Sukses

Intel Bakal Luncurkan Chip Khusus Menambang Bitcoin

Chip yang dikembangkan Intel tersebut dibuat di atas "sepotong kecil silikon".

Liputan6.com, Jakarta - Intel resmi mengumumkan akan meluncurkan chip khusus penambangan kripto pada Jumat waktu setempat. Intel juga mengungkapkan, Argo Blockchain (ARGO) dan blockchain yang dipimpin Jack Dorsey akan menerima chip penambangan pertama tahun ini.

Dalam postingan blog Jumat, Wakil Presiden Senior dan Manajer Umum Grup Sistem Komputasi dan Grafik, Intel Raja M. Koduri mengatakan Intel akan berkontribusi pada teknologi blockchain dengan peta jalan akselerator yang hemat energi.

Koduri mengingatkan perusahaan blockchain harus berhati-hati karena blockchain mengkonsumsi banyak energi, itulah sebabnya Intel berfokus pada teknologi komputasi hemat energi dalam skala besar.

Intel sebelumnya mengungkapkan mereka sedang mengerjakan sirkuit terintegrasi khusus aplikasi pertambangan yang dinamai ASIC. Aplikasi ini juga dijuluki "Tambang Bonanza" pada Januari lalu.

“ASIC menawarkan kinerja 1000 kali lebih baik daripada GPU mainstream untuk penambangan berbasis SHA-256,” kata Koduri, seperti dikutip dari Yahoo Finance, Senin (22/2/2022). 

Namun, penambang profesional besar kebanyakan menggunakan ASIC untuk penambangan Bitcoin, sehingga perbandingan unit pemrosesan grafis (GPU) mungkin tidak begitu berarti bagi mereka.

Selain itu menurut Koduri, chip yang dikembangkan Intel tersebut dibuat di atas "sepotong kecil silikon" sehingga tidak akan mempengaruhi pasokan produk Intel saat ini.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

FBI Buat Unit Baru Khusus Kejahatan Kripto

Sebelumnya, Tim Penegakan Cryptocurrency Nasional (NCET), telah diumumkan oleh Wakil Jaksa Agung Lisa Monaco, Kamis waktu setempat, sebagai unit baru FBI. 

Unit tersebut akan mengevaluasi jenis kejahatan melibatkan kripto yang mungkin memerlukan lebih banyak sumber daya untuk menyelidiki dan menuntut kasus di sektor ini. Dalam sebuah rilis menyatakan, tim tersebut akan dipimpin oleh jaksa lama Eun Young Choi.

"NCET akan meningkatkan upaya Divisi Kriminal yang ada untuk memberikan dukungan dan pelatihan kepada penegak hukum federal, negara bagian, lokal dan internasional untuk membangun kapasitas untuk secara agresif menyelidiki dan menuntut kejahatan serius yang melibatkan cryptocurrency dan aset digital di Amerika Serikat dan di seluruh dunia," isi rilis tersebut. 

Monaco mengumumkan unit baru ini selama pidato utama di Konferensi Keamanan Cyber Munich. Dia mengatakan, unit ini akan melakukan analisis blockchain sendiri dan menyita aset yang terlibat dalam kejahatan.

"Saya pikir kami mengirim pesan bahwa cryptocurrency dan mata uang virtual tidak boleh dianggap sebagai tempat yang aman," kata Monaco, seperti dikutip dari CoinDesk, Senin, 21 Februari 2022.

Tim akan fokus pada pertukaran kripto dan jenis lain dari penyedia infrastruktur aset digital yang memungkinkan penyalahgunaan mata uang kripto secara kriminal. 

Monaco juga menuturkan, ransomware akan menjadi fokus utama. Kemudian aparat penegak hukum harus menghancurkan model bisnis untuk meluncurkan jenis serangan ini.

Sebelumnya, Departemen Kehakiman AS juga meluncurkan tim penegakan kripto sendiri pada akhir 2021, yang terdiri dari pakar anti pencucian uang dan kejahatan dunia maya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.