Liputan6.com, Jakarta - Sumbangan dalam bentuk cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum terus mengalir ke Ukraina saat perang dengan Rusia memasuki minggu kedua.
Sejak Moskow menginvasi pada 24 Februari, lebih dari 102.000 sumbangan aset kripto, dengan total USD 54,7 juta atau sekitar Rp 776,5 miliar, telah diberikan kepada pemerintah Ukraina dan Come Back Alive, sebuah LSM yang memberikan dukungan kepada militer, menurut data baru dari perusahaan analitik blockchain Elliptic.
Kenaikan tersebut termasuk sumbangan tunggal sebesar USD 5,8 juta dari Gavin Wood, pendiri cryptocurrency yang kurang dikenal bernama Polkadot.Â
Advertisement
Donasi telah meningkat minggu ini, dengan sekitar 72.000 dari donasi ini datang dalam dua hari terakhir. Sejauh ini, kontribusi terdiri dari USD 18,2 juta dalam Ether, USD 17,2 juta dalam Bitcoin dan USD 9,5 juta dalam campuran stablecoin yang berdasarkan dolar AS.
Baca Juga
Selain itu, termasuk sumbangan anonim sebesar USD 1 juta dalam Tether, salah satu token yang harganya dipatok dengan dolar AS.Â
Menerima sumbangan dalam kripto adalah hal baru bagi pemerintah Ukraina. Hingga Sabtu pekan lalu semua donasi harus melalui jalur pembayaran tradisional, tetapi pada 26 Februari, pemerintah Ukraina memutuskan untuk berkreasi.
Akun Twitter milik pemerintah Ukraina mulai meminta sumbangan aset kripto untuk pertama kalinya. Langkah itu dilakukan setelah bank sentral negara itu menindak transfer uang digital sehubungan dengan deklarasi darurat militer secara nasional.
Cryptocurrency seperti Bitcoin menjadi lebih populer karena memungkinkan pengguna untuk melewati lembaga keuangan yang mungkin memblokir pembayaran ke Ukraina.
Elliptic mengatakan alamat Bitcoin, Ethereum, Eron, Polkadot, Dogecoin, dan solana yang tercantum dalam tweet telah menerima lebih dari 96.000 sumbangan cryptocurrency, dengan nilai total USD 46,7 juta langsung ke pemerintah.
"Cryptocurrency sangat cocok untuk penggalangan dana internasional karena tidak menghormati batas-batas nasional dan tahan sensor , tidak ada otoritas pusat yang dapat memblokir transaksi, misalnya dalam menanggapi sanksi," kata kepala ilmuwan Elliptic, Tom Robinson, dikutip dari CNBC, Senin (7/3/2022).Â
Tak hanya itu, dalam bentuk Non Fungible Token (NFT) kepada Ukraina juga terus meningkat di tengah derasnya kucuran donasi kripto untuk Ukraina.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
NFT Cryptopunk Dikumpulkan ke Ukraina sebagai Sumbangan
Sebelumnya, NFT CryptoPunk #5364 telah ditransfer ke dompet Ethereum Ukraina beberapa hari lalu. Transfer ini menambahkan keuntungan dari serangkaian sumbangan untuk Ukraina yang tengah berperang dengan Rusia.
Melansir laman CoinDesk, Sabtu, 5 Maret 2022, perkiraan nilai NFT CryptoPunk yang dikirim ke dompet Ethereum Ukraina sangat bervariasi.
Tom Robinson dari perusahaan pelacakan blockchain Elliptic mencatat harga NFT tersebut sekitar USD 200.000 atau sekitar Rp 2,8 miliar ketika dia melihat kegiatan transfer itu terjadi.Â
Sedangkan DeepNFTvalue, sebuah blog yang menggunakan teknologi Artificial Intelligence (AI) memperkirakan harga NFT CryptoPunk tersebut berkisar di USD 233.000.
CryptoPunk tersebut sebelumnya dijual seharga USD 31.300 pada Februari 2021, saat terakhir kali dijual.
Donatur yang memberikan NFT itu sebagai sumbangan juga memiliki koleksi beberapa Punk lainnya, sesuai dengan alamat dompetnya.Â
Advertisement
Sumbangan Dikumpulkan Ukraina
NFT tersebut datang di tengah-tengah semakin masifnya kampanye sumbangan untuk Ukraina dalam bentuk kripto.
Pada selasa lalu, Ukraina berhasil mengumpulkan USD 10 juta dalam bentuk ETH, DOT, USDT, BTC dan token kripto lainnya.Â
Nominal tersebut merupakan yang terbesar sejak pertama kali Ukraina menerima sumbangan dalam bentuk kripto.Â
Sebelumnya, Michael Chobanian, pendiri pertukaran kripto Ukraina yang membantu Kementerian Transformasi Digital menangani donasi, mengatakan kepada CoinDesk TV, setidaknya USD 14 juta kripto yang disumbangkan telah dihabiskan untuk perangkat keras militer dan pasokan untuk warga sipil, termasuk makanan dan gas.