Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini para tokoh banyak yang merencanakan atau bahkan merilis token kripto miliknya sendiri. Lantas apa sebenarnya token kripto itu? Apakah berbeda dengan koin kripto pada umumnya seperti Bitcoin, Ethereum, Binance, dan lainnya? Berikut pembahasannya.
Dilansir dari Economic Times, Rabu (16/2/2022), pada tingkat dasar, baik koin kripto dan token adalah sama. Namun, keduanya memiliki hal yang berbeda, semua koin adalah token, tetapi tidak semua token dianggap koin.
Ada hal-hal tertentu yang memungkinkan pemegang token untuk melakukannya, sedangkan koin tidak memberikan kebebasan yang sama kepada pemegangnya. Sebaliknya, beberapa platform mungkin menerima koin tetapi mungkin menolak untuk menerima token.
Advertisement
Baca Juga
Chief Marketing Officer Litedex Protocol, Andra menuturkan, jika koin memiliki blockchain sendiri, sedangkan token tidak.
"Koin untuk platform yang memiliki blockchain sendiri, seperti ETH punya blockchain ethereum, SOL punya Blockchain SOLANA. Kalau token itu tidak punya blockchain sendiri artinya platform token yang mengadopsi blockchain,” ujar Andra, kepada Liputan6.com, Rabu (16/2/2022).
Apa itu Koin Kripto?
Koin kripto adalah aset digital yang beroperasi di blockchainnya sendiri, Ini berarti blockchain melacak semua transaksi yang melibatkan koin kripto aslinya.
Misalnya, semua transaksi Ether dilakukan di blockchain Ethereum. Ether adalah token asli dari blockchain Ethereum. Setiap transaksi dienkripsi dan hanya dapat diakses oleh anggota jaringan.
Saat Anda melakukan transaksi dengan Ether, itu dilakukan di blockchain Ethereum, sedangkan transaksi Bitcoin dilakukan di blockchainnya sendiri Bitcoin adalah salah satu contoh koin kripto pertama karena memiliki fitur jelas yang mendefinisikan koin kripto.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Apa Itu Token Kripto?
Tidak seperti koin kripto, token tidak memiliki blockchain sendiri. Mereka beroperasi di blockchain koin kripto. Misalnya, banyak token berjalan di Ethereum.
Transaksi koin kripto ditangani oleh blockchain, sedangkan token bergantung pada kontrak pintar. Mereka adalah serangkaian kode yang memfasilitasi perdagangan antara dua pengguna. Setiap blockchain menggunakan beberapa kontrak pintar nomornya.
Token lebih mudah dibuat dengan kontrak pintar di atas blockchain yang ada. Satu blockchain dapat menampung ribuan token. Ketika token dipertukarkan, secara fisik dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain.
Advertisement