Sukses

Mai Capital Prediksi 2022 Jadi Tahun yang Sulit untuk Kripto

Cryptocurrency yang sudah mapan antara lain bitcoin dan ether diharapkan untuk kembali berhasil dengan baik di tengah seruan regulasi pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala strategi ekuitas dan presiden regional Mai Capital Management, Chris Grisanti, telah memperkirakan tahun ini akan sulit bagi cryptocurrency yang sebagian besar disebabkan oleh peraturan. 

Namun, ia mengharapkan cryptocurrency yang sudah mapan, antara lain Bitcoin dan Ether, untuk kembali berhasil dengan baik ketika regulasinya menjadi lebih fokus.

“Saya pikir ini akan menjadi tahun yang lebih sulit untuk kripto, Akan ada seruan untuk regulasi dari semua tempat, seperti dari China, dari Eropa, dan di sini di Amerika Serikat,” kata Grisanti dalam wawancaranya pada CNBC, seperti dikutip dari Bitcoin.com, Senin (10/1/2022). 

Meskipun demikian, ahli strategi ekuitas itu melihat beberapa cryptocurrency akan berhasil pada masa depan. Grisanti menuturkan, cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum sebagai jajaran atas aset kripto memiliki masa depan yang baik setelah regulasi aset kripto menjadi lebih fokus. 

Setelah peraturan diberlakukan, investor institusional akan lebih nyaman memperlakukan Bitcoin tidak seperti mata uang tetapi seperti emas, yang merupakan lindung nilai terhadap inflasi dan hal-hal lain. 

Sebuah survei yang dilakukan baru-baru ini oleh Nickel Digital Asset Management, manajer dana lindung nilai aset digital Eropa yang teregulasi, juga menunjukkan investor institusi optimistis tentang lebih banyak regulasi yang masuk ke industri kripto.

Sekitar 73 persen investor institusional dan manajer kekayaan percaya ini akan berdampak positif pada harga crypto dan aset digital dan 32 persen percaya itu. akan memiliki efek yang sangat positif.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Harga Aset Kripto 10 Januari 2022

Sebelumnya, setelah sempat melemah hingga titik terendah dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, kali ini Bitcoin secara bertahap kembali menguat. Bukan cuma Bitcoin, Ethereum juga kembali menguat setelah terdampak rilis the Fed. 

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin pagi, 10 Januari 2022, Bitcoin (BTC) menguat sebesar 1,07 persen dalam waktu 24 jam. Meskipun begitu dalam sepekan, BTC masih melemah cukup besar yaitu 9,95 persen. Hal tersebut membuat BTC berada di level USD 42.461,68 per koin atau sekitar Rp 607,9 juta. (asumsi kurs Rp 14.318 per dolar AS). 

Sedangkan untuk Ethereum (ETH), pagi ini menguat sebesar 2,74 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih tetap melemah cukup besar dalam sepekan terakhir yaitu 16,32 persen. Hal tersebut membuat ETH berada di level US$3.195,48 per koin. 

Tidak hanya BTC dan ETH, Binance coin (BNB) yang sempat melemah, pagi ini terlihat menunjukkan penguatan sebesar 2,1 persen dan melemah sebesar 16,46 persen dalam sepekan terakhir. Hingga pagi ini, BNB berada di level US$442,73 per koin. 

Meskipun ketiga aset kripto jajaran atas tersebut terlihat menguat, tetapi untuk Tether (USDT) dan Solana (SOL) belum terjadi penguatan sejak 1 hari terakhir. USDT melemah sebesar 0,02 persen, tapi dari segi harga, USDT tetap stabil di level USD 1,00 per koin. 

Sedangkan SOL harus melemah sebesar 2,82 persen sejak 1 hari terakhir dan 19,10 persen dalam sepekan, itu membuat SOL berada di level USD 142,44 per koin. 

Terakhir, USD Coin (USDC) memiliki nasib yang sama layaknya USDT, meskipun mengalami pelemahan 0,07 persen, namun dalam sepekan terakhir USDC menguat sebesar 0,03 persen. Dalam segi harga, USDC juga cenderung lebih stabil di level USD 1,00 per koin.