Citizen6, Jakarta: Pemakaian kantong plastik saat ini hampir tidak dapat dihindari di kehidupan sehari hari manusia. Bermacam jenis kantong plastik telah digunakan membawa barang belanjaan dan dipakai untuk berbagai jenis kemasan.
Plastik telah membuat semuanya menjadi lebih praktis dan sulit tergantika, banyaknya pemakaian plastik menyebabakan volume besar sampah di Jakarta semakin meningkat. Menggunakan kantong plastik sekali pakai untuk tempat belanjaan sekilas memang praktis, tapi itu bisa menjadi awal dari bencana lingkungan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia (PSTL FTUI) menunjukkan bahwa komposisi jenis sampah di Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Bantar Gebang (Bekasi) terdiri dari sampah organik 67%, plastik 17%, kertas 6%, logam 0,4%, karet 1,5%, tekstil 7%, kaca 0,9%, dan lain-lain 0,5%.
Advertisement
Hal ini yang membuat beberapa kumpulan lembaga yang sebenarnya sudah lama bergerak di isu kampanye pengurangan penggunaan kantong plastik tergerak untuk membuat komunitas gerakan diet kantong plastik Indonesia.
Gerakan Diet Kantong Plastik Indonesia adalah gerakan nasional yang mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menggunakan kantong plastik. Gerakan diet kantong plastik ini terbentuk di awal tahun 2013, diet yaitu memiliki maksud Bijak dalam mengkonsumsi.
Kampanye yang dilakukan komunitas ini bertujuan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik yang berlebihan. Kampanye ini bukanlah kampanye yang melarang penggunaan kantong plastik secara total tetapi karena pasti akan memiliki dampak sosial dan ekonomi yang secara sistematis dan perlu kita pertimbangkan dengan baik. Namun kita perlu mengetahui pengaruh apabila kita menggunakan kantong plastik secara tidak bijak, dapat berdampak buruk untuk lingkungan dan manusia juga pada akhirnya, dikutip dietkantongplastik.info
Bahaya yang dapat ditimbulkan dengan pemakaian kantong plastik secara berlebihan yaitu, pembakarannya dapat menimbulkan zat zat beracun,terurainya lama ada hingga lebih dari 100 tahun, mengotori lingkungan dan bahan baku yang dipakai untuk membuat kantong plastik yaitu dari bahan kimia dan energy tidak terbarukan. (ule)
Penulis:
Yulia yulee
Jakarta, yuleeyuxxx@gmail.com
Baca juga:
Pentingnya Original Reference dalam Penyusunan Karya Ilmiah
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com