Sukses

Apa Itu Binomo dan Kenapa Ramai Diperbincangkan?

Banyak orang mulai dari trader hingga influencer yang mengatakan bahwa Binomo itu bukan trading sebenarnya melainkan Binary Option.

Liputan6.com, Jakarta - Akhir-akhir ini, Binomo menjadi topik perbincangan hangat di berbagai media sosial hingga di kalangan para trader. Sebenarnya apa itu Binomo? Kenapa ramai jadi perbincangan belakangan ini? 

Dilansir dari situs resminya, Binomo adalah sebuah platform trading online yang menyediakan aset berupa pasangan mata uang asing (forex), saham, hingga emas dan perak. 

Binomo sendiri tersedia di 133 negara di dunia, salah satunya Indonesia. Mungkin sebagian dari Anda sudah pernah melihat iklan platform trading ini di media sosial, salah satunya YouTube. 

Berdasarkan data dari situs Binomo, hingga saat ini ada sekitar 866 839 trader aktif setiap harinya dari total 133 negara. Untuk mulai trading menggunakan Binomo dapat dibilang cukup mudah. Dengan minimal saldo Rp 14.000, pengguna Binomo sudah bisa melakukan trading. 

Lalu, kenapa Binomo ramai diperbincangkan? Belakangan ini banyak korban yang mengaku dirinya merasa dirugikan ketika trading menggunakan platform Binomo ini. Lantaran, secara metode atau cara kerja Binomo disebut berbeda dengan trading pada umumnya. 

Banyak orang mulai dari trader hingga influencer yang mengatakan bahwa Binomo itu bukanlah trading sebenarnya melainkan Binary Option. Karena hanya menebak apakah suatu harga akan naik atau turun dalam kurun waktu tertentu. 

Menurut seorang trader dan pengamat, Desmond Wira menjelaskan bahwa Binary Option adalah suatu cara trading yang secara khusus dibuat terlihat mudah, tapi sebenarnya merugikan tradernya. 

“Jadi di binary orang cuma menebak buy atau sell, tanpa mengatur lot, stop loss seperti lazimnya trading di forex. Lebih mirip judi besar kecil atau ganjil genap,” kata Desmond kepada Liputan6.com beberapa waktu lalu.

Adapun ketua Satgas Waspada Investasi (SWI), Tongam L. Tobing menyatakan hal serupa bahwa Binary Option lebih masuk ke arah judi dibandingkan trading karena trader hanya memprediksi apakah harga akan naik atau turun.

Dilihat dari penjelasan tersebut, sistem Binary Option sangat serupa dengan Binomo, maka dari itu banyak trader yang mengatakan bahwa Binomo bukan trading sesungguhnya melainkan Binary Option. 

Selain itu, Binomo ramai jadi perbincangan juga diduga karena para affiliator yang mempromosikan keuntungan dari hasil Binomo agar banyak orang yang tertarik dan mendaftar melalui kode referal mereka. 

Menurut Desmond, banyak orang tergiur karena banyak influencer menjadi affilator yang mempromosikan Binary. Mereka menggunakan gaya hidup mewah, tajir untuk menarik orang awam. Padahal mereka dapat keuntungan dari komisi nasabah yang bergabung, bukan dari hasil trading.

Sejalan dengan hal tersebut, menurut Tongam, Binary Option merupakan kegiatan ilegal di Indonesia karena belum teregulasi.

“Binary Option belum memiliki legalitas melakukan kegiatan di Indonesia karena termasuk kegiatan yang dilarang oleh Bappebti berdasarkan UU Perdagangan Berjangka Komoditi pasal 1 angka 8 UU No 10 tahun 2011 tentang Perubahan atas UU No 32 tahun 1997,” ujar Tongam kepada Liputan6,com. 

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Ilegal

Karena Binomo termasuk dalam kategori Binary Option, hingga saat ini Binomo masih belum memiliki legalitas di Indonesia. 

Bahkan baru-baru ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dilaporkan telah memblokir 1.222 situs web perdagangan berjangka komoditi ilegal dan permainan judi berkedok trading. Pemblokiran itu dilaksanakan pasca melakukan pengawasan dan menerima laporan masyarakat selama 2021.

Dilansir dari kanal Bisnis Liputan6.com, dari ribuan website tersebut, terdapat 92 domain Binary Option yang diblokir seperti Binomo, IQ Option, Olymptrade, Quotex serta platform lain sejenisnya. 

Bappebti juga memblokir 336 robot trading seperti Net89/SmartX, Auto Trade Gold, Viral Blast, Raibot Look, DNA Pro, EA 50, Sparta, Fin888, Fsp Akademi Pro serta perusahaan lain yang sejenis.