Sukses

Ukraina Bakal Luncurkan Museum NFT dari Invasi Rusia

Ukraina mengungkapkan rencana lebih lanjut untuk mengumpulkan dana dengan menjual NFT.

Liputan6.com, Jakarta - Invasi yang sedang berlangsung dari Rusia telah menyebabkan pemerintah Ukraina mengambil berbagai cara untuk bertahan dan memerangi kembali. Ukraina kini telah mengumumkan negara tersebut ingin menunjukkan kepada dunia beberapa momen perang dalam bentuk NFT.

Beberapa hari lalu, Ukraina mengungkapkan rencana lebih lanjut untuk mengumpulkan dana dengan menjual NFT. Ukraina akan menampilkan seni yang menggambarkan berita tentang invasi Rusia.

Dalam sebuah wawancara, Wakil menteri transformasi digital Ukraina, Alex Bornyakov mengatakan, koleksi NFT akan seperti museum perang Rusia-Ukraina. Dia lebih lanjut mengungkapkan mereka akan memberitahu dunia tentang perang dalam bentuk NFT. 

Negara ini telah mengembangkan cara baru untuk menggunakan aset digital dalam membantu mendanai pertahanannya. Dana yang diterima dari pengumpulan NFT perang Ukraina akan digunakan untuk upaya perang negara. 

"Kami tidak menggunakan dana ini untuk membeli senjata pada saat ini. Kami membeli kacamata night vision, optik, helm, rompi anti peluru,” ujar Bornyakov, dikutip dari Yahoo Finance, Kamis (17/3/2022). 

Nantinya, setiap NFT akan mewakili sebuah karya seni yang menggambarkan sebuah cerita dari perang. Selain itu, menurut Bornyakov, koleksinya diharapkan  menampilkan sesuatu yang keren.

Pemerintah pertama kali mengumumkan proposal untuk meluncurkan NFT pada 3 Maret setelah membatalkan rencana pengiriman hadiah kepada orang-orang yang menyumbangkan kripto untuk tujuan negara.

Penggunaan aset digital telah memainkan peran penting dalam perang Rusia-Ukraina. Menurut Bornyakov, diplomasi digital Ukraina telah memberikan hasil. Beberapa platform media sosial telah memblokir media pemerintah Rusia seperti Russia Today dan Sputnik.

Jumlah total yang disumbangkan ke Ukraina dalam bentuk kripto telah melampaui USD 83,5 juta pada minggu lalu. Dari jumlah itu, 52,54 persen dari sumbangan langsung diberikan kepada pemerintah Ukraina. Selain itu, gabungan Bitcoin dan Ethereum menghasilkan 67,73 persen dari semua donasi.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Raksasa E-Commerce Jepang Rakuten Luncurkan NFT Marketplace

Sebelumnya, Rakuten Group Inc, perusahaan E-Commerce di Jepang mengumumkan pada Jumat mereka telah meluncurkan pasar NFT-nya.

Rakuten adalah toko e-commerce Jepang yang menjual barang dan jasa di berbagai sektor seperti buku, fintech, kosmetik, konten digital, dan banyak lagi. Sesuai laporan, perusahaan memperoleh lebih dari 26,9 triliun yen atau setara Rp 3,3 kuadriliun pada tahun fiskal 2021. Demikian seperti dilansir dari Yahoo Finance, Selasa, 15 Maret 2022.

Pasar NFT Rakuten memungkinkan pengguna membeli NFT, serta pembelian dan penjualan NFT peer-to-peer. Rakuten akan menawarkan NFT di berbagai bidang seperti olahraga dan hiburan, termasuk musik dan anime, ungkap siaran pers perusahaan.

Selanjutnya, Rakuten juga akan menampilkan sistem platform satu atap unik yang memungkinkan pemegang IP membangun situs web mereka untuk menerbitkan dan menjual NFT. Perusahaan bermaksud untuk menyediakan daftar dan penjualan peer-to-peer pada 2023.

Awalnya, perusahaan mengungkapkan rencana untuk meluncurkan pasar NFT pada 2021 di tengah semakin populernya transaksi NFT di seluruh dunia. Namun tidak ada penjelasan resmi mengapa pihak perusahaan menunda hingga awal 2022. 

Listing NFT pertama Rakuten terjadi pada 25 Februari dan termasuk aset digital dari anime berjudul Ultraman dan komik bertema pacuan kuda Kurogane Hiroshi G1 Gekitoshi (Seri 2010).

NFT booming di Jepang

Dengan berkembangnya ruang NFT, semakin banyak pasar yang muncul karena minat terhadap NFT telah meningkat di Jepang. Khususnya, pada Maret tahun lalu, pertukaran kripto Jepang, Coincheck memulai debut pasar NFT khusus, sementara pada Juli.

Kemudian salah satu pendukung cryptocurrency, Mai Fujimoto yang juga dikenal sebagai 'Miss Bitcoin,' bekerja sama dengan Enjin untuk membuat program amal NFT di Jepang.