Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) atau BNI resmi menyatakan diri untuk bergabung dalam ekosistem dunia metaverse Indonesia.
Pernyataan itu dibuktikan dengan penandatanganan MoU itu dihadiri oleh Group CEO dan Co-Founder WIR Group Michael Budi, Direktur IT dan Operasi BNI Y.B. Hariantono, dan SEVP Digital Business BNI Rian Eriana Kaslan.
Umumnya, metaverse sangat identik dan berkaitan dengan kripto yang sering digunakan sebagai pembayaran transaksi di metaverse. Meskipun begitu, BNI menyatakan dalam melakukan transaksi komersial di dalam metaverse akan dilakukan dengan mata uang rupiah, jadi tidak harus cryptocurrency.
Advertisement
"Bahwa nantinya cryptocurrency atau mata uang fisik itu eksis co eksis di dalam dunia metaverse ini maka transaksi finansialnya nanti bisa berupa transaksi finansial yang real juga bukan hanya menggunakan cryptocurrency," ujar Direktur IT dan Operasi BNI, Y.B. Hariantono, Selasa (15/2/2022).
Baca Juga
Dia menuturkan, Cryptocurrency hanya akan digunakan pada transaksi-transaksi yang memang provider aset-aset virtual yang ada di dunia metaverse.
"Biasanya adalah international company yang mereka hanya menerima cryptocurrency misalnya Ethereum, Bitcoin, dan sebagainya," ujar dia.
Meskipun begitu, Hariantono menuturkan ketika ekosistem metaverse Indonesia bertemu dengan ekosistem metaverse lainnya, kemungkinan akan bertemu hal-hal seperti itu dan ekosistemnya akan menjadi besar.
"Jadi, memang ini kita akan ketemu karena dunia metaverse ini sangat luas. Nantinya pasti setelah kita ngomong metaverse Indonesia antar interconnected dengan metaverse-metaverse yang lain, sehingga memang di situ ekosistemnya akan menjadi besar sekali, pungkas Hariantono.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apa Itu Metaverse?
Sebelumnya, istilah metaverse semakin populer dan menjadi topik perbincangan hangat di berbagai belahan dunia. Bahkan saat ini metaverse sudah masuk ke berbagai sektor seperti game hingga perbankan.
Lantas, apa sebenarnya Metaverse itu? Mengutip dari kanal Tekno Liputan6.com, metaverse adalah istilah yang secara etimologi berasal dari kata “meta” yang artinya melampaui dan "verse" yang artinya alam semesta. Apabila digabungkan, metaverse adalah secara etimologi melampaui alam semesta.
Istilah metaverse semakin populer setelah Facebook melakukan rebranding menjadi Meta Platforms Inc, atau disingkat Meta. Dengan rebranding yang dilakukan Facebook, mereka juga menjelaskan ke depan, akan hadir dengan ide-ide futuristik dengan membawa tema metaverse.
Metaverse adalah istilah yang menggambarkan dunia maya dengan konsep 3D. Melansir dari New York Times, Kamis, 10 Februari 2022, istilah metaverse adalah realitas virtual dan kehidupan kedua digital. Dalam dunia metaverse adalah membuat pengguna akan menghabiskan uang di sana seperti pakaian, dan benda-benda untuk avatarnya (gambar diri tiga dimensi).
Adapun pengamat telekomunikasi, Heru Sutadi menjelaskan bahwa metaverse adalah sebuah konsep dasar yang mirip selama ini sebut sebagai dunia maya dan dunia virtual.
Namun, dalam metaverse akan ada perkembangan lebih jauh lagi yang memungkinkan kita dapat menghabiskan waktu di dunia yang tidak nyata.
"Misalnya saat ini kita melakukan pembelajaran secara virtual atau bekerja, itu hampir mirip konsepnya seperti metaverse, namun kita masih berada di tengah-tengah yaitu dunia nyata dan virtual,” kata Heru Sutadi kepada Liputan6.com, ditulis Kamis, 10 Februari 2022.
"Nantinya, dengan metaverse kemungkinan kita bisa merasakan belajar atau bekerja secara online benar-benar dalam dunia virtual dengan menggunakan avatar-avatar,” lanjut Heru.
Heru menuturkan, nantinya dengan metaverse memungkinkan kita bisa pergi ke mana saja tanpa ada batasan di dunia virtual, bahkan mungkin beberapa bangunan yang ada di dunia virtual tersebut bisa miliki.
Advertisement