Sukses

Harga Bitcoin Lesu Tersengat Ketegangan Rusia-Ukraina Makin Memanas

Harga Bitcoin dan kripto lainnya bereaksi terhadap risiko geopolitik yang berasal dari Rusia dan Ukraina.

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar cryptocurrency turun pada Sabtu karena para pedagang bereaksi terhadap risiko geopolitik yang berasal dari Rusia dan Ukraina.

Pada Jumat, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden mendesak orang Amerika Serikat untuk segera meninggalkan Ukraina, memperingatkan invasi dapat dimulai kapan saja. 

Untuk saat ini, AS telah mengesampingkan pengiriman pasukan ke Ukraina meskipun ada kegiatan militer Rusia di sana. 

Harga bitcoin (BTC) turun sebanyak hampir 5 persen selama 24 jam terakhir, dibandingkan dengan penurunan 4 persen yang terjadi pada Ethereum.

Sedangkan Solana alami penurunan sekitar 7 persen. Saham di AS juga terjadi sedikit penurunan. Sementara itu untuk aset safe haven seperti emas dan dolar AS justru alami kenaikan. 

Selama 10 hari terakhir, mayoritas volume perdagangan Bitcoin terjadi antara USD 41.000 (Rp 588,1 juta) hingga USD 41.500 (Rp 595,3 juta). Menurut Jason Pagoulatos, seorang analis di Delphi Digital, sebuah perusahaan riset kripto, menjelaskan bahwa pergerakan harga Bitcoin akan menuju ke celah volume yang tertinggal. 

"Jika level itu hilang, kita kemungkinan akan bergerak menuju celah volume yang tertinggal, yang kebetulan bertepatan dengan $38,5 ribu,” kata Pagoulatos, seperti dikutip dari CoinDesk, Sabtu (12/2/2022). 

Beberapa analis lain memperkirakan Bitcoin akan tetap di bawah tekanan selama beberapa bulan lagi. 

"Pada penarikan musim semi lalu, butuh sekitar enam bulan bagi Bitcoin untuk pulih,” tulis NYDIG, perusahaan induk Bitcoin, dalam buletin minggu ini. 

"Garis waktu serupa dalam penarikan saat ini akan menetapkan tanggal pemulihan sekitar bulan Mei,” jelas buletin tersebut.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Harga Kripto Sabtu Pagi 12 Februari 2022

Sebelumnya, memasuki akhir pekan, harga Bitcoin, Ethereum dan jajaran kripto teratas masih melemah pada Sabtu pagi, 12 Februari 2022.Tak hanya 1 atau 2 kripto yang melemah, melainkan mayoritas kripto jajaran teratas serentak melemah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Sabtu pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) melemah dalam satu hari terakhir sebesar 3,13 persen. Meskipun begitu, dalam sepekan BTC masih menguat sebesar 5,09 persen

Saat ini, harga BTC berada di level USD 42.496,33 per koin atau setara Rp 609,5 juta (asumsi kurs Rp 14.344 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar kedua juga meradang dalam 24 jam terakhir. ETH meradang sebesar 6,34 persen dalam satu hari terakhir dan 0,76 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.921,68 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) yang pagi ini terlihat kembali melemah setelah beberapa hari terakhir sempat menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 4,88 persen. Namun dalam sepekan BNB masih menguat sebesar 0,89 persen. Hal itu membuat BNB berada di level USD 398,02 per koin. 

Adapun, Cardano (ADA) yang sama-sama ikut melemah pagi ini. ADA melemah dalam 24 jam terakhir sebesar 6,56 persen dan sebesar 1,92 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 1,09 per koin.

Sedangkan, Solana (SOL) dalam satu hari terakhir SOL mengalami peradangan cukup besar yaitu 10,58 persen, Namun dalam sepekan masih menguat cukup besar yaitu 12,26 persen. Saat ini harga SOL berada di level USD 96,81 per koin.

Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), menunjukkan pergerakan harga yang berbeda. USDT melemah sebesar 0,01 persen yang membuatnya saat ini berada di level USD 1,00.

Sedangkan USDC menguat sebesar 0,04 persen dalam 24 jam terakhir yang membuat harganya kembali ke level USD 1,00, setelah sempat turun ke level USD 0,9997.