Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Estonia, Kaja Kallas, mengatakan kepada Menteri Luar Negeri Ameria Serikat (AS), Antony Blinken, cryptocurrency harus dibatasi untuk mengurangi kesempatan Rusia menghindari sanksi yang baru-baru ini dijatuhkan.
Komentar Perdana Menteri Kallas, yang diterbitkan oleh Reuters, muncul sehari setelah Jaringan Penegakan Kejahatan Keuangan AS (FinCEN) meminta lembaga keuangan untuk mewaspadai upaya Rusia untuk menghindari sanksi.
Selain menyerukan pembatasan cryptocurrency, perdana menteri Estonia juga mengatakan kepada Blinken, semua bank Rusia dan Belarusia harus dihapus dari sistem pesan Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT).
Advertisement
Kallas, menjelaskan mengapa tindakan seperti itu terhadap Rusia diperlukan.
"Fokus kami harus pada isolasi penuh Rusia dari dunia bebas,” ungkap Kallas, dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (15/3/2022).
Baca Juga
Sejak awal aksi militer Rusia terhadap Ukraina, AS dan UE telah merespons dengan menghapus beberapa bank Rusia dari sistem pesan SWIFT. Selain itu, pemerintah sekutu telah melarang Rusia menggunakan dolar AS, Euro, Pound Inggris, dan yen Jepang.
Beberapa tokoh di AS dan Eropa terus berpendapat kripto masih dapat digunakan oleh entitas Rusia yang masuk daftar hitam untuk menghindari sanksi.
Kekhawatiran semacam itu dilaporkan telah mendorong Senator AS Elizabeth Warren untuk mulai mengerjakan rancangan peraturan, yang jika menjadi undang-undang, akan mempersulit untuk menghindari sanksi menggunakan cryptocurrency.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Harga Kripto Selasa pagi 15 Maret 2022
Sebelumnya, harga bitcoin dan beberapa kripto jajaran teratas terlihat mengalami pergerakan harga yang beragam, Selasa pagi, 15 Maret 2022, Beberapa kripto telah berhasil menguat di tengah pasar yang mayoritas melemah.
Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Selasa pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat sebesar 0,88 persen dalam 24 jam terakhir dan 2,48 persen dalam sepekan.
Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 38.990,30 per koin atau setara Rp 559,2 juta (asumsi kurs Rp 14.344 per dolar AS).
Ethereum (ETH) sebagai kripto terbesar sayangnya masih melemah Dalam 24 jam terakhir, ETH melemah sebesar 0,24 persen. Namun, berhasil menguat 2,29 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 2.557,51 per koin.
Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) pagi ini masih melemah. Dalam 24 jam terakhir BNB melemah sebesar 0,51 persen dan 3,67 persen dalam sepekan. Hal itu membuat BNB berada di level USD 367,94 per koin.
Adapun Cardano (ADA) yang kemarin sempat menguat, kini kembali melemah. ADA turun dalam satu hari terakhir sebesar 0,07 persen dan 0,33 persen dalam sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,7988 per koin.
Sedangkan, Solana (SOL) yang berhasil menguat satu hari terakhir sebesar 0,83 persen. Namun masih melemah 2,45 persen dalam sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 80,25 per koin.
XRP juga turut melemah dalam satu hari terakhir sebesar 1,60 persen. Namun, berhasil menguat 6,31 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,7709 per koin.
Terra (LUNA) setelah sempat melemah, kini kembali menguat dalam 24 jam sebesar 5,60 persen dan 19,26 persen dalam sepekan. Saat ini LUNA dihargai USD 92,64 per koin.
Stablecoin seperti Tether (USDT) dan USD coin (USDC), keduanya alami pergerakan harga yang berbeda hari ini. Dalam satu hari terakhir, USDT melemah 0,01 persen. Dengan begitu, USDT berada di level USD 1,00.
Sedangkan USDC menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi harganya masih turun di level USD 0,9999.
Advertisement