Citizen6, Kediri: Gubernur Jawa Timur Dr H Soekarwo atau yang akrab dipanggil Pakde Karwo, bersama Pangdam V/Brw Mayjen TNI Ediwan Prabowo, Kapolda, dan Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengunjungi tempat-tempat pengungsi akibat meletusnya Gunung Kelud.
Gunung Kelud pertama kali meletus pada pukul 22.50 WIB, yang disusul dengan letusan kedua dan ketiga. Pada letusan ketiga terjadi letusan yang cukup besar dengan semburan mencapai ketinggian 17 Km. Menurut Gede Swantika letusan Gunung Kelud kali ini terdahsyat dibandingkan letusan 1990. Dengan jumlah letusan sebanyak 8 kali. Sampai dengan Jumat 14 Februari kemarin belum ada laporan korban tewas akibat letusan Gunung Kelud.
Sebelum Gunung Kelud meletus, petugas sudah melakukan evakuasi terhadap penduduk yang bertempat tinggal di sekitarnya. Mereka dievakuasi ke titik-titik evakuasi yang sudah disiapkan, yaitu di Kecamatan Wates, Puncu, Plosoklaten, dan Kepung dengan jumlah pengungsi 66.139 orang. Â
Soekarwo yang datang beserta rombongan tiba di convention center Simpang Lima Gumul Kediri disambut Ibu Bupati Kabupaten Kediri beserta unsur Forpimda. Di tempat ini ia menerima paparan Dandim 0809/Kediri.
Menanggapi paparan yang disampaikan, ia memberikan petunjuk agar Pemkab, Kodim, Polres, dan relawan bekerja sama dan diorganisir dengan baik. Kebutuhan pengungsi yang mendesak saat ini adalah masker, air bersih, dan MCK.
"Khusus MCK kita mintak bantuan kepada Kodam V/Brw untuk pembuatannya. Kepada kepolisian agar menjaga pengungsi jangan sampai masuk ke radius 10 Km dari Gunung Kelud karena berbahaya. Kita bertekad tidak ada korban akibat letusan Gunung Kelud," pungkas Soekarwo.
Giliran Pangdam V/Brw menyampaikan apersiasi kepada Ibu Bupat, Dandim, Kapolres dan relawan yang telah melaksanakan evakuasi dengan cepat.
"Kodam V/Brw siap membantu sepenuhnya untuk mengatasi kesulitan masyarakat di daerah bencana," tegasnya.
Kapolda juga memberikan apersiasi kepada Ibu Bupati, Dandim , Kapolres dan relawan atas proses evakuasi Kepada Ibu Bupati. Kapolda menyarankan agar segera menurunkan alat berat untuk membersihkan pasir di jalan raya, untuk menghindari kecelakaan lalu lintas.
Selesai paparan, gubernur beserta rombongan mengunjungi pengungsi yang berada di Kecamatan Pare, setelah itu menuju Blitar. (mar)
Penulis
Pendam Brawijaya
Kediri, pendam5xxx@yahoo.co.id
Baca juga:
7 Bandara Ini Ditutup Akibat Erupsi Kelud
[VIDEO] Hujan Abu Kelud di Langit Surakarta
Abu Vulkanik Kelud Tutupi Jalan Protokol Yogyakarta
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Gunung Kelud pertama kali meletus pada pukul 22.50 WIB, yang disusul dengan letusan kedua dan ketiga. Pada letusan ketiga terjadi letusan yang cukup besar dengan semburan mencapai ketinggian 17 Km. Menurut Gede Swantika letusan Gunung Kelud kali ini terdahsyat dibandingkan letusan 1990. Dengan jumlah letusan sebanyak 8 kali. Sampai dengan Jumat 14 Februari kemarin belum ada laporan korban tewas akibat letusan Gunung Kelud.
Sebelum Gunung Kelud meletus, petugas sudah melakukan evakuasi terhadap penduduk yang bertempat tinggal di sekitarnya. Mereka dievakuasi ke titik-titik evakuasi yang sudah disiapkan, yaitu di Kecamatan Wates, Puncu, Plosoklaten, dan Kepung dengan jumlah pengungsi 66.139 orang. Â
Soekarwo yang datang beserta rombongan tiba di convention center Simpang Lima Gumul Kediri disambut Ibu Bupati Kabupaten Kediri beserta unsur Forpimda. Di tempat ini ia menerima paparan Dandim 0809/Kediri.
Menanggapi paparan yang disampaikan, ia memberikan petunjuk agar Pemkab, Kodim, Polres, dan relawan bekerja sama dan diorganisir dengan baik. Kebutuhan pengungsi yang mendesak saat ini adalah masker, air bersih, dan MCK.
"Khusus MCK kita mintak bantuan kepada Kodam V/Brw untuk pembuatannya. Kepada kepolisian agar menjaga pengungsi jangan sampai masuk ke radius 10 Km dari Gunung Kelud karena berbahaya. Kita bertekad tidak ada korban akibat letusan Gunung Kelud," pungkas Soekarwo.
Giliran Pangdam V/Brw menyampaikan apersiasi kepada Ibu Bupat, Dandim, Kapolres dan relawan yang telah melaksanakan evakuasi dengan cepat.
"Kodam V/Brw siap membantu sepenuhnya untuk mengatasi kesulitan masyarakat di daerah bencana," tegasnya.
Kapolda juga memberikan apersiasi kepada Ibu Bupati, Dandim , Kapolres dan relawan atas proses evakuasi Kepada Ibu Bupati. Kapolda menyarankan agar segera menurunkan alat berat untuk membersihkan pasir di jalan raya, untuk menghindari kecelakaan lalu lintas.
Selesai paparan, gubernur beserta rombongan mengunjungi pengungsi yang berada di Kecamatan Pare, setelah itu menuju Blitar. (mar)
Penulis
Pendam Brawijaya
Kediri, pendam5xxx@yahoo.co.id
Baca juga:
7 Bandara Ini Ditutup Akibat Erupsi Kelud
[VIDEO] Hujan Abu Kelud di Langit Surakarta
Abu Vulkanik Kelud Tutupi Jalan Protokol Yogyakarta
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com