Liputan6.com, Jakarta - Solana (SOL) menjadi salah satu kripto yang masuk dalam jajaran 10 teratas di berbagai situs seperti Coinmarketcap dan Coingecko. Selain itu, Solana juga menjadi salah satu Altcoin yang terus dipantau oleh banyak investor.
Dilansir dari Coinmarketcap, Senin (14/2/2022), Solana adalah proyek sumber terbuka yang sangat fungsional yang menggunakan teknologi blockchain tanpa izin untuk menyediakan solusi keuangan terdesentralisasi (DeFi).Â
Sementara ide dan pengerjaan awal proyek ini dimulai pada 2017, Solana secara resmi diluncurkan pada Maret 2020 oleh Solana Foundation yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss.
Advertisement
Baca Juga
Protokol Solana dirancang untuk memfasilitasi pembuatan aplikasi terdesentralisasi (DApp). Ini bertujuan untuk meningkatkan skalabilitas dengan memperkenalkan konsensus proof-of-history (PoH) yang dikombinasikan dengan konsensus proof-of-stake (PoS) yang mendasari blockchain.
Karena model konsensus hibrida yang inovatif ini, Solana menjadi minat dari pedagang kecil dan pedagang institusional. Fokus yang signifikan dari Solana Foundation adalah membuat keuangan terdesentralisasi dapat diakses dalam skala yang lebih besar.
Siapa pendiri Solana?
Anatoly Yakovenko adalah orang terpenting di balik kripto Solana. Karier profesionalnya dimulai di Qualcomm, di mana ia dengan cepat naik pangkat dan menjadi manajer insinyur staf senior pada 2015. Kemudian, jalur profesionalnya bergeser, dan Yakovenko memasuki posisi baru sebagai insinyur perangkat lunak di Dropbox.
Pada 2017, Yakovenko mulai mengerjakan sebuah proyek yang nantinya akan terwujud sebagai Solana. Dia bekerja sama dengan rekan dari Qualcomm, Greg Fitzgerald, dan mereka mendirikan sebuah proyek bernama Solana Labs.Â
Hal yang membuat Solana unik
Salah satu inovasi penting yang Solana sajikan adalah konsensus proof-of-history (PoH) yang dikembangkan oleh Anatoly Yakovenko. Konsep ini memungkinkan skalabilitas protokol yang lebih besar, yang pada gilirannya meningkatkan kegunaan.
Solana dikenal di alam cryptocurrency karena waktu pemrosesan yang luar biasa singkat yang ditawarkan blockchain ini. Protokol hibrida Solana memungkinkan waktu validasi yang berkurang secara signifikan untuk transaksi dan eksekusi smart contract. Dengan waktu pemrosesan secepat kilat, Solana juga telah menarik banyak minat institusional.
Protokol Solana dimaksudkan untuk melayani pengguna kecil dan pelanggan perusahaan. Salah satu janji utama Solana kepada pelanggan adalah mereka tidak akan terkejut dengan kenaikan biaya dan pajak. Protokol ini dirancang sedemikian rupa sehingga memiliki biaya transaksi yang rendah dengan tetap menjamin skalabilitas dan pemrosesan yang cepat.
Dikombinasikan dengan keahlian profesional lama yang si pendiri Anatoly Yakovenko dan Greg Fitzgerald bawa ke proyek ini, Solana berada di peringkat nomor 42 dalam peringkat CoinMarketCap pada Februari 2021.
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Solana
Pada Senin 14 Februari 2022, harga Solana (SOL) menurut data Coinmarketcap adalah USD 91.28 atau sekitar Rp 1,3 juta dengan volume perdagangan 24 jam sekitar Rp 17 triliun.Â
Solana turun 5.13 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan peringkatnya di Coinmarketcap saat ini adalah 8, dengan kap pasar sekitar Rp 417,5 triliun. Terjadi peredaran suplai sebesar 319,055,321 SOL koin dengan maksimal suplai tidak tersedia.
Advertisement