Citizen6, Kediri: Tim dokter TNI Angkatan Laut yang tergabung dalam Satuan Tugas TNI AL Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Kelud, turut membantu pengungsi yang mengalami gejala penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), di Rumah Sakit Lapangan, Desa Wates, Kecamatan Wates, Kediri Jawa Timur, Senin (17/02). Guna membantu kesulitan warga dan pengungsi Kelud, TNI AL mengerahkan sepuluh dokter terdiri dari dokter spesial bedah umum serta dokter umum, dibantu paramedis.
Tim medis Angkatan Laut juga disiagakan di tempat penampungan pengungsi di empat posko yang terletak di desa yakni Desa Duwet, Tawang, Wonorejo dan Segaran. Masing-masing posko didukung satu dokter umum dan tujuh paramedis. Sementara itu di posko kesehatan di Rumah Sakit Lapangan tersedia ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Ruang Perawatan Pasien pria dan wanita.
Hingga saat ini data sementara pasien yang ditangani oleh dokter Rumah Sakit lapangan TNI AL tercatat sebanyak 60 pasien. Data ini belum termasuk pasien di empat desa tempat penampungan pengungsi korban erupsi Kelud. Rata-rata pasien yang datang ke Rumah Sakit Lapangan merupakan pasien rujukan dari tempat-tempat pengungsian. Kebanyakan pasien mengalami gangguan ISPA, pegal-pegal serta demam.
Selain menangani pengungsi Rumah Sakit Lapangan TNI AL juga menerima pasien yang mengalami musibah kecelakaan lalu lintas. Banyak warga yang terjatuh dari kendaraan roda dua akibat jalanan yang masih tertetup pasir matrial vulkanik. Seperti dialami Naning 16 tahun siswa kelas dua SMA Wates, terjatuh ketika mengendarai sepeda motor Suzuki Spin di depan Koramil Wates.
Siswa SMU ini langsung dievakuasi oleh prajurit Marinir yang sedang bertugas mengamankan jalan raya tersebut. Gadis tersebut langsung dilarikan ke UGD Rumah Sakit Lapangan.
Pasien langsung ditangani oleh ketua tim medis TNI AL Mayor Laut (K) dr. Rudi Pandapotan Napitupulu, Sp. BU., yang sehari hari menjabat sebagai Komandan Batlyon Kesehatan (Danyonkes)-1 Marinir Surabaya. Dokter spesial bedah umum ini langsung memberikan pertolongan pertama terhadap korban dibantu paramedis.
Hasil pemerikasaan awal pasien mengalami trauma akibat kecelakaan tunggal tersebut. Selain itu siswa kelas dua SMU tersebut juga mengalami luka di tangan dan kaki. Setelah mendapatkan perawatan medis kondisi paien makin membaik. (Dispenarmatim/kw)
Baca Juga:
Koarmatim Masih Buka Posko Korban Gunung Kelud
5 Toilet Portable untuk 500 Pengungsi Kelud
Tim medis Angkatan Laut juga disiagakan di tempat penampungan pengungsi di empat posko yang terletak di desa yakni Desa Duwet, Tawang, Wonorejo dan Segaran. Masing-masing posko didukung satu dokter umum dan tujuh paramedis. Sementara itu di posko kesehatan di Rumah Sakit Lapangan tersedia ruang Unit Gawat Darurat (UGD), Ruang Perawatan Pasien pria dan wanita.
Hingga saat ini data sementara pasien yang ditangani oleh dokter Rumah Sakit lapangan TNI AL tercatat sebanyak 60 pasien. Data ini belum termasuk pasien di empat desa tempat penampungan pengungsi korban erupsi Kelud. Rata-rata pasien yang datang ke Rumah Sakit Lapangan merupakan pasien rujukan dari tempat-tempat pengungsian. Kebanyakan pasien mengalami gangguan ISPA, pegal-pegal serta demam.
Selain menangani pengungsi Rumah Sakit Lapangan TNI AL juga menerima pasien yang mengalami musibah kecelakaan lalu lintas. Banyak warga yang terjatuh dari kendaraan roda dua akibat jalanan yang masih tertetup pasir matrial vulkanik. Seperti dialami Naning 16 tahun siswa kelas dua SMA Wates, terjatuh ketika mengendarai sepeda motor Suzuki Spin di depan Koramil Wates.
Siswa SMU ini langsung dievakuasi oleh prajurit Marinir yang sedang bertugas mengamankan jalan raya tersebut. Gadis tersebut langsung dilarikan ke UGD Rumah Sakit Lapangan.
Pasien langsung ditangani oleh ketua tim medis TNI AL Mayor Laut (K) dr. Rudi Pandapotan Napitupulu, Sp. BU., yang sehari hari menjabat sebagai Komandan Batlyon Kesehatan (Danyonkes)-1 Marinir Surabaya. Dokter spesial bedah umum ini langsung memberikan pertolongan pertama terhadap korban dibantu paramedis.
Hasil pemerikasaan awal pasien mengalami trauma akibat kecelakaan tunggal tersebut. Selain itu siswa kelas dua SMU tersebut juga mengalami luka di tangan dan kaki. Setelah mendapatkan perawatan medis kondisi paien makin membaik. (Dispenarmatim/kw)
Baca Juga:
Koarmatim Masih Buka Posko Korban Gunung Kelud
5 Toilet Portable untuk 500 Pengungsi Kelud
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com
Advertisement