Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto kembali mengalami performa yang lesu secara keseluruhan pada pekan pertama April 2022 ini. Kondisi market mendadak terperosok dari imbas dari Bank Sentral Amerika atau The Fed yang menegaskan kembali sikap hawkish di risalah rapat yang dirilis Rabu, 6 April 2022 waktu setempat.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono mengatakan, sikap The Fed yang semakin agresif menjadi sentimen negatif bagi pasar kripto.
Baca Juga
Kenaikan suku bunga The Fed akan mengurangi likuiditas di pasar keuangan dan membuat arus modal masuk ke aset kripto semakin berkurang, karena investor mengurangi minat ke aset tersebut.
Advertisement
"Perilisan risalah rapat The Fed itu cukup disayangkan mengingat aset kripto seharusnya bisa melaju kencang seiring akumulasi yang dilakukan investor sejak beberapa pekan lalu. Terlebih saat ini sudah memasuki periode awal kuartal yang menjadi sentimen positif untuk masuk ke investasi kripto," kata Afid, dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/4/2022).
Sentimen positif yang seharusnya bisa membuat market kripto reli pada pekan ini. MIsalnya sentimen positif datang dari Microstrategy yang mengumumkan telah menambah lagi dana kelolaan Bitcoin sebanyak 4.100 BTC atau senilai USD 190 juta atau sekitar 2,7 triliun.
Kemudian, Luna Foundation Guard (LFG) juga ikutan memborong BTC senilai USD 230 juta. Namun, dua kabar ini tak berpengaruh signifikan ke market.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
April Berpotensi Jadi Altcoin Season
Afid melihat saat ini market kripto sudah memasuki musim Altcoin atau Altcoin season. Periode ini terjadi di mana koin-koin kripto alternatif, selain Bitcoin mengalami kenaikan performa karena harga dan volume perdagangannya meningkat.
"Sebenarnya kita lihat ini sudah masuk altcoin season. Karena lihat sudah banyak altcoin-altcoin yang digilir pumping bergantian. Seperti Biswap (BSW) yang pekan ini mengalami kenaikan hampir 100 persen. Kita lihat Bitcoin sedang mengalami stagnan dan altcoin pumping," ungkap Afid.
Afid juga menerangkan jika dilihat dari data Bitcoin dominance chart di laman Coinmarketcap, BTC hanya menguasai 40 persen. Artinya dari total market cap yang ada sekitar 60 persen masuk ke altcoin.
Saat ini nampak para investor membeli Altcoin dengan sebagian dari keuntungan yang mereka dapatkan melalui penjualan BTC, yang secara alami dapat menyebabkan harga berbagai Altcoin naik.
Faktor pendorong lainnya di balik Altcoin season adalah tingginya minat pada sejumlah Altcoin yang memiliki fundamental yang baik, seperti Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), Solana (SOL), Cardano (ADA), Kava (KAVA) dan NEAR Protocol (NEAR).
Advertisement
Bitcoin Masih Berjuang di Tengah Langkah Hawkish The Fed
Sebelumnya, Bitcoin sedikit menunjukkan performa lebih baik pada Jumat (8/4/2022) setelah jatuh pada hari sebelumnya walaupun masih sedikit turun, mengikuti tren penurunan untuk sebagian besar minggu ini.
Ethereum juga bernasib sedikit lebih baik, tetapi Altcoin utama lainnya menunjukkan pergerakan harga yang beragam.
Bitcoin, kripto terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar, baru-baru ini diperdagangkan sekitar USD 43.500 atau sekitar Rp 625,9 juta sekitar 24 jam sebelumnya. Angka tersebut jauh dari ambang batas USD 47.000 yang dilewatinya seminggu yang lalu.
Penurunan tersebut terjadi karena investor terus mencerna intensitas hawkish baru bank sentral AS dan pusaran yang sedang berlangsung dan peristiwa ekonomi yang berasal dari invasi Rusia ke Ukraina.
Analis Pasar Senior Oanda Americas, Edward Moya mengatakan Bitcoin masih berjuang di tengah langkah yang diambil The Fed.
“Bitcoin sedang berjuang untuk mendapatkan arah karena Wall Street semakin berhati-hati atas seberapa agresifnya Federal Reserve dengan pengetatan kebijakan moneternya,” ujar Moya dikutip dari CoinDesk, Jumat, 8 April 2022.
Terra luna (LUNA) baru-baru ini turun lebih dari 4 persen. Sedangkan koin meme DOGE dan SHIB sama-sama datar pada perdagangan Jumat ini.
Setelah sempat beriringan dengan pasar saham, harga kripto kini sedikit menyimpang dari kinerja pasar saham utama, yang berada di zona hijau, meskipun tidak seluruhnya menghijau. Nasdaq yang berfokus pada teknologi naik kurang dari sepersepuluh poin persentase.
Bank sentral AS telah memberi isyarat dengan kuat sebagai sebuah badan, dan oleh masing-masing gubernur, selama seminggu terakhir mereka akan meningkatkan upayanya untuk menjinakkan inflasi, yang telah mencapai hampir 8 persen, tertinggi empat dekade.
Pada Kamis waktu setempat, Presiden Federal Reserve Bank of St. Louis James Bullard mengatakan kepada wartawan setelah pidatonya, The Fed harus bergerak terus terang untuk menaikkan tingkat kebijakan ke tingkat yang tepat untuk menangani inflasi.
Angin Segar
Adapun di sisi lain, ada sedikit angin segar untuk kemajuan aset digital, di mana Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan dolar digital dapat menjadi uang terpercaya yang sebanding dengan uang tunai fisik.
Sementara itu, anggota parlemen Eropa dan AS yang mengkritik serangan Rusia sedang mempertimbangkan dan mendorong sanksi ekonomi baru.
Mereka termasuk larangan Uni Eropa pada batu bara Rusia dan pemungutan suara DPR AS untuk menghapus status perdagangan yang disukai Rusia dan penghentian impor produk energi.
Meskipun tersengat beberapa sentimen negatif tersebut, Moya mengatakan dirinya optimis pada kinerja Bitcoin dalam jangka pendek.
“Bitcoin telah bertahan dengan baik mengingat aksi jual pasar obligasi baru-baru ini, tetapi bisa kesulitan jika langkah itu berlanjut,” kata dia.
"Prospek jangka panjang Bitcoin tetap bullish tetapi jika penghindaran risiko menjadi liar, itu bisa rentan terhadap penurunan menuju level USD 38.000,” pungkas dia.
Advertisement