Sukses

Harga Bitcoin Lesu Tersengat Sentimen The Fed

Harga Bitcoin dan kripto lainnya serentak turun pada Jumat (11/2/2022) menyusul pernyataan hawkish dari The Fed.

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin (BTC) masih berjuang untuk tetap berada di atas USD 44.000 atau Rp 631,5 juta pada Jumat, karena saham di Amerika Serikat turun lebih jauh menyusul pernyataan hawkish oleh pejabat Federal Reserve (the Fed).

Menanggapi tingkat inflasi yang sangat tinggi, Presiden Federal Reserve (the Fed) Bank of St. Louis, James Bullard mendukung kenaikan suku bunga sebesar persentase poin penuh pada Juli mendatang, menurut laporan Bloomberg seperti dilansir dari CoinDesk, Jumat (11/2/2022).

Komentarnya muncul setelah Departemen Tenaga Kerja AS pada Kamis waktu setempat melaporkan indeks harga konsumen (CPI) untuk Januari mencapai 7,5 persen. Indeks harga konsumen itu lebih tinggi dari yang diperkirakan analis sebelumnya.

Bitcoin mulai jatuh karena harga saham turun lebih jauh dari penurunan awal pada hari sebelumnya. setelah pernyataan tersebut, Cryptocurrency terbesar, Bitcoin diperdagangkan pada USD 43.807 atau sekitar Rp 628,9 juta. Harga tersebut turun 1,4 persen dalam 24 jam terakhir, menurut data CoinDesk.

Sementara itu, Ethereum, cryptocurrency terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, turun lebih dari 4 persen menjadi USD 3.105 pada periode yang sama.

"Hal-hal seperti emas dan BTC sering mengalami penurunan singkat dalam cetakan CPI panas karena pasar mulai dengan cepat mengasumsikan kenaikan suku bunga lebih cepat oleh Fed," ujar Lyn Alden Schwartzer, pendiri Strategi Investasi Lyn Alden, menjelaskan dalam tweetnya pada Kamis, seperti dikutip dari CoinDesk.

Volume perdagangan spot Bitcoin di bursa terpusat juga naik pada Jumat dibandingkan sehari yang lalu. Volume perdagangan secara umum lebih tinggi dari seminggu yang lalu, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh CoinDesk.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Harga Kripto Jumat Pagi 11 Februari 2022

Sebelumnya, harga bitcoin, ethereum dan kripto jajaran teratas terlihat alami penurunan yang serentak pada Jumat pagi, 11 Februari 2022. Mayoritas kripto jajaran teratas melemah dalam perdagangan pagi ini.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah sebesar 2,28 persen dalam 24 jam terakhir. Namun, dalam sepekan BTC masih menguat sebesar 16,81 persen.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 43.824,57 per koin atau setara Rp 628,7 juta (asumsi kurs Rp 14.347 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua melemah. Dalam 24 jam terakhir, ETH melemah sebesar 4,00 persen. Namun, dalam sepekan ETH masih menguat sebesar 16,99 persen. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 3.113,14 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini terlihat kembali melemah setelah kemarin sempat menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 1,01 persen. Akan tetapi, dalam sepekan BNB masih menguat sebesar 13,15 persen. Hal itu membuat BNB berada di level USD 418,50 per koin. 

Adapun, Cardano (ADA) juga ikut melemah pada Jumat, 11 Februari 2022 setelah kemarin menguat. ADA melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 3.02 persen, tetapi masih menguat sebesar 10,41 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,17 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) juga mengikuti kripto yang berada di atasnya dengan melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 5,53 persen. Namun dalam sepekan menguat  7,12 persen. Saat ini, harga SOL berada di level USD 108,12 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), tidak menunjukkan pergerakan harga yang signifikan dalam 24 jam terakhir. Saat ini USD berada di level USD 1,00, tetapi USDC masih belum kembali ke harga awalnya, dan masih tertahan di USD 0,9997.