Sukses

Kafe di Thailand Jadi Tempat Nongkrong Trader Kripto

Selain menyediakan berbagai makanan dan minuman, kafe Ini juga menawarkan konsultasi investasi gratis dan berencana untuk memulai investasi kripto.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kafe di timur laut Thailand menjadi tempat bagi para trader cryptocurrency. Para trader di sana saling berbagi saran dan pergerakan pasar terbaru sembari ditemani kue dan kopi. 

Dengan eksterior yang menenangkan dengan sebuah pohon sakura, pelanggan HIP Coffee & Restaurant menatap laptop mereka memperhatikan pergerakan pasar. Hal tersebut merupakan contoh dari berkembangnya cryptocurrency di negara tersebut.

Kafe HIP, yang telah ada sejak 2013, melakukan adaptasi dengan kripto pada 2020. Sejak itu, menurut staf, pelanggannya berlipat ganda. Manajer HIP kafe, Oakkharawat Yongsakuljinda mengatakan kafe tersebut memberikan peluang investasi alternatif bagi orang-orang di sekitar provinsi Nakhon Ratchasima.

Selain menyediakan berbagai makanan dan minuman, kafe Ini juga menawarkan konsultasi investasi gratis dan berencana untuk memulai investasi kripto.

Pelanggannya mengatakan perdagangan di kafe menawarkan mereka peluang sukses terbaik di pasar yang bergejolak, di mana cryptocurrency terbesar, Bitcoin, mencapai posisi terendah enam bulan minggu ini.

“Sangat menyenangkan bagi saya untuk berada di sini karena saya bisa bertemu orang-orang yang memiliki minat yang sama,” kata Detnarong Satianphut, seorang trader kripto berusia 35 tahun, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (3/2/2022). 

"Kami (trader) dapat bertukar informasi karena di dunia perdagangan kami menghadapi jutaan orang,” lanjutnya.

Pemerintah Thailand mengatakan akan mulai mengatur penggunaan aset digital itu sebagai pembayaran. Namun, di sisi lain juga memperingatkan potensi risiko terhadap stabilitas keuangan dan sistem ekonomi secara keseluruhan.

Berdasarkan data resmi terbaru, cryptocurrency telah mendapatkan momentum di Thailand, aset digital itu diperdagangkan  sebanyak 251 miliar baht (USD 7,62 miliar) atau sekitar Rp 109,6 triliun  pada November lalu. 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

MicroStrategy Beli 660 Bitcoin

Sebelumnya, pasar kripto mengawali awal Februari dengan menunjukkan grafik yang menghijau. Mayoritas jajaran teratas kripto menunjukkan penguatan yang membuat banyak investor kembali berinvestasi di pasar berisiko ini. 

Tak hanya investor ritel yang kembali, tetapi perusahan seperti MicroStrategy yang merupakan perusahaan publik pemegang Bitcoin terbesar juga memanfaatkan kesempatan ini.

CEO dan juga salah satu pendiri MicroStrategy, Michael J. Saylor dalam tweet hari ini mengumumkan perusahaannya telah membeli 660 BTC lagi dengan harga rata-rata USD 37.865. Ini membawa jumlah total Bitcoin yang dimilikinya menjadi 125, 051 yang bernilai sekitar USD 3,78 miliar.

"MicroStrategy telah membeli 660 bitcoin tambahan seharga $25,0 juta tunai dengan harga rata-rata USD 37.865 per #bitcoin.” isi cuitan Saylor.

Dilansir dari Yahoo Finance, Rabu, 2 Februari 2022, ini adalah pembelian besar kedua MicroStrategy dalam 2 bulan terakhir, karena pada Desember lalu, perusahaan telah membeli 1.914 Bitcoin lainnya seharga USD 94 juta ketika Bitcoin diperdagangkan sekitar USD 46.000. 

Meskipun banyak whale (orang yang memiliki banyak Bitcoin) baru-baru ini sangat aktif dalam memperoleh Bitcoin. Menurut analis “whalemap,” dalam beberapa hari terakhir lebih dari 330.000 BTC telah diakuisisi oleh whale ini ketika koin terbesar itu diperdagangkan antara USD 36.000 dan USD 38.000.

Faktanya, beberapa dari whale ini telah begitu merajalela dalam akumulasi. Bahkan whale Bitcoin terbesar ketiga melampaui akumulasi MicroStrategy karena saat ini memegang 126.164 BTC yang secara kumulatif bernilai lebih dari USD 4,9 miliar.

Awal pekan ini, seorang whale berhasil memperoleh hingga 28.931 BTC dengan membeli hampir 30 kali per hari.