Sukses

Deretan Kripto Ini Berpotensi Melemah selama Pekan Ketiga Maret 2022

Kripto ini berpotensi melemah selama pekan ketiga Maret 2022, berikut daftarnya.

Liputan6.com, Jakarta - Selama pekan ketiga Maret 2022, pasar kripto cukup menerima berbagai sentimen yang dapat mempengaruhi pergerakan harga berbagai aset kripto. 

Mulai dari ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina hingga The Fed yang menaikkan suku bunga. Meskipun begitu, dalam beberapa hari terakhir, kripto jajaran teratas masih berada di zona hijau, walaupun sesekali sempat sedikit alami penurunan.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, menjelaskan selama belum ada sentimen yang besar mempengaruhi pasar, kemungkinan kripto masih cukup stabil. Namun, kemungkinan pasar bearish juga masih bisa terjadi. Afid dalam hal ini memberikan deretan kripto yang berpotensi melemah selama pekan ketiga Maret 2022, berikut daftarnya:

1. Anchor Protocol (ANC)

Anchor Protocol adalah protokol pinjam meminjam di blockchain Terra. ANC adalah token utilitas dan tata kelola asli protokol yang memungkinkan pengguna untuk berpartisipasi dalam tata kelola, pinjam meminjam, dan mendapatkan bunga dengan aset digital mereka menggunakan model jaminan berlebih.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, menjelaskan ANC kemungkinan besar akan bearish, akibat dari sentimen penolakan proposal pemotongan hasil oleh pemegang token. ANC juga sudah overbought dan banyak investor telah take profit, sehingga akan membuat harganya terkoreksi.

2. Fantom (FTM)

Fantom adalah platform smart contract berbasis directed acyclic graph (DAG) dengan kinerja yang tinggi, aman serta skalabilitas tinggi. Sayangnya, dalam dua pekan terakhir ini nilai FTM terus merosot.

Afid melihat nilai FTM yang anjlok akibat sentimen negatif dari bad news keluarnya tokoh penting dalam Fantom dan Yearn Finance, Andre Cronje dan Anton Nell yang merupakan arsitek di Fantom Foundation.

3. Bitcoin (BTC)

Bitcoin masih belum bisa keluar dari posisi bearish. Menurut Afid, sentimen negatif dari kabar amandemen baru pada undang-undang soal kripto oleh Uni Eropa membuat nilai BTC tertekan.

"Bitcoin sedang dihimpit banget oleh banyak isu, mulai dari amandemen UU soal kripto oleh Uni Eropa, ketegangan Rusia-Ukraina dan kendornya dampak dari kebijakan baru Presiden AS, Joe Biden. Jadi kalo kita lihat Bitcoin akan sedikit pull back, ada koreksi sedikit. Dari analisis USD 36.000 akan menjadi level support selanjutnya," ungkap Afid.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Chiliz dan XRP

4. Chiliz (CHZ)

Chiliz (CHZ) adalah aset digital terkemuka untuk olahraga dan hiburan, mendukung platform interaksi & penghargaan penggemar berbasis blockchain pertama di dunia Socios.

CHZ adalah token ERC-20 yang berjalan pada blockchain Chiliz yang berbasis Ethereum. Token CHZ berfungsi sebagai mata uang (currency) yang memungkinkan pengguna (users) untuk membeli NFT di pasar token penggemar (fan token market) Socios Chiliz.

5. XRP (XRP)

XRP adalah mata uang kripto yang bergerak sendiri, sedangkan Ripple adalah platform pembayaran di belakang XRP. Ripple memiliki sistem pembayaran kripto yang memungkinkan pengguna mengirim uang lebih cepat dan dengan biaya yang sangat rendah.

Koin XRP menurut Afid, akan masuk ke fase bearish, akibat putusan mosi yang diajukan dalam gugatan Komisi Keamanan dan Pertukaran Amerika Serikat (SEC) terhadap Ripple Labs.