Citizen6, Jakarta: Menjadi seorang akuntan merupakan pekerjaan yang sangat menantang bagi saya. Karena, bukanlah skill menghitung ataupun menghapal yang dibutuhkan tetapi kesabaran mapun ketelitian penuh dalam mengolah setiap bukti – bukti transaksi. Teman akrab dari seorang akuntan adalah kalkulator. Keberadaan kalkulator sangatlah berarti bagi saya. Bagaimana tidak? Setiap bukti – bukti transaksi yang masuk haruslah dicek dan dihitung terlebih dahulu menggunakan kalkulator sebelum dimasukkan kedalam jurnal agar tidak terjadi kekeliruan yang dapat merugikan perusahaan dan berimbas ke akuntan tentunya.
Apa sih enaknya jadi akuntan? Pernah aku berpendapat “akuntan itu kerjaan buang – buang waktu. Ngitung duit bukan duit kita malahan duitnya gak ada lagi. Hanya ada angka – angka yang bernilai ratusan juta bahkan milyaran namun kita harus bertanggung jawabkan apabila ada selisih antara kas keluar dengan kas masuk. Hmm...” Namun pikiranku tentang akuntan itu berubah ketika aku mendaftar sebagai murid disalah satu Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Akuntansi di kota Tangerang pada tahun 2010 silam.
Semuanya berubah 180 derajat, bahkan sekarang aku sangat berniat untuk melanjutkan studiku ini ke salah satu perguruan tinggi di Tangerang dengan mengambil jurusan yang sama yaitu Akuntansi. Akuntan adalah pekerjaan yang menyenangkan bagiku sekarang ini. Mengapa demikian? Disetiap selisih yang aku temukan dalam menyusun laporan keuangan dapat aku jadikan suatu tantangan yang harus aku temukan dimana letak selisih itu, baik pada aktiva maupun passiva. Dan ketika aku menemukan selisih itu, aku merasa puas dan berhasil. Yaa, dapat dikatakan berhasil karena ada bentuk pengorbanan yang aku lakukan dalam mencarinya sehingga butuh ketelitian didalam mengerjakannya.
Keinginannku setelah tamat dari SMK tahun ini adalah menyelesaikan perkuliahanku dengan hasil yang maksimal. Karena mimpiku adalah bekerja disalah satu perusahaan “The Big Four” mereka adalah 4 perusahaan yang bergerak dibidang jasa profesional yang tidak lain adalah akuntan dan mayoritas sebagai audit. Wah, seperti mimpi banget bisa bekerja disana. Namun, prinsip aku adalah jangan pernah kita berhenti untuk bermimpi. Karena dengan bermimpi membuat diri kita untuk selalu berusaha untuk mencapai mimpi kita. Oh iya satu lagi, “input + proses = output” maksudnya ketika kita mencatat mimpi kita (input) dibarengi dengan usaha yang maksimal (proses) maka menghasilkan Keberhasilan (output).
Penulis:
Vionita Ashari
Baca Juga:
Disclaimer:
Apa sih enaknya jadi akuntan? Pernah aku berpendapat “akuntan itu kerjaan buang – buang waktu. Ngitung duit bukan duit kita malahan duitnya gak ada lagi. Hanya ada angka – angka yang bernilai ratusan juta bahkan milyaran namun kita harus bertanggung jawabkan apabila ada selisih antara kas keluar dengan kas masuk. Hmm...” Namun pikiranku tentang akuntan itu berubah ketika aku mendaftar sebagai murid disalah satu Sekolah Menengah Kejuruan jurusan Akuntansi di kota Tangerang pada tahun 2010 silam.
Semuanya berubah 180 derajat, bahkan sekarang aku sangat berniat untuk melanjutkan studiku ini ke salah satu perguruan tinggi di Tangerang dengan mengambil jurusan yang sama yaitu Akuntansi. Akuntan adalah pekerjaan yang menyenangkan bagiku sekarang ini. Mengapa demikian? Disetiap selisih yang aku temukan dalam menyusun laporan keuangan dapat aku jadikan suatu tantangan yang harus aku temukan dimana letak selisih itu, baik pada aktiva maupun passiva. Dan ketika aku menemukan selisih itu, aku merasa puas dan berhasil. Yaa, dapat dikatakan berhasil karena ada bentuk pengorbanan yang aku lakukan dalam mencarinya sehingga butuh ketelitian didalam mengerjakannya.
Keinginannku setelah tamat dari SMK tahun ini adalah menyelesaikan perkuliahanku dengan hasil yang maksimal. Karena mimpiku adalah bekerja disalah satu perusahaan “The Big Four” mereka adalah 4 perusahaan yang bergerak dibidang jasa profesional yang tidak lain adalah akuntan dan mayoritas sebagai audit. Wah, seperti mimpi banget bisa bekerja disana. Namun, prinsip aku adalah jangan pernah kita berhenti untuk bermimpi. Karena dengan bermimpi membuat diri kita untuk selalu berusaha untuk mencapai mimpi kita. Oh iya satu lagi, “input + proses = output” maksudnya ketika kita mencatat mimpi kita (input) dibarengi dengan usaha yang maksimal (proses) maka menghasilkan Keberhasilan (output).
Penulis:
Vionita Ashari
Baca Juga:
Disclaimer:
Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.
Anda juga bisa mengirimkan link postingan terbaru blog Anda atau artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas, kesehatan, keuangan, wisata, kuliner, gaya hidup, sosial media, dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mulai Kamis, 20 Februari 2014 sampai dengan 6 Maret 2014, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Pekerjaan Impian". Ada merchandise eksklusif dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.
Advertisement