Liputan6.com, Jakarta - Non Fungible Token (NFT) terus menarik orang-orang dari seluruh dunia dari semua lapisan masyarakat, selebritas, hingga perusahaan besar untuk menjadi bagian dari industri ini.
Tokoh terbaru yang bergabung dalam daftar ini adalah salah satu pemain dari Klub Sepak Bola Real Madrid dan pemain Timnas Jerman, Toni Kroos.
Baca Juga
Pengumuman itu datang dari perusahaan pasar NFT milik pertukaran cryptocurrency terbesar di dunia, Binance NFT. Bergabungnya Kroos di dunia NFT disampaikan langsung oleh Binance NFT dalam sebuah siaran pers.
Advertisement
"Peluncuran NFT bertujuan untuk menawarkan cara baru bagi pemain untuk berinteraksi dengan penggemar setianya, sambil berkontribusi pada tujuan amal yang sangat dipedulikan Kroos,” isi siaran pers tersebut, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa (12/4/2022).
“NFT berbasis Binance ramah lingkungan berkat penggunaan Proof of Stake, dan tersedia untuk sebagian besar penggemar kripto biasa, yang menjadikan platform ini pilihan ideal bagi pemain,” lanjut pengumuman pers.
Dibangun dengan dukungan NFTKings, koleksi ini akan menawarkan 6.500 kotak misteri. Di masing-masing kotak ini akan menjadi karya seni berdasarkan sejarah karir Kroos. NFT ini akan dibagi menjadi empat kategori mulai dari Super, Super Rare, hingga Normal.
Selanjutnya, pemegang NFT Toni Kroos juga akan menerima fasilitas dan hadiah unik dari Toni Kroos sendiri, yang meliputi kaos bertanda tangan, memorabilia, dan bahkan kesempatan untuk melakukan panggilan video dengan pemain.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
NFT untuk Amal
Melalui penjualan NFT ini, Toni Kroos juga bermaksud menjangkau dan membantu yang membutuhkan. Sebagian dari pendapatan yang diperoleh dari penjualan ini akan disumbangkan ke Yayasan Toni Kroos. Uang ini kemudian akan diarahkan untuk membantu anak-anak yang sakit dan keluarga mereka serta Badan Pengungsi PBB.
“Ini adalah cara yang sama sekali baru untuk berinteraksi dengan penggemar Anda, hampir seperti kartu pemain di era digital. Bagi saya ini semua tentang membuat penggemar saya bahagia sambil mendukung anak-anak yang menderita penyakit yang melemahkan yang dibantu oleh Yayasan,” ujar Kroos.
Donasi NFT dan kripto telah menjadi metode donasi yang transparan dan efisien untuk membantu mereka yang membutuhkan. Salah satu bukti nyata yang paling signifikan dari hal yang sama adalah dukungan yang diterima oleh Ukraina selama invasi yang sedang berlangsung oleh Rusia.
Advertisement
Perusahaan Pemilik NFT Bored Ape Kumpulkan Rp 6,4 T untuk Bangun Metaverse
Sebelumnya, startup di balik proyek NFT Bored Ape, Yuga Labs berhasil lakukan pengumpulan dana besar-besaran sebesar USD 450 juta atau sekitar Rp 6,4 triliun.
Pengumpulan dana tersebut dipimpin oleh perusahaan modal ventura paling terkemuka di industri kripto, Andreessen Horowitz (a16z). Kontributor lain untuk putaran pendanaan itu termasuk perusahaan perangkat lunak game yang berbasis di Hong Kong, Animoca Brands, pertukaran kripto Coinbase, dan MoonPay.
Tim Yuga Labs berencana untuk menggunakan dana tersebut untuk membangun kerajaan media dan Metaverse NFT-centric sendiri yang disebut "Otherside”.
Wylie Aronow, salah satu pendiri Bored Ape Yacht Club yang menggunakan nama samaran Gordon Goner, mengatakan kepada The Verge, mereka ingin menciptakan "dunia interoperable gamified" yang sepenuhnya terdesentralisasi.
CEO Yuga Labs, Nicole Muniz mengatakan, Yuga Labs bermitra dengan beberapa studio game berbeda untuk mewujudkan Otherside. Dia menambahkan, Metaverse akan terbuka untuk semua orang, bukan hanya pemilik BAYC.
Sampai saat ini belum ada jadwal untuk peluncuran proyek ambisius atau game play-to-earn yang telah direncanakan Yuga Labs untuk akhir tahun ini.
Pemimpin divisi kripto A16z, Chris Dixon, berkomentar, Yuga Labs dan perusahaan Web3 baru lainnya adalah penyeimbang penting bagi raksasa teknologi terpusat seperti Meta.
“Ada masa depan dystopian di mana Meta adalah penyedia pengalaman digital yang dominan seperti ini, dan semua uang dan kendali diberikan kepada perusahaan itu,” kata Dixon, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa, 12 April 2022.
Bulan lalu, Yuga Labs membuat langkah signifikan untuk memperoleh lebih banyak ekosistem NFT dengan membeli CryptoPunks dan Meebits dari Larva Labs.
Perusahaan juga meluncurkan tokennya sendiri yang disebut ApeCoin (APE) untuk mendukung ekosistem BAYC. Namun, token telah kehilangan nilai 31 persen dari hari peluncurannya yang tertinggi sepanjang masa.
Universal Music Beli Satu NFT Bored Ape untuk Pimpin Grup Musik Virtual
Sebelumnya, Universal Music Group memanfaatkan popularitas NFT dengan membeli salah satu Bored Ape untuk memimpin grup musik yang sepenuhnya virtual.
Pada Jumat waktu setempat, label Universal mengatakan mereka membayar USD 360.817 atau sekitar Rp 5,1 miliar untuk membeli Bored Ape #5537.
NFT Bored Ape tersebut menggambarkan karakter wanita yang sekarang dikenal sebagai Manager Noët All, untuk memimpin grup yang didirikan pada November bernama Kingship.
Kingship, hanya ada dalam bentuk digital dan akan memiliki situs web serta kehadirannya sendiri berada di platform perpesanan Discord. Salah satu tujuannya adalah untuk menghasilkan musik baru dan memberikan pertunjukan virtual di metaverse.
Tak hanya manager Kingship yang berupa NFT, tetapi anggota band yang akan ada di bawah naungan Kingship juga akan berbentuk NFT. Anggota band akan berisi 4 personil yang terdiri dari tiga NFT Bored Ape dan Mutant Ape, pinjaman dari kolektor Jim McNelis.
"Untuk menjadi bagian dari budaya, saya pikir itu akan menjadi hal yang luar biasa," kata McNelis, dikutip dari Yahoo Finance, Selasa, 29 Maret 2022.
Bored Ape telah menjadi simbol status bagi selebritas dunia dan investor termasuk pembawa acara "The Tonight Show" Jimmy Fallon, bintang pop Justin Bieber, superstar NBA Steph Curry dan investor miliarder Mark Cuban.
Untuk Universal Music, Kingship memberikan kesempatan untuk belajar bagaimana membuat karakter dan cerita yang membangkitkan kegembiraan di metaverse.
"Ini tentang memahami etos ruang," kata General Manager Universal Music, Celine Joshua, yang labelnya berfungsi sebagai laboratorium untuk bereksperimen dengan bentuk hiburan baru.
Advertisement