Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin, Ethereum dan kripto berkapitalisasi pasar utama lainnya terpantau masih terjun bebas walaupun sehari sebelumnya sempat menguat sejenak.
Hal ini masih didorong oleh sentimen dari ketegangan geopolitik antara Rusia-Ukraina beserta Amerika Serikat (AS) masih belum mereda hingga hari ini.
Bitcoin dan sebagian besar kripto utama kembali anjlok di tengah meningkatnya kembali ketegangan geopolitik antara Rusia-Ukraina. Pidato Presiden Rusia, Vladimir Putin menarik dunia lebih dekat ke perang.
Advertisement
Baca Juga
Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui dua wilayah yang memisahkan diri di Ukraina timur sebagai wilayah merdeka pada Senin dan memerintahkan pengerahan pasukan ke wilayah tersebut.
"Saya menganggap perlu untuk membuat keputusan yang seharusnya sudah dibuat sejak lama untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk," kata Putin sebagaimana diwartakan CNBC International.
Putin juga mengerahkan pasukannya ke wilayah tersebut untuk menjaga perdamaian. Alhasil, AS langsung menanggapi langkah Putin tersebut.
Jen Paski salah satu pejabat di Gedung Putih mengatakan, Presiden AS, Joe Biden, akan menandatangani perintah eksekutif yang melarang investasi, perdagangan dan pembiayaan oleh warga AS atau sebaliknya dari wilayah Donetsk dan Luhansk.
Sanksi yang diberikan tersebut tentunya bisa memanaskan hubungan AS dengan Rusia, belum lagi negara-negara Eropa yang kemungkinan akan mengambil langkah serupa.
Hal itu bisa membuat tensi geopolitik semakin memanas yang membuat sentimen pasar memburuk. Apabila sentimen pasar terus memburuk, maka aset berisiko seperti kripto dan saham akan terus dilepas oleh investor.
Dalam situasi seperti ini, investor tentunya akan cenderung cenderung beralih ke aset minim risiko (safe haven) seperti emas dan obligasi pemerintah.
"Pasar crypto jatuh pada hari Selasa karena tanda-tanda peningkatan konfrontasi di wilayah Donetsk dan Luhansk, setelah sempat naik tipis di tengah secercah harapan bahwa pertemuan puncak mungkin menawarkan jalan keluar dari krisis militer terbesar Eropa dalam beberapa dekade,” kata Andrew Suhalim Chief Executive Officer Litedex Protocol, Selasa (22/2/2022).
“Tanda-tanda Bitcoin akan menguji level di USD 30,000 per koin, sudah terlihat dalam jangka pendek, selama beberapa hari dan minggu berikutnya,” lanjut Andrew
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Bitcoin sudah melorot 14,29 persen sepekan terakhir ini. Sementara, Ethereum terjun bebas hingga 13,60 persen.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Lainnya
Penurunan harga kripto juga diikuti oleh BNB yang ambruk 8,25 persen ke posisi USD 359,05 (Rp 5,1 juta) per keping. Selanjutnya, XRP rontok 11,13 persen ke posisi USD 0,7073 (Rp 10.162) per keping, dan Cardano anjlok 11,19 persen ke posisi USD 0,8606 (Rp 12.365) per keping.
Kemudian, Solana yang sempat menghijau kemarin, hari ini berbalik jatuh 11,68 persen ke posisi USD 83,72 (Rp 1,2 juta) per keping, dan Terra juga turun 0,89 persen ke posisi USD 50,64 (Rp 727.620) per keping.
Di antara 10 uang kripto teratas, hanya Tether (USDT) dan USD coin (USDC) yang bertahan di zona hijau dengan penguatan tipis 0,01 persen dan 0,02 persen menjadi masing-masing USD 1 (Rp 14.368) per keping.
Dalam perdagangan sore ini tepatnya jam 15.00 WIB, Bitcoin masih melemah di harga USD 36.787 (Rp 528,5 juta) per koin atau turun sekitar 6,44 persen dengan volume transaksi sebesar USD 32,35 miliar (RP 464,8 triliun).
Sedangkan kapitalisasi pasarnya berada di angka USD 700,51 miliar. Adapun untuk perdagangan Rabu, 23 Februari 2022, Bitcoin kemungkinan dibuka fluktuatif tetapi ditutup melemah di kisaran USD 36.200 Rp 520,1 juta) per koin sampai USD 36.900 (Rp 530,1 juta) per koin.
Advertisement