setoran buat ke rumah pak. Tapi kalo buat setoran mobil ada."

Keluhan dari sopir Miniarta 04 ini adalah sebagian kecil dari keluhan warga Depok dan sekitarnya yang mengharapkan kondisi jalan di pertigaan Depok II Tengah tersebut segera diperbaiki. Agar kemacetan panjang yang diakibatkan kondisi jalan yang rusak tidak terjadi lagi.


Penulis
Maria

Disclaimer:

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 7 Januari sampai 7 Februari 2014 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan tema "Warga Mengadu". Ada hadiah dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Caranya bisa disimak di sini.