Sukses

Penyanyi Jay Chou Jadi Korban Scam NFT

Chou mendapat NFT tersebut pada Januari tahun ini oleh Jeffrey Hwang Licheng, anggota dari grup hip-hop Taiwan, Machi.

Liputan6.com, Jakarta - Penyanyi sekaligus penulis lagu asal Taiwan, Jay Chou dikabari oleh seorang teman, NFT Bored Ape nya telah dicuri. Namun Chou mengira hanya lelucon karena saat itu sedang April Mop. Sayangnya, ternyata benar dan Chou menjadi korban penipuan NFT.

Chou melalui Instagram pada Jumat, 1 April 2022 mengatakan token digitalnya telah "dicuri oleh situs web phishing". Karya yang dicuri berasal dari Bored Ape Yacht Club dan dianggap sebagai salah satu koleksi NFT paling berharga di dunia.

Dilansir dari Channel News Asia Lifestyle, Selasa (5/4/2022), Chou mendapat NFT tersebut pada Januari tahun ini oleh Jeffrey Hwang Licheng, anggota dari grup hip-hop Taiwan, Machi. 

NFT yang dicuri ditemukan di NFT Marketplace LooksRare di mana transaksi pertamanya adalah sebesar 133 Ethereum (ETH) dan kemudian dijual seharga 155 ETH, yaitu sekitar USD 520.000 (Rp 7,4 miliar), berdasarkan nilai Ethereum saat ini.

Dalam postingannya, Chou yang berusia 43 tahun, memperingatkan orang-orang untuk lebih berhati-hati. Dia juga menambahkan melalui tagar postingannya pencurian NFT bukanlah lelucon.

Menurut perusahaan keamanan blockchain PeckShield, Chou mungkin telah kehilangan tiga NFT selain Bored Ape, khususnya satu dari Mutant Ape Yacht Club dan dua lainnya dari Doodles.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Paris Saint-Germain Masuk NFT dan Metaverse

Sebelumnya, Paris Saint-Germain (PSG), klub sepak bola Prancis dengan banyak pengikut di Eropa, tertarik untuk hadir di metaverse, dan sekarang mengamankan namanya untuk digunakan di ekosistem ini. 

PSG mengajukan serangkaian aplikasi merek dagang yang berusaha untuk membangun merek pada beberapa memorabilia virtual dan kartu perdagangan, semuanya diautentikasi oleh Non Fungible Token (NFT).

Aplikasi merek dagang, yang diperkenalkan 16 Maret, mencakup rekaman audio dan video yang dapat diunduh, file multimedia yang dapat diunduh yang berisi teks, audio, dan video berkaitan dengan sorotan olahraga, serta barang untuk digunakan secara offline dan online. 

Semua barang tersebut diautentikasi melalui NFT. Selain itu, PSG juga menyertakan perangkat lunak dompet cryptocurrency dalam aplikasi ini.

Michael Kondoudis, seorang pengacara paten yang berbagi berita di media sosial, menyatakan pengajuan ini mewakili langkah logis berikutnya untuk melindungi merek saat bergerak ke Metaverse.

“Jelas, PSG melihat potensi Metaverse dan sedang mempersiapkan merek dagangnya untuk ekonomi virtual yang akan mendominasinya,” kata Kondoudis, dikutip dari Bitcoin.com, Kamis, 31 Maret 2022.

PSG bukanlah klub sepak bola Eropa pertama yang menyadari pentingnya metaverse sebagai alternatif untuk memperluas jangkauan dan meraih peluang bisnis baru. 

Klub sepak bola lainnya, FC Barcelona, sedang mempersiapkan serangkaian aksi untuk pindah ke produk metaverse dan NFT. Ini adalah tren yang diikuti oleh banyak organisasi olahraga karena peluang bisnis yang ada dalam elemen-elemen ini.