Sukses

Sumbangan Kripto Ukraina Sentuh Rp 1,1 Triliun, Dominasi Ethereum dan Bitcoin

Salah satu sumber paling signifikan dari bantuan ke Ukraina adalah cryptocurrency.

Liputan6.com, Jakarta - Selama Ukraina masih berselisih dengan Rusia dalam beberapa minggu terakhir, dukungan terus mengalir untuk Ukraina.

Salah satu sumber paling signifikan dari bantuan ini adalah cryptocurrency, yang telah melampaui ekspektasi dalam dua minggu terakhir. Sekitar lebih dari Rp 1,1 triliun sumbangan kripto telah terkumpul.

Hal yang unik dari sumbangan kripto yang dikirim ke Ukraina adalah, banyak donatur yang lebih percaya untuk memberikan sumbangan langsung ke pemerintah Ukraina daripada perantara lain dibandingkan melalui Decentralized Autonomous Organization (DAO), dilansir dari Yahoo Finance, Rabu (9/3/2022).

Tidak mengherankan, karena orang lebih percaya pada entitas yang dapat dimintai pertanggungjawaban, itulah sebabnya sekitar 52,54 persen atau sekitar Rp 632,8 miliar dari semua donasi telah disalurkan langsung ke pemerintah Ukraina.

UkrainaDAO, yang didirikan untuk membantu negara, hanya menerima sekitar USD 13,38 juta, atau setara Rp 192,4 miliar.

Yayasan Come Back Alive yang berusia delapan tahun, yang mendukung pasukan Ukraina sejak 2014, menerima hampir USD 14,43 juta atau setara Rp 207,5 miliar. 

Lebih lanjut, di luar ketiganya, Dana Bantuan Darurat Binance Ukraina, yang dijalankan oleh bursa kripto terbesar di dunia itu, berhasil mengumpulkan hampir USD 10 juta.

Dari fenomena tersebut, terlihat pola yang menunjukkan ada lebih banyak kepercayaan pada sistem terpusat daripada sistem desentralisasi. 

Ethereum Mengalahkan Bitcoin

Pengamatan menarik lainnya dari sumbangan ke Ukraina adalah dominasi Ethereum dalam distribusi donasi. Ethereum berkontribusi 39,27 persen untuk semua cryptocurrency yang disumbangkan atau sebesar USD 32,84 juta sumbangan Ethereum.

Sedangkan bitcoin, menyumbang USD 23,8 juta (28,46 persen) dari semua cryptocurrency yang disumbangkan.

Cryptocurrency lain yang disumbangkan termasuk BNB BEP2, Solana, NEAR Protocol, BNB BEP20, dan Dogecoin. Token-token tersebut secara kumulatif menyumbang 32,37 persen (USD 26,86 juta). 

Angka-angka ini diperkirakan hanya akan meningkat karena ketegangan di zona perang meningkat dari hari ke hari, begitu juga dengan sumbangan kripto yang kemungkinan akan meningkat selama ketegangan Ukraina dan Rusia masih terjadi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Ukraina Berhasil Kumpulkan Rp 776,5 Miliar dari Sumbangan Kripto

Sebelumnya, sumbangan dalam bentuk cryptocurrency seperti Bitcoin dan Ethereum terus mengalir ke Ukraina saat perang dengan Rusia memasuki minggu kedua.

Sejak Moskow menginvasi pada 24 Februari, lebih dari 102.000 sumbangan aset kripto, dengan total USD 54,7 juta atau sekitar Rp 776,5 miliar, telah diberikan kepada pemerintah Ukraina dan Come Back Alive, sebuah LSM yang memberikan dukungan kepada militer, menurut data baru dari perusahaan analitik blockchain Elliptic.

Kenaikan tersebut termasuk sumbangan tunggal sebesar USD 5,8 juta dari Gavin Wood, pendiri cryptocurrency yang kurang dikenal bernama Polkadot. 

Donasi telah meningkat minggu ini, dengan sekitar 72.000 dari donasi ini datang dalam dua hari terakhir. Sejauh ini, kontribusi terdiri dari USD 18,2 juta dalam Ether, USD 17,2 juta dalam Bitcoin dan USD 9,5 juta dalam campuran stablecoin yang berdasarkan dolar AS.

Selain itu, termasuk sumbangan anonim sebesar USD 1 juta dalam Tether, salah satu token yang harganya dipatok dengan dolar AS. 

Menerima sumbangan dalam kripto adalah hal baru bagi pemerintah Ukraina. Hingga Sabtu pekan lalu semua donasi harus melalui jalur pembayaran tradisional, tetapi pada 26 Februari, pemerintah Ukraina memutuskan untuk berkreasi.

Akun Twitter milik pemerintah Ukraina mulai meminta sumbangan aset kripto untuk pertama kalinya. Langkah itu dilakukan setelah bank sentral negara itu menindak transfer uang digital sehubungan dengan deklarasi darurat militer secara nasional.

Cryptocurrency seperti Bitcoin menjadi lebih populer karena memungkinkan pengguna untuk melewati lembaga keuangan yang mungkin memblokir pembayaran ke Ukraina.

Elliptic mengatakan alamat Bitcoin, Ethereum, Eron, Polkadot, Dogecoin, dan solana yang tercantum dalam tweet telah menerima lebih dari 96.000 sumbangan cryptocurrency, dengan nilai total USD 46,7 juta langsung ke pemerintah.

"Cryptocurrency sangat cocok untuk penggalangan dana internasional karena tidak menghormati batas-batas nasional dan tahan sensor , tidak ada otoritas pusat yang dapat memblokir transaksi, misalnya dalam menanggapi sanksi," kata kepala ilmuwan Elliptic, Tom Robinson, dikutip dari CNBC, Senin, 7 Maret 2022.

Tak hanya itu, dalam bentuk Non Fungible Token (NFT) kepada Ukraina juga terus meningkat di tengah derasnya kucuran donasi kripto untuk Ukraina.

Â